AnielloClub

Haloo semua^^ 
          	Selamat siang! 
          	
          	Sebelum itu, maaf. 
          	Karena, tanggal OPMEM akan dimajukan. Melihat situasi yang agak sulit dan juga terlalu lama. 
          	
          	Jadi tanggal OPMEM dimajukan menjadi:
          	11 JUNI sampai 03 JULI 
          	
          	Sekali lagi, maaf
          	
          	
          	Sekian, 
          	
          	Admin
          	

DavinArdr

@AnielloClub Kak, Id LINE saya itu dvinard
Reply

Kyuka_caramell

Diluar hujan. Cukup deras sehingga aku terpaksa berteduh ditempat aneh yang sudah remuk ini. Jangan tanya kenapa aku menyebutnya aneh, aku tidak tahu ini apa tapi mungkin dulunya sebuah bangunan yang kini sudah tak berbentuk lagi. Yah, tapi setidaknya cukup untukku berteduh dan istirahat sebentar. 
          
          Aku duduk sambil menekuk lututku. Pakaianku kotor, sangat kotor. Dan agaknya sedikit lembab mengingat aku berlari sebelum duduk disini dan berteduh. Mengganti baju? Tidak mungkin. Aku tak punya waktu untuk itu sekarang. 
          
          Aku menunduk dan memejamkan mata. Tapi telingaku tetap awas. Aku harus tetap waspada. Senjata yang aku dapatkan dibawah reruntuhan dua hari lalu masih aku pegang. Sebenarnya aku punya banyak senjata di kantong dan sela-sela jaket yang kukenakan, tapi yang satu ini akan lebih baik jika aku pegang saja. 
          
          Aku mulai menajamkan pendengaran. 
          
          Tik.. 
          
          Itu suara air yang menetes. Kurasa dari celah bangunan remuk ini. 
          
          Zrashh...
          
          Ah, cuma angin lewat yang menerpa hujan diluar sana. Pantas saja tengkukku berdiri. 
          
          Ngiiik... 
          
          Suara sesuatu yang berderit. Aku membuka mataku. Aku langsung menatap ke sumber suara. Pintu besi yang sudah setengah hancur itu terbuka dan diikuti langkah kaki. 
          Mataku membulat. Apa ada orang? Semakin lama langkah kaki itu semakin mendekat. Tap... Tap... Tap... 
          
          "Keee... Te... Muu..." sial, ternyata itu si monster, atau sebut saja zombi. Dia berjalan gontai kearahku. Matanya besar sebelah. Badannya jelas seperti lidi diberi nyawa. Huh, level mudah. Aku membalingkan senjataku dan mengenainya dengan telak. Kepalanya putus dan dia terjatuh, tidak bergerak lagi. Lalu seperti bumerang, pisau yang aku lemparkan kembali padaku. 
          
          Ah, bodohnya aku. Masih berharap ada orang lain disini. 
          
          Hal itu tentu saja lucu, mengingat aku tau bahwa hanya aku satu-satunya manusia yang tersisa dibumi. 
          Populasi manusia yang lain? Itu dia, aku baru saja membunuhnya.
          ~END~
          
          Id : rafassya_mutia
          Tag teman :
          @asrinaaptr
          @eveningauntum
          Done ya kak, makasih (╯▽╰)

Kyuka_caramell

@ Kururine  uwaaaah makasih utum
Reply

EveningAutumn

Eaaaaaaa:v
            Kerennnn i like it
Reply

gulaligulai

Malam ini tahun baru. Tepatnya tahun baru ketiga yang di rayakan tanpa orang tuanya. Dulu orangtuanya meninggal karena kecelakaan sewaktu dalam perjalanan pulang.
          
          Di saat ia dengan antusiasnya menunggu mereka yang sangat jarang ada waktu untuknya. Dan ia ingin merayakan penantian detik-detik tahun baru bersama, ia justru harus mendapatkan kabar mengerikan yang membuatnya hancur. Tetapi ia mencoba untuk tetap tegar, ia tidak mau orangtuanya akan sedih melihat kehancurannya. Sudah cukup tangisnya selama ini, ia harus tetap tersenyum dan bangkit walaupun sulit.
          
          Setelah rapi dengan penampilannya, ia berjalan keluar menuju rumah di samping kanannya. Rumah sahabat yang selalu ada untuknya selama dua tahun ini. Ya, setidaknya sekarang ia tidak sendiri lagi. Sudah ada seorang yang menemaninya ketika senang maupun sedih. 
          
          Setelah sampai, ia langsung di sambut dengan aroma sedap dari jagung bakar. Tersenyum senang. Segera ia mendekati sahabatnya dan membantu membakar jagung. Suasana sangat ramai dengan kehadiran sepupu dan adik sahabatnya. Mereka terawa dan bermain kejar-kejaran dengan tangan membawa kembang api. Tidak lupa dengan orangtua sahabatnya yang sedang duduk berdua di kursi taman sambil bercanda tawa.
          
          Pemandangan yang dirindukannya. Sungguh ia sangat bersyukur bisa menjadi bagian dari mereka. Setidaknya ia bisa sedikit melupakan kesedihannya karena malam tahun baru tanpa orangtuanya.
          
          Menoleh kesamping, sahabatnya itu masih asik dengan jagungnya dan mulut tidak berhenti berceloteh. Iseng ia mencolekkan arang ke pipinya dan di sabut dengan raut kesal. Ia hanya tertawa terbahak-bahak melihatnya. 
          Dan malam tahun baru ini di habiskannya dengan penuh canda tawa dan lantunan rasa syukur di hatinya. 
           
          --end--
          
          Id line @dewienye
          
          Tag teman ~@listiamukaromah
                              ~@dwiaryanidwiaryani
          
          Sekian terima kasih.

AnielloClub

@ gulaligulai  okeh,makasih udah ngerjain^^ tunggu pengumuman nanti ya~ 
Reply

gulaligulai

@ gulaligulai  maaf kak.
            Ralat, itu id line tanpa '@' deng. :D
Reply

_DessyS_

Ketika aku datang menghampirinya, dia sudah pergi.
          Entah kemana, tak ada yang tahu. Namun, masih dengan keyakinan teguh, aku mencoba menunggu di tempat ia terakhir berada. Berharap ia akan kembali. Aku tersenyum dikala mengingat saat saat itu. saat ia tertawa bersamaku, saat saat ia curhat, saat saat kami jalan bersama. Aah, indahnya.
          Kutatap sebuah kotak kecil yang ada ditangan kananku. kuharap ia senang, batinku
          Aku terus menunggu hingga malam semakin gelap. Tetapi ia masih belum tiba. Udara dingin perlahan menembus jaketku.
          Perasaan gelisah mulai menggeluti benakku
          "apakah ia akan datang?" pikirku
          berbagai firasat buruk menghampiriku, namun aku berusaha menelaah semuanya.
          Waktu terus berlalu, membawakan matahari menduduki singgah sananya mengantikan sang bulan yang terus terjaga sejak tadi.
          Disini, aku masih setia menunggunya.
          Berlebihan memang, tetapi itulah kenyataannya.
          aku tetap menunggunya meski mentari telah terbit.
          Walau kenyataan sebenarnya baru saja terjadi tepat didepan mataku. kenyataan yang menyadarkan ku akan dunia yang sebenarnya. Yah, dia sudah menjadi milik orang lain. Tanpa berpikir panjang aku meletakkan kado itu disana
          Entah dia menemukan kado itu atau tidak, aku sudah tak peduli lagi.
          Yang kupikirkan adalah jangan sampai ia melihat diriku yang Kumal ini. Tentu ia akan merasa malu dan jijik. 
          Kutitipkan kado itu pada waktu, biarlah waktu yang membawanya menuju kado itu.
          Begitu pula air mata ini. Biarlah waktu yang mampu menghapusnya, ketika tangannya sudah tak bisa menyeka air mata ini lagi.
          ~end
          
          itu kak cerpennya
          id line : timmie_21110

AnielloClub

@ Haiko_luo  okeh,makasih udah ngerjain^^ tunggu pengumuman nanti ya~ 
Reply