senja yang tak Jingga

21 1 0
                                    

Senja kali ini mengundang lamunan
Ditambah Dengan rintiknya air hujan yang membasahi bumi
Tanaman yang layu diterpa matahari kini sudah mulai menikmati sejuknya air

Aku jua menikmati lamunanku di penghujung senja yang rintik
Memutar semua melodi senja yang pernah ada
Tersenyum pada senja yang tak jingga

Aku teriris perih akan sebuah kata
Kenapa harus menunggu waktu sore jika masih berada di pagi hari ?
Dan saat ini aku sudah berada dipenghujung waktu itu
Masih belum ada pergerakan yang ku lakukan
Hanya sebatas untuk mengusap layar ponsel
Menjadi penonton yang tak pernah berperan
Menjadi stalking tanpa ada tambahan pengetahuan

Sungguh aku semakin miris melihat kondisi  ini
Semakin hari semakin bertambah usia
Tapi masih menjalini kehidupan yang begitu saja

Dan senja yang penuh rintik ini
Begitu membuat ku merasa berat untuk melangkah
Hanya sekedar untuk membuka lembaran dan sebuah pena untuk ku oret tintanya

Rintik itu semakin deras
Hingga senja benar benar hilang dari edarnya
Suara gemuruh kini memang benar-benar membentak senja
Seolah hari ini senja tak boleh untuk mengintip

Walaupun senja tak berjingga
Namun ia waktu ini masih tetap senja

Lagi lagi aku diminta untuk kembali merenung
Apa saja yang sudah aku lakukan di hari ini ?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 24, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sajak SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang