Senja kali ini mengundang lamunan
Ditambah Dengan rintiknya air hujan yang membasahi bumi
Tanaman yang layu diterpa matahari kini sudah mulai menikmati sejuknya airAku jua menikmati lamunanku di penghujung senja yang rintik
Memutar semua melodi senja yang pernah ada
Tersenyum pada senja yang tak jinggaAku teriris perih akan sebuah kata
Kenapa harus menunggu waktu sore jika masih berada di pagi hari ?
Dan saat ini aku sudah berada dipenghujung waktu itu
Masih belum ada pergerakan yang ku lakukan
Hanya sebatas untuk mengusap layar ponsel
Menjadi penonton yang tak pernah berperan
Menjadi stalking tanpa ada tambahan pengetahuanSungguh aku semakin miris melihat kondisi ini
Semakin hari semakin bertambah usia
Tapi masih menjalini kehidupan yang begitu sajaDan senja yang penuh rintik ini
Begitu membuat ku merasa berat untuk melangkah
Hanya sekedar untuk membuka lembaran dan sebuah pena untuk ku oret tintanyaRintik itu semakin deras
Hingga senja benar benar hilang dari edarnya
Suara gemuruh kini memang benar-benar membentak senja
Seolah hari ini senja tak boleh untuk mengintipWalaupun senja tak berjingga
Namun ia waktu ini masih tetap senjaLagi lagi aku diminta untuk kembali merenung
Apa saja yang sudah aku lakukan di hari ini ?
KAMU SEDANG MEMBACA
Sajak Senja
PoetryKumpulan puisi para penikmat senja yg menghasilkan sebuah karya tulis indah yang menyentuh relung jiwa