désolé porte

138 19 2
                                    


"chris bisakah kamu membantu saya, tolong carikan siswa bernama hwang hyunjin kelas 11 ips 2"

pemuda yang mengenakan almamater maroon itu menoleh.

"dia masih belum mengumpulkan nilai ekonominya. minta dia untuk menemui saya. aish bahkan anak itu sudah tidak absen berapa kali" keluh wanita paruh baya berkacamata itu sembari melenggang pergi.

chris segera melaksanakan amanah guru tadi. mau tak mau sih.

"ho, kau bisa membantuku mencari hyunjin? dia belum mengumpulkan nilai ekonominya"

"tidak, aku sibuk." pemuda lee itu mengernyit tak suka.

"ho, ayolah bantu aku, kau tau sendirikan." chris terlihat memohon pada minho. bahkan sudah di tawari traktir 1 minggu pun pemuda pecinta kucing itu tetap menolak.

"siapa yang menyuruhmu menjadi bajingan saat itu hah, kau merasa kacau kan sekarang? Hahaha. Sudahlah lebih baik aku menemui jisung saja." minho meninggalkan chris yang masih terdiam karena kata-kata minho tadi.






"dia sudah tidak masuk hampir satu bulan kak,"

"ah begitu. baik, terimakasih ya" chris akan beranjak dari tempatnya namun tertahan oleh suara yang menyaut dari belakangnya.

"kak chris bisa menemui hyunjin. m-maksudku mungkin hyunjin bisa luluh dan kembali bersekolah lagi kalau kakak yang menemuinya langsung di rumah dia." ujar pemuda bernametag seungmin yang diangguki oleh dua sahabatnya.






seorang wanita mempersilahkan chris masuk. mama hwang menatap sendu pada chris. seperti memohon untuk menghidupkan kembali kebahagiaan putra semata wayangnya.

dengan tangan menenteng beberapa kantong berisi makanan, pemuda berbadan atletis itu melangkahkan kakinya menuju lantai dua.

hingga langkahnya terhenti di depan pintu kayu yang penuh stiker serta tulisan 'hyuniee' yang menghiasi.

chris mengetuk pintu beberapa kali namun tidak ada jawaban.

"masuk saja chris. anak itu pasti sedang melamun"

mendapat ijin dari tuan rumah akhirnya chris masuk ke kamar itu.

bahkan si manis yang duduk membelakanginya tetap terlihat indah dengan tubuh ramping dan bokong sintalnya. ah, apa chris, kenapa malah fokus disana.

"masih tetap sama ya"

chris meletakkan jajanan yang ia beli tadi. semuanya terasa sama. semoga makanan favorit hyunjin-nya masih sama.

"Oh iya, aku kesini ingin menyampaikan pesan dari bu guru, nilai ekonomi kamu masih ada yang kosong, hyun"

yang dipanggil hyunjin itu hanya diam. bahkan chris tak melihatnya bergeser satu senti pun.

"apa kamu mendengarkanku?" chan mencoba menyentuh bahu sempit itu tetapi langsung ditepis dengan raut ketakutan yang tercetak jelas di wajah si manis.

"t-tolong pergi, hyunnie takut kak chris m-marah lagi." tubuh kurus itu bergetar bersamaan dengan isak yang mulai terdengar.

"kak chris itu siapa?"

"p-pacar hyunnie, d-dia akan marah k-kalau hyunnie dekat d-dengan kamu" hyunjin mundur berlindung dengan lutut dan tangannya. meringkuk ketakutan.

shit, bahkan dia tidak mengingat kalau aku inilah pacarnya.

"dia tidak akan marah sama kamu. dia hanya kalut saat itu. dia takut kehilangan kamu hyun."

chris menangkup lembut pipi cowok manis yang ketakutan di depannya. bahkan dengan brutal mencakar tangan chris hingga mengeluarkan cairan merah segar. perut chan juga jadi sasaran dari tendangan kasar yang dilakukan hyunjin.

"ssstthh hyunnie, lihat aku" pemuda hwang itu terus memberontak bahkan kacing seragam sekolah chris sudah berceceran akibat terkoyak kebrutalan hyunjin.

"JALANG, LIHAT AKU !" hyunjin terdiam saat chris membentaknya. memorinya kembali pada hari disaat chris menghancurkannya. kata yang sama dengan suara yang sama pula. jadi yang di depannya ini adalah chris, hyunjin sudah ingat.

"apa aku harus mengatai kamu jalang agar kamu diam?" hyunjin masih terpaku. pikirannya seperti kosong. tetapi air mata itu terus mengalir bebas di pipi cantiknya.

"dengarkan aku hyunnie, sekarang aku sudah di hadapanmu. aku sudah siap menerima konsekuensinya,"

hyunjin masih dengan tangisnya menatap sendu lelaki di depannya ini.

"mari kita katakan yang sebenarnya pada mama. kamu bisa menceritakan semuanya dan laporkan aku ke polisi. aku janji tidak akan pergi dari tanggung jawab lagi"

"kenapa hyunnie harus melapor? apa salah kekasih hyunnie? kakak bukan orang jahat"

"hei, dengar. kamu ingat kan aku sudah membunuh dua anggota team dance kamu yang menggodamu itu. aku juga sudah memperkosa kamu bahkan sepuluh kali aku melakukannya dengan sangat kejam,"

"kau ingat bagaimana kau menjerit kesakitan, tapi aku tetap melakukan hal menjijikan itu kepadamu. kau bahkan memohon padaku untuk tidak menyakitimu."

"apa kau bisa ingat? Bagaimana aku memasukan benda-benda asing kedalam analmu? membuatnya berdarah. kau ingat rasa sakitnya? kau hampir mati di tanganku hyun. bawa aku ke kantor polisi, maka aku juga tidak akan dihantui rasa bersalah lagi."

hyunjin menarik chris kedalam pelukannya. mengusap lembut rahang tegasnya, tak lupa usapan di kepalanya yang sangat menenangkan.

"tidak apa-apa kak. kakak hanya kesepian dan tidak mau hyunnie pergi."

"maafku selalu terbuka untuk kakak. jangan lakukan itu lagi ya. hyunnie mohon."

Tuhan, maafkan aku. aku sudah menyakiti salah satu malaikatmu.

.




[End]

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 24, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

a m o r e v o l o u s - chanjin! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang