PERTEMUAN

12 4 2
                                    

Jangan lupa untuk vote dan coment:)

Ini hanya sebuah kisah klasik masa remaja yang dialami lelaki dan gadis remaja. Cerita yang mungkin banyak orang alami, namun berbeda waktu. Ya, waktu yang terus berputar. Waktu yang selalu menyimpan segala memori. Dan waktu yang bisa mendatangkan penyesalan diakhir. Ini adalah kisah klasik remaja ku, aku Claryta Revalia Vernanda ingin berbagi sedikit tentang kisah klasik masa remaja ku

"Jika kau mendengar kata orang bahwa cinta adalah kebahagiaan, maka kau salah. Sebagian cinta tak selalu membawa kebahagiaan. Sama halnya dengan cintaku, selalu membawa kesedihan"

•••

Kringgg!

Bunyi bell sekolah terdengar nyaring disetiap telinga yang mendengar nya, banyak siswa yang berlomba untuk masuk kedalam kelas agar tidak terkena hukuman terlambat. Hari telah menunjukkan pukul 07.00 pagi, seorang gadis dengan tas tergantung di bahu kirinya, ikut berlari menuju kelas seperti siswa lainnya.

"Hu hu hu"deru nafas gadis mungil itu begitu kencang akibat berlari mulai dari gerbang sekolah sampai ke kelasnya

"Terlambat lagi lo?"tanya seorang gadis disamping nya, tanpa menoleh pun ia tahu bahwa itu teman sebangku nya yang tak lain sahabatnya bernama Keira Andindara

"Bukan terlambat, tapi tepat waktu kei"ujar nya setelah menetralkan nafas nya,  kemudian membuka tas miliknya dan mengambil buku

"Yee kalo tepat waktu lo gak bakal lari-lari kek tadi, clar"seru keira

"Yaudah sih, yang penting sahabat lo ini gak kena hukum dari sibotak"ujar kembali gadis itu

"Claryta Revalia Vernanda anaknya om Bramantyo dan tante Melisa,,,"

"Gak usah nyebut nama bokap nyokap kali"ucap Claryta memutus ucapan keira

"Lah? Ngapa emang? Kan bener elo anaknya mereka, atau jangan-jangan.."ucapan keira menggantung sambil menunjuk dramatis Claryta yang sibuk menulis bukunya

"Jangan-jangan gue bukan anak mereka maksud lo? Gila lo"ujar Claryta lalu mengetok kepala keira menggunakan pulpen yang dipegangnya

"Yaudah sih, gak usah protes makanya! Claryta, elo tuh pinter, anak jendral tentara and dokter. Trus kelakuan lo kek gini mulu? Terlambat mulu ke sekolah, ya iya sih bukan terlambat-terlambat banget, cuman ya lo harus lebih pagi kek kesekolah. Jangan udah jam 7 lewat elo dateng, untung tadi elo datengnya tepat waktu. Emang elo gak inget kata-kata pak lukman? Datang pukul 07.00 adalah terlambat, nah! Gak inget kan lo!?"ujar keira panjang lebar pada Claryta yang mungkin gadis itu tak terlalu peduli dengan ucapan keira

Claryta yang sibuk menulis langsung mengusap kasar telinga kirinya, merasa terganggu dengan keira yang mengomel dirinya

"Kei, diem napa! Iya iya besok-besok gue dateng pagi kayak yang elo bilang. Udah ah, gue mau ngerjain pr nih, gara-gara elo juga semalem gangguin gue jadinya pr gue cuman kejawab setengah kan"

"Hehe, Iya iya maap dah, maap"

15 menit kemudian, guru matematika yang bernama pak daud datang ke kelas XII MIA 2 yang tak lain merupakan kelas Claryta dan juga keira. Untung saja tepat pak daud datang, Claryta sudah selesai mengerjakan pr miliknya

Namun ada yang sedikit membuat para siswa dikelas itu bingung. Seorang laki-laki yang juga memakai seragam sama seperti mereka berjalan dibelakang pak daud. 'Siswa baru?'pikir mereka

"Selamat pagi anak-anak!"sapa pak daud lalu tersenyum menatap para murid-murid nya

"Selamat pagi pak!"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 24, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

XACLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang