Hanna POV
"Tidaaaaaaak, jangan pernah tinggalkan aku lif. Kamu udah janji sama aku bakal terus berjuang melawan semua ini" teriak hanna
hanna terlonjak bangun dari tidurnya, ternyata itu semua mimpi. Ya benar itu hanya mimpi buruk yang selama 3tahun ini selalu menghampiri dalam tidur seorang Hanna Azalea Mitchell, mimpi yang menunjukan hanna kehilangan orang yang sangat ia cintai.
Besok paginya hanna sudah bersiap-siap seperti biasanya untuk pergi ke kantor. Setelah dia turun dari kamarnya ia langsung bergegas menuruni tangga dan pergi ke ruang makan. Disitulah dia melihat sosok yang sangat dihormati dan disayangi olehnya yaitu bunda. Harta satu satunya yang sangat berharga selain kakaknya yaitu kak balqis sepeninggal sang ayah 4 tahun yang lalu."jangan lembur terus hanna sayang, kau juga butuh istirahat! lihat lah dirimu sungguh bunda tak tega melihatnya. Pergilah kamu berlibur, lagian kantor wo mu itu kan ada gita dan dimas. Pasti mereka bisa menghandle semuanya"
"Selamat pagi bunda, iya bun ini hanna cuma kurang tidur aja kok. Kalo hanna pergi berlibur kasian kan gita dan dimas yang menghandle semuanya. Lagian hanna senang kok bun. Bunda kapan sampe?"
"bunda baru sampe semalam, paling nanti siang bunda udah balik lagi ke bandung ya sayang"
"bunda dianter sama kang beno ya, aku takut bunda kenapa kenapa. Lagian hari ini kan aku gapapa nyetir sendiri"
"yaudah kalo gitu bener ya gapapa? bunda berangkat ke bandung dulu. Kamu disini hati hati ya jaga kesehatan kamu dan habiskan sarapan yang udah bunda bikin ya sayang. kalo ada apa apa langsung kabarin bunda. Assalamualaikum"
"iya bunda sayang aku makan sarapan nya, bunda hati hati ya kasih kabar kalo udah sampe bandung, walaikumsalam" hanna pun memeluk dan mencium tangan bunda nya, setelah itu dia langsung melanjutkan sarapan kembali.
Setelah sarapan hanna menitip pesan kepada mang saswi pembantu laki laki dan adik dari mbok ijah untuk menunggu dia hari ini karena hanna akan lembur dan ia pun langsung masuk ke dalam mobil mitsubishi outlander merahnya dan langsung keluar dari tempat tinggalnya. Setelah menempuh perjalanan yang sangat padat pada pagi hari itu akhirnya dia sampai juga di gedung wo miliknya Azalea Wedding Orginizer. Hanna pun langsung bergegas masuk ke dalam ruangan miliknya dan menyapa para staff nya yang sudah mulai bekerja dan segera dia bergegas masuk kedalam ruangan miliknya tidak lama kemudian terdengar ketukan pintu ruangan nya.
"ya masuk"
"pagi han, ini aku mau ngasi tau ke kamu kalo hari ini mba tasya sama calon suaminya mau konsul terakhir sebelum hari pernikahan mereka, kamu ga lupa kan han?"
"pagi git, oh iya untung kamu ingetin git, thank you ya hehehe"
"oh iya han, buat fitting baju klien kita mba stachy gimana?"
"urusan stachy biar aku aja yang handle. lagian kan dia temen lamaku git kamu sama dimas urus aja beberapa klien kita nanti ya. Oh iya kemungkinan aku hari ini cuma ketemu mba tasya aja ya, selebihnya aku bakal nemenin stachy jadi kalo kamu mau keluar tolong bilangin ke indah tunda meeting hari ini ya"
"oke han aku keluar dulu ya"
Tidak lama gita keluar terdengar ketukan pintu kembali. Ternyata yg masuk adalah klien dari hanna yaitu mba tasya dan suaminya. Setelah mereka mendiskusikan rencana pernikahan nya mereka pun pamit pulang. Tidak terasa sudah waktu nya jam makan siang, dan dengan segera hanna langsung meninggalkan kantor wo nya dan pergi ke tempat restoran yg sudah dipesan oleh teman lamanya stachy.
Saat di lampu merah tiba tiba dari belakang mobil hanna ditabrak oleh sedan sport, tak lama kemudian keluar seseorang yang bertubuh tegap dan tinggi memakai kacamata hitam rayban dan setelan jas tuxedo hitam yang tentunya membuat wanita pastinya akan jatuh hati dengan penampilan nya. Hanna pun keluar dari mobil miliknya dan langsung menghampiri lelaki tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Is This Love?
RomanceHanna Azalea adalah seorang pemilik wedding orginizer terkenal dan ternama di kota Jakarta. Walaupun dia mempunyai wo sendiri tetapi sampai detik ini dia belum menemukan tambatan hati. Sejak peristiwa 3 tahun yang lalu yg merenggut seseorang yang sa...