Disclaimer!
Ini hanyalah cerita pendek fiksi penggemar, tidak berkaitan dengan kehidupan nyata siapapun. Cerita murni dari pemikiran author sendiri. Namun, tidak bisa dipungkiri bila ada alur yang terinspirasi dari cerita lain yang pernah saya baca.
Selamat membaca!.
------------------------------------
Musim dingin, 2020.
Dua tahun yang lalu
Pada musim dingin yang sama
Kau datang padaku sebagai bunga saljuKau datang sebagai bunga salju yang hangat
Hingga membuat senyum dibibirku yang awalnya beku
Mencair seketika karena kehadiranmuAku awalnya merasa heran dengan bunga salju itu
Bagaimana bisa ia memberi kehangatan
Ditengah dinginnya musim dingin kala itu?Dia hadir dalam kehidupanku yang sudah terlanjur membeku
Lalu berhasil mencairkan es yang menutupi senyumankuHingga suatu hari
Bunga salju itu perlahan mulai menggugurkan kelopaknya
Meski begitu, ia tetap memberi kehangatan padaku disisa kelopak terakhirnyaHingga pada akhirnya, satu kelopak yang terakhir darinya terjatuh
Membuat bunga salju itu menjadi layu hingga akhirnya mati
Dan saat itulah dingin mulai merayap pada senyumanku,..lagi.Dia pergi.. Selamanya.
-----------------------------
Musim dingin, 2018.
Seorang pria kini tengah duduk di kursi roda seraya memandangi langit cerah yang berada diatasnya. Manik mata hitam yang penuh akan kepedihan itu memandang langit cerah diatasnya dengan tatapan sendu, seakan langit yang cerah itu tengah mengejek kepedihan yang berada dalam hatinya. Langit yang cerah tanpa awan diatasnya itu seakan tidak sama dengan hatinya yang kini tengah terbalut kabut tebal.
"Eomma, appa. Kenapa kalian pergi begitu cepat?". Lirihnya, berusaha berbicara dengan langit diatasnya.
"Kenapa kalian pergi? Kenapa?!!".
Setetes air mata jatuh dari pelupuk matanya. Ia benar-benar sangat frustasi untuk saat ini. Kehilangan sesosok orang tua dalam hidup bukanlah sesuatu yang menyenangkan.
Laki-laki itu merasa sangat tidak berdaya ditempatnya, menangis seraya menjambak rambutnya sebagai pelampiasan dari rasa sedih dan marah bercampur menjadi satu dalam benaknya.
Tangisannya semakin pecah saat laki-laki berambut hitam legam itu kembali menatap langit diatasnya. Dalam benaknya ia merasa apakah Tuhan semarah itu dengannya hingga merenggut kedua orang tuanya darinya, beserta.. Iya, kedua kakinya.
Laki-laki itu mengalami kelumpuhan semenjak tragedi kecelakaan yang membuatnya koma selama dua bulan. Masalah bertubi-tubi datang padanya saat laki-laki itu tersadar dari komanya, dimulai dari berita kelumpuhannya hingga berita bahwa orang tuanya telah tiada.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Last Winter; Oneshoot. [KTH]✔️
Short StoryHanya sebuah cerita singkat tentang kepedihan musim dingin.