Prolog.

7.8K 170 4
                                    

Author POV.

Liya menatap datar bayangan wanita jelek di depannya, wajah tirus, tubuh kurus, lingkaran mata yang hitam dan wajah berjerawat serta kulit wajah dan tubuh yang kusam.

Ini bukan wajahnya, ya jelas ini bukan wajahnya seharusnya pagi ini dia sudah di kantor tempat kerjanya dan mengerjakan setumpuk penuh dokumen.

Tapi kini dia malah bangun di tubuh wanita lain dan yang lebih parahnya lagi dia sangat jelek.

"Nyonya apa anda sudah bangun"

Liya mengalihkan pandangan dari kaca dan menatap pintu kamar asing yang di tempatnya.

"Ya masuk"

"Ya ampun nyonya anda sudah bisa duduk ?"

Liya menatap aneh wanita yang tersenyum senang kepadanya.

"Kau siapa ? Ini di mana ? Dan aku siapa ?"

Liya bertanya dengan datar membuat wanita muda yang dia perkiraan umurnya 16 tahun itu bingung, tapi wanita itu tetap menjawab dengan haik meskipun bingung.

"Saya pelayan di sini nama saya Mardiana, ini di kediaman Archaduke dan Anda nyonya Elisya De Wilton" jawab gadis itu polos.

Kedua mata Liya terbuka lebar, otak cerdasnya langsung bekerja dengan cepat, Malam bahagia sang kupu-kupu.

Judul novel yang di bacanya langsung terlintas di benaknya, sial bagaimana bisa dia terbangun di tubuh wanita penyakitan yang di abadikan oleh suaminya dan di selingkuhi oleh seorang pelacur cantik.

Liya tertawa miris sambil menutup wajahnya dengan kedua tangannya, rasanya dia mau menangis.

Fia brengsek harusnya dia tidak meminjam novel itu.

Kenapa dia harus bangun di tubuh wanita yang 1 tahun lagi akan mati dia racuni oleh simpanan suaminya sendiri.

Mardiana menatap takut nyonya-nya yang tertawa aneh seperti itu, sejak tuan besarnya di kabarkan memiliki simpanan nyonya-nya yang baik ramah menjadi sakit-sakitan.

Liya berhenti tertawa dan menatap tajam dinding kusam di kamarnya, dia tersenyum miring bahkan pria bajingan itu tidak mau repot-repot memperhatikan istrinya yang sekarat karena di mabuk cinta oleh primadona itu.

Jika kartu permainan ada di tangan wanita itu sekarang kini kartu akan berpindah ke tangannya, dia tidak akan mati di tangan wanita itu lihat saja dia akan membuat malam bahagia wanita itu menjadi malam kelam seumur hidupnya.

Liyana Dewinta tidak pernah kalah sekalipun selama hidupnya.

'Tenang Elisya aku akan membuat wanita dan suami mu merasakan kenikmatan penderitaan'

Mempermainkan seorang pria adalah keahliannya dan membuat pria berlutut di bawah kakinya adalah kenikmatan untuknya.

"Let's start this game, Ares Va Wilton"

Permainan di mulai Ares Va Wilton.

............

Hayo yang mau aku lanjut cerita ini mana biar langsung lanjut nih....

Jangan lupa like dan komen ya biar aku lanjut.....



The seducer : Sang penggoda.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang