Part. 1

4.1K 140 20
                                    

Author POV.

Mata Liyana menatap fokus ke layar komputer di depannya, harusnya dia sudah pulang dari jam 5 sore tadi tapi bos menyebalkan malah menyuruhnya untuk mengerjakan tumpukan dokumen untuk rapat besok.

"Hhhhhaaaa, kenapa harus lembur sih Liya" gerutu Fiona kesal.

Liyana mengeram kesal kearah temannya yang duduk dengan santai sambil membaca novel di sofa.

"Gua juga enggak tahu sih tiba-tiba aja kasih dokumen buat rapat besok" jawabnya datar.

"Gila ya sih mentang-mentang hari ini ulang tahun pernikahan dia enggak mau ikut bantu buat rapat besok"

"Ha emangnya hari ini ulang pernikahannya ?" Tanya Liyana masih fokus.

"Iya, sih bos kan bucin banget sama bini"

Hahaha

Liyana tertawa geli saat Fiona bilang bos-nya yang galak itu bucin.

"Ha gila ya mau di baca berapa kali juga tetap aja gua muak" kata Fiona kesal.

"Kenapa ?" Liyana menutup komputernya dan merapikan barang serta dokumen yang dia kerjakan tadi.

"Ini gua baru beli buku lama di pasar barang bekas, awalnya bagus lama kelamaan gua muak sama tuh pelacur dan lakinya"

"Emang cerita apa ?" Liyana penasaran dengan buku novel usang di yang di baca temannya.

"Lu baca aja sendiri, pasti muak biasa-biasa suaminya selingkuh sama pelacur dia bahkan diam aja pas tahu jika istrinya di racuni sama simpanan coba lu bayangin muak kaga tuh" jelas Fiona kesal.

"Wah gila, biasa-biasanya penulisnya bikin cerita kaya gitu" Liyana tidak percaya saat ada penulis yang membuat cerita yang membuat pembaca muak.

"Iya lebih parahnya lagi dia tuh pelacur malah happy ending sama tuh laki-laki bangsat"

"Coba gua pinjem jadi penasaran gua"

Liyana mendekat kearah Fiona yang masih mengumpat kasar.

"Nih nanti kalau lu udah selesai baca lu bakar aja tuh buku atau lu buang, kaya Sudi gua simpan tuh setan"

"Iya...iya, ayo pulang udah jam 9 malam"

"Ok"

.

.

.

.

.

.

Harusnya dia mendengarkan kata-kata Fiona tadi malam, seharusnya dia tidak membaca buku terkutuk itu.

Liya menatap datar bayangan wanita jelek di depannya, wajah tirus, tubuh kurus, lingkaran mata yang hitam dan wajah berjerawat serta kulit wajah dan tubuh yang kusam.

Ini bukan wajahnya, ya jelas ini bukan wajahnya seharusnya pagi ini dia sudah di kantor tempat kerjanya dan mengerjakan setumpuk penuh dokumen.

Tapi kini dia malah bangun di tubuh wanita lain dan yang lebih parahnya lagi dia sangat jelek.

"Nyonya apa anda sudah bangun"

Liya mengalihkan pandangan dari kaca dan menatap pintu kamar asing yang di tempatnya.

"Ya masuk"

"Ya ampun nyonya anda sudah bisa duduk ?"

Liya menatap aneh wanita yang tersenyum senang kepadanya.

"Kau siapa ? Ini di mana ? Dan aku siapa ?"

Liya bertanya dengan datar membuat wanita muda yang dia perkiraan umurnya 16 tahun itu bingung, tapi wanita itu tetap menjawab dengan haik meskipun bingung.

The seducer : Sang penggoda.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang