1

136 44 6
                                    

Hai, selamat datang didunia si kembar tidak identik Athar dan Athya!

Buat kamu yang belum pernah baca jangan lupa untuk menekan lambang bintang dan juga komen. Buat yang udah baca jangan spoiler ya😗 terimakasih!

 Buat yang udah baca jangan spoiler ya😗 terimakasih!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

___________________
1. Boba Sialan

Athya Ararya Aidan, duduk termenung didepan pos satpam sembari melirik arloji yang menunjukkan angka tiga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Athya Ararya Aidan, duduk termenung didepan pos satpam sembari melirik arloji yang menunjukkan angka tiga. Sudah dua jam gadis itu menunggu kehadiran Athar yang tak kunjung datang untuk segera membawanya pulang. Bahkan telpon pria itu tak aktif sedari tadi, teman basketnya pun begitu tak ada tanda aktif untuk dihubungi.

Selain itu, perutnya sudah berteriak ingin diisi dengan makan bi Ijah.

"Belum pulang Thya?" Suara serak gadis berkulit sawo matang itu mengalihkan pandangan Athya. Gadis itu tersenyum dan menggeleng ke arah Delva.

"Kerjaan Athar ya kan?, udah gue duga." Athya mengangguk, gadis itu berdecak kemudian duduk disamping Athya. Meletakkan tasnya dan bersender pada bangku depan pos satpam.

"Lo sih, tadi disuruh nebeng gue aja nggak mau,"

"Yaudah besok besok gue nebeng sama lo, btw lo ngapain balik ke sekolah?" Ujar Athya, Delva menguap.

"Anak taekwondo disuruh kumpul, mau seleksi lomba kali. Mana gue belum tidur siang lagi," eluh Delva, temannya itu memang paling anti tidak tidur siang. Katanya kalau siang ia tak memejam dan bermimpi, setiap malam ia akan pusing tujuh keliling dan tidur malamnya akan terganggu. Memang aneh tapi itu memang sudah menjadi kebiasaannya waktu kecil.

"Lho lho lho, Athya yang cantik ngapain masih disini?" Ucap Aksel yang tiba tiba menjeda perbincangan kedua gadis ini, bahkan dengan pedenya pria ini menyunggingkan senyumnya dan mengarahkan peace ke arah temannya.

"Sungguh biadab kau Aksel, sok imut lo bikin gue gidik" ucap Delva.

"Lo kok kasar!, kok ngegas?, gue aduin pak Yanto mampus loh," Delva mengernyit bingung

"Anak anak biasakan selama satu bulan untuk tidak berbicara kasar atau mengumpat, barang siapa yang ketahuan atau mengetahui temannya seperti itu untuk memberitahukan saya. Yang memberitahu saya kasih poin yang dilaporkan mendapatkan hadiah dari saya," ujar Aksel menirukan gaya bicara pak Yanto yang ia dengar kemarin.

The Secrets Of The Twin Mafia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang