ARXEL: HAL TABU

105 14 2
                                    

Xyla menatap temannya yang tengah menjalankan kaki menuju tempat ia duduk saat ini, warung batagor Pak Tarjo.

"Enak banget lu ya, bisa santai disini kita yang berjuang antara hidup dan mati di kelas" ucap Lendi seraya memakan batagor pesanan Xyla.

"Lagian suruh siapa otak nggak dipake" sambar Seana cepat seraya menoyor kepala Lendi.

"Ye! Kalo gue pinter juga pasti gue pake"

"Kenapa muka lo? Kek abis ngeliat setan aja" kata Dean seraya menunjuk wajah Xyla.

"Tadi gue nemu cowok, aneh banget"

"Maksudnya aneh?"

"Dia sama sekali nggak ngelirik gue"

"Anak baru kali"

"Iya, katanya anak baru"

"Lah terus?" tanya Seana yang mulai tertarik dengan obrolan Xyla.

"Dia nggak gaul banget, masa masih pake aku-kamu"

"Ha?! Serius lo?! Yang kek gitu udah langka!" Lendi berseru keras.

"Makanya"

Obrolan mereka terhenti dan mereka pun memakan pesanan mereka masing-masing saat Pak Tarjo mengantarkan batagor pesanan mereka.

Tiga puluh menit kemudian sesaat setelah bell berbunyi mereka pun segera beringsut memasuki kelas yang ternyata sedikit bising akibat bisikan dari para siswi.

"Permisi!!" sapa Lendi membuat seisi kelas berhenti ribut.

Manik biru Xyla mengedar dan menemukan sosok yang membuatnya bertanya-tanya tadi pagi ia pun mengalihkan tatapannya ke Bu Nissa kemudian menjalankan kakinya menuju bangku.

"Baik, semua siswa sudah masuk jadi Ibu ingin kalian berkenalan dengan murid baru atau calon teman kalian dari Bogor ini"

"Iya bu!"

"Silahkan perkenalkan diri kamu"

"Baik bu" ucapnya patuh.

Axel berjalan satu langkah di depan Bu Nissa, kemudian membenarkan letak kacamatanya sedikit lalu menghembuskan napasnya pelan.

"Hai, nama saya Axel Andrever Hernandez, semoga kita bisa berteman dengan baik"

"Hai Axel!!"

"Baiklah, sekarang Axel kamu bisa duduk di_"

"Samping saya kosong bu" ucap Xyla menyela cepat ucapan Bu Nissa.

Para murid menatap Xyla dengan tatapan tak percayanya, setelah kurang lebih dua tahun bersekolah di Bintane baru kali ini Xyla mengajukan sebelah bangkunya untuk di duduki olah seseorang, Bu Nissa pun sampai mengerutkan dahinya bingung.

"Xyla, kamu yakin?"

"Ya, kenapa enggak? Lagian bangku di kelas udah penuh semua kan bu?"

"Iya sih, ya sudah Axel kamu duduk sama Xyla"

"Baik bu"

"Baik, ibu permisi"

"Terimakasih bu"

Axel menatap sekitar sekilas lalu menjalankan kakinya mendekati bangku Xyla kemudian duduk tepat di samping gadis itu.

"Hai Axel" sapa Xyla dengan suara super lembutnya.

"Hai"

"Lo ganteng banget sih"

"Makasih, tapi aku nggak ngerasa begitu"

"Nggak usah ngerendah gitu dong, lo ganteng kok"

"Ara_"

Bad Girl VS Fake BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang