PROLOG

20 3 0
                                    

Halo kalian,semoga enjoy dengan cerita ini yaa.Jangan lupa vomment okey? Terimakasih ^^


•▪︎•

Sang fajar sudah mulai menampakkan sinarnya, anak remaja laki-laki yang kini berada di penghujung semester 2 kelas 11 masih tertidur pulas.

Namun, suara merdu Sang Bunda dapat membangunkan dari alam sadar nya.

"Bangun pemalas."

Kalimat yang selalu Renjun dapat di setiap pagi. Baginya, kalimat menohok yang selalu terlontar dari mulut Bunda nya bukanlah hal penting.

Karena Renjun menganggap bahwa itu adalah kalimat penyemangat untuk memulai harinya.

"Iya Bunda. Ini Renjun udah Bangun. Selamat pagi." ucapnya sembari duduk di tepi ranjang dan membereskan tempat tidur.

"Hari ini butuh 500 ribu untuk listrik."

Kalimat kedua yang Renjun dengar hari ini. Biasanya hanya satu kalimat saja. Iya, kalimat untuk mengusik alam bawah sadarnya.

"Renjun ada 200 ribu aja Bun. Nanti di ruang makan ya, Renjun kasih buat Bunda."

Sang Bunda melengang dari kamar putranya, hanya berteriak.

"UNTUK APA 200 RIBU?! PUNYA KEAHLIAN TUH YA DI MANFAATIN BIAR JADI DUIT."

Saat itu, Renjun tengah menyiapkan uang 200 ribunya untuk Sang Bunda. Ia tertegun mendengar jawabannya.

"Maaf Bunda." lirihnya, sembari menuju kamar mandi.

My Sunshine ; Huang RenjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang