2020, Bising

1 0 0
                                    

Setahun lalu, mengawali taun dalam kerliapan kembang api, kerasnya suara terompet, sorak ruai kebahagiaan masyarakat, syukur yang di lantunkan dalam doa kepada tuhan, dan berharap tahun depan lebih baik. Harapan mulai berbalik sampai dari maret, berkeliaran kabar tak tau rimba nya dari mana, aktual atau tidak, dipercaya atau membabi buta, menimbulkan banyak kegaduhan dampak dari peristiwa informasi yang ada.

Pemerintah bersih kukuh ini hanyalah masalah biasa, tak ada yang perlu dikhawatirkan. Hingga puncaknya mei, para petinggi mulai tarik ulur, statement yang awalnya kalau negara ini tidak apa apa, menjadi masyarakat tidak boleh kemana mana, seperti menelan ludah sendiri, berharap menenangkan masyarakat, dengan memberi penjelasan yang logis, berlarut berlarut semakin miris, bertujuan mengalihkan perhatian, malah membuat blunder ke gawang sendiri. Para petinggi berlomba lomba mencari panggung, saling saut menyaut ide pribadi, mungkin biar terlihat bekerja, padahal rakyat bak melihat pertunjukan opera yang tak tau ujungnya akan kemana. Masyarakat dipaksa menurut tanpa diberi jalan keluar, perut menyeruak tanda lapar, lapangan pekerjaan susah minta ampun , jeritan rakyat dengan sadar ditimbun, phk dimana dimana, sedangkan yang diatas tetap menyuarakan harus tetap dirumah. Pikir mereka baik, mungkin dengan dirumah, wabah bisa berakhir, tapi mereka tidak berfikir, dengan dirumah, hidupnyaa juga bisa berakhir. Kira nya,hidup sejatinya hanya pura pura menjadi hidup, sama sama merendah bukan untuk terlihat rendah, melainkan agar yang lain tetap terlihat rendah, satu per satu raga dipaksa merintih, padahal jiwa pun ikut merintih, yang atas tinggal diatap duniawi kemegahan nan rupawan, yang bawah menjadi lantai yang diinjak, dan semakin terinjak, bak antonim yang jauh dari analogi lawan kata, jauh lebih pantas menuju ke perbudakan kata.

Di ujung taun ini, enam bulan lebih kiranya, saya, kalian, dan bangsa ini telah dan masih tetap terdampak pagebluk ini, harapan terus dirajut hingga jadi terwujud. Tidak wajar rasanya saling mencari ,berkesimpul dengan siapa yang salah, mari kepada yang sedang berkuasa, lakukan yang senantiasa menenangkan, dan membuat dampak signifikan, tokoh masyarakat mari membuat lingkar musyawarah, dari berbagai kalangan yang ada, membuat baris untuk mendampingi kinerja yang kuasa, kalangan pemuda silahkan jadi cerdas, tegas dan beringas kepada intoleran kepada maslahat bangsa, saling awas mengawasi. Kritis dan mengkritisi boleh, rasis dan egois tolong dikikis. Mari masyarakat dukung menyorak suara cerdas, berlandas teori kuat, jangan mudah teralihkan perhatian, dengan alih alih mengambil keuntungan, dengan dalih keselamatan. Semoga pagebluk tahun ini menjadi obat paling ampuh, untuk keadaan negara yang lebih baik di masa depan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 29, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

2020,Bising.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang