ANNATHA

0.1 Awal

Annatha Grizelle

Hallo, saya Annatha. Saya tinggal serumah dengan Kaka Holliy yang bekerja sebagai Guru. ibuku Telah meninggal saat umurku 13 tahun karena memiliki penyakit yang sangat parah sehingga menyerang otak stadium akhir.
Semenjak ibu pergi, Ayahku yang dulu sangat menyanyangi dan memanjakanku sekarang berubah selalu membetak,memarahiku bahkan memukuli diriku. Sampai suatu saat, aku bertekad pergi meninggalkan ayah dan rumah diriku bekerja paruh waktu diusia menginjak 14 tahun. Sekarang diriku berusia 17 tahun masih bekerja paruh waktu seperti biasanya. Hidupku terbilang dengan kata cukup
Aku bersekolah di SMA Negeri yang terkenal dikota tempat tinggalku. Kota ku sangatlah kecil terpencil dan masih meluhurkan adat Tradisional di Kota ini. Tidak ada handphone ataupun barang canggih lainnya anggaplah kotaku tertinggal Jaman Pada masa modern saat ini.

Pada suatu saat..

"Annatha, Kau akan dipindahkan dari sekolah ini ketempat sekolah kota besar. Kau juga akan mendapatkan pekerjaan yang baik disana aku sudah mencarikan untuk mu, Kau adalah siswa terpintar dan berbakat disekolah ini, aku membantu mu supaya kau lebih mudah mendapatkan beasiswa keluar negeri untuk berkuliah. Gunakan kesempatan ini dengan baik jangan kecewakan aku ya!" -Guru Annatha

"Tapi bu---"

"Jangan pedulikan dengan parasmu itu suatu saat kau akan menyadari apa yang tak pernah kau ketahui! Kau anak yang manis, pintar dan berbakat!! Aku akan sering datang untuk melihat perkembangan mu disana."

Annatha ingin menangis mendengarkan itu.

"Termakasih bu" Isakan Annatha

"Aku sudah menganggap mu sebagai keluargaku, kau adalah adikku, baik-baik disana, ceritalah kepadaku jika kau membutuhkanku aku akan menjadi tempat bersandarmu untuk menangis, Berjuanglah!!"

Annatha mengangguk dan menggelamkan wajahnya pada Guru Holliy.

"Terimakasih bu, terimakasih,terimakasih..."

Ucapan terimakasih annatha terus dikatakan untuknya.

"Sama-sama, Kau adalah bagian keluargaku. Kebahagian mu hal utama untuk masa depan mu"

Annatha akan terus menyakinkan didalam dirinya saat ia keluar dari sekolahnya ini dia yakin banyak rintangan untuknya, Harus tetap berjuang mencapai tujuan Cita-cita selama ini untuk ia raih.

.

.

.

End.