"Alfa! Alfa!"
"Alfa! Alfa!"
Tidak henti-henti mereka meneriaki nama Alfa untuk memberi semangat dan dukungan. Para perempuan cheerleaders bersorak ria ditepi lapangan. Rok mini, baju ketat tanpa lengan membalut pas ditubuh Crystal. Sejak awal sampai saat ini dia terus memandang penuh arti ke arah Alfa.
Crystal adalah ketua cheerleaders, satu-satunya gadis paling mencolok dan menawan dari yang lain. Anggota cheerleaders berjumlah 20 orang, lima diantaranya adalah pengikut setia Crystal. Mereka sangat famous di SMA Atlanta dan di luar sekolah, bahkan kefamousan mereka sampai ke sekolah lain. Tidak ada yang tidak mengenal mereka ber-enam.
"Alfaa! Lo pasti menang!" Crystal berteriak keras dengan kedua tangan ia sampirkan di sisi bibirnya seperti teropong agar suaranya terdengar jelas.
Sejenak Alfa menoleh ke arah tribun sambil mendribble bola mencari keberadaan seseorang. Tepat dibelakang tribun tempat Crystal berdiri, gadisnya tengah tersenyum hangat saat tatapannya bertubrukan dengannya. Kedua sudut bibir Alfa tertarik sedikit, menatap penuh arti ke arah gadisnya. Crystal yang melihat Alfa tersenyum ke arahnya langsug salah tingkah, dia tersenyum malu menatap Alfa. Sementara beberapa siswi lain langsung memekik keras melihat senyum tipis Alfa.
"Ya ampun, ya ampun. Ini pertama kalinya gue lihat Alfa senyum semanis itu!"
"Huaa.. itu Alfa napa senyum sih, jadi baper kan gue ngelihatnya!"
"Auto sakit jantung gue,"
"Makk.. badanku panas dingin lihat senyum Alfa kek gitu,"
"Napas woy, napas!" teriak salah satu siswi dari SMA Abadi Jaya menginstrupsi mereka karena terlalu lebay. Namanya Bella, gadis tomboy yang digadang dari gosip-gosip sekolah kalau dia adalah sepupu Alfa. Bella menatap datar mereka.
Ayunda dari SMA Atlanta langsung menatap tidak suka ke arah Bella. "Bilang aja iri!" cibir Ayunda.
"Bacot!" balas Bella menatap tajam Ayunda. Dara yang di kenal sebagai sahabat karib Bella, mengusap pelan bahu gadis itu sambil menahan sebelah tangan Bella yang akan menunjuk wajah Ayunda.
"Udah, Bel. Ini bukan sekolah kita, pleasee.. jangan cari masalah sama mereka," Bella menepis tangan Dara kasar. Matanya menatap tidak suka ke arah Dara sambil berdesis. "Gue benci cewek gatel kayak mereka!" ucap Bella melirik sinis Ayunda dan anak-anak yang berteriak lebay tadi.
"Gue ngerti, tapi lo harus ngerti tempat juga. Jangan ngerusak pertandingan ini cuma gara-gara keributan lo ya, Bell."
"Tap-"
"Lo mau gue panggilin Bara sekarang?" Ancam Dara mencengkrang lengan Bella. Cewek itu menarik Bella ke sisi barat, jauh dari jangkauan Ayunda dan cewek-cewek alay.
Tap! Tap!
Suara hentakan bola terdengar nyaring begitu Alfa berlari sepuluh meter dari ring, cowok itu mendribble bola keras dan melempar bola basket itu ke arah ring. Semua pasang mata teralih ke arah bola. Sejenak mereka terdiam melihat bola itu, lalu tidak lama setelahnya seluruh murid SMA Atlanta berteriak keras. Ada yang berteriak sambil loncat, bertepuk tangan, dan ada juga yang bersiul keras atas kemenangan SMA Atlanta.
Sekali lagi Alfa mengharumkan nama sekolah. Pertandingan menang dengan skor tertinggi yang diraih oleh SMA Atlanta.
Alfa tersenyum tipis. Semua orang saling berkerumun, sibuk dengan urusan masing-masing. Teman-teman Alfa saling bertos. Anggara, Kana, El, Satya, Bagas, Niko, dan Galang langsung membicarakan acara mereka malam minggu lusa nanti untuk merayakan keberhasilan mereka.
To be continue..
KAMU SEDANG MEMBACA
Promise
Teen Fiction"Tolong ingatin gue jika suatu saat nanti gue lupa lo," Athala takut jika saat itu tiba, dimana Alfa benar-benar lupa dan pergi darinya. Alfa selalu mengatakan itu kepada Athala, bahkan Athala sampai bingung karena kata-kata itu. "Gue mau mati! Ra...