Doyoung Kim

248 10 0
                                    


Bulir peluh memenuhi pelipisku, ditambah rasa pusing dan ngilu berat di bawah perutku, membuatku tak hentinya meremas tangan lelaki disampingku ini.

"Kamu oke yang? You look so pale" Doyoung menatapku dari kaca mobil.

"As you can see babe.. ughh" Cengkeraman ku ditangannya mengeras. Ia berhenti sebentar lalu mengambil hoodienya yang ada dibangku belakang lalu memintaku memasangnya. Wangi Doyoung, heumm.

"Tunggu sebentar yaa, i'll hurry up. Don't worry, we'll reach home as soon as possible" Ia menggenggam lalu mengecup tanganku lembut. Aku hanya menganggukkan kepalaku lemah.

Dia menghentikan laju mobilnya di depan indomaret, lalu bergegas turun setelah menyuruh aku menunggu di mobil.

"Minum ini dulu yang," ia menyodorkan sebotol kiranti. Lalu kembali melanjutkan mobilnya membelah jalanan.

Benar saja perkataannya, sekarang kami sudah sampai rumah. Aku masuk ke dalam, sedikit terhuyung karena anemiaku. Lalu duduk di sofa.

"Tahu darimana kamu aku lgi dapet?" Tanyaku penasaran.

"Insting, dulu aku pernah baca artikelnya, sorry ya aku telat noticenya, harusnya dari sebelum pergi tadi, kesian kamu, lagi kesakitan malah aku ajak jalan-jalan."

"That's okay, lagian kita janji jalannya udah lama, ketunda terus karena sibuk, sorry ya"

"Your health is more important yang, kita bisa dinner di rumah aja, chillin sambil nonton, itu udah cukup kok. As long as i'm with you." Senyumnya mengembang.

"Hehe, sorry, maaf gabilang dan udah bikin kamu khawatir"

"Iyanih, gabisa aku tinggalin kamu, takut kamu kenapa-kenapa terus akunya gaada. Gamau aku kalo kamu diculik wewe gombel"

"Ihhh" Aku mencubit perutnya gemas ia hanya tertawa.

"Aa..auwhh" rintihku, ngilunya mulai menjadi lagi. Sorot matanya terlihat khawatir,
"Maaf ya yang." Kulihat wajahnya kebingungan. Anak aneh, aku yang kesakitan dia yang sedih.

Dia mengeluarkan fresh care, dan menaruhnya sedikit di tangannya, lalu di overnya ke tanganku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dia mengeluarkan fresh care, dan menaruhnya sedikit di tangannya, lalu di overnya ke tanganku. Matanya mengisyaratkan agar aku mengusap itu ke perutku.
Ku balurkan freshcare ke perutku, lalu memijat perutku, berharap perut ini berhenti sakit.

"Maaf ya yangg, i love you

... Aku gasuka liat kamu sakit" Ia memijat tanganku sambil menunduk.

"Iya bayi, aku kadang begini juga kok, paling 1-3 harian. Terus sembuh deh, jangan sedih gitu, aku belum meninggal, gatau kalo besok" ucapku

"Ih, omongannya"

"Hehee, becanda ayangggg"

"Gasuka becandaannya gitu," Omelnya, kemudian mempoutkan bibirnya.

"Iya.. maaf, galagi. eghhh.." aku mengambil tangannya refleks saat sakit itu datang lagi. Ia menangkup tanganku, lalu meniup-niupnya.

"Kamu kalo tiap datang taeil selalu gini?"

"Hah, taeil apa?"

"Moon, moon taeil, datang bulan"

"Ohh, jarang sih yang, tpi klo sekalinya kena kadang bisa sampai gabisa bangun dari ranjang, soalnya ada turunan"

"Hmmmm" Doyoung terlihat berpikir keras.

"Yangg, nikah yuk, aku ingat pernah baca di artikelnya, salah satu faktornya itu belum melahirkan, nah kita nikah dulu, terus punya anak, terus kamu ga sakit-sakit lagi perutnya"

"Nikah palamu peyang, melahirkan juga sakit atuh yang, kamu kok pandai sangat, Nikah itu ga sepele loh, taruhannya seumur hidup, tanggung jawabnya banyak, lagian kamu udah yakin sama aku?"
Lelaki di depanku ini malah mengangguk mantap.

"Hehh, yakin kamu ga akan kemusuhan sama aku? Udah seberapa yakin kamu kecintaan sama akuh"

"Yakin banget, banget, bangettt, kalo bisa besok ya besok... You know girl, i know you're the one that i want to be since the first time i saw you. Aku insyaallah udah siap, aku udah nyiapain diri dari lama biar bisa jadi imam yang baik buat kamu, dan aku yakin insyaallah aku bisa bertanggung jawab dengan keluarga kecil kita nanti, aku kerja keras selama ini mau memantaskan diri untuk kamu, aku gamau buat kamu sedih, sakit, kecewa sama aku. I really do love you, before, now, and forever. Naa, will you be mine?" Ucapnya agak terisak.

Aku speechless, gapernah kepikiran hari ini akan datang. Dan orang yang di hadapanku ini, lelaki manis berhati selembut pantat bayi ini sedang melamarku. Aku tak bisa membendung air mataku.

"Yes i will"

Wehugeachother

The end

NCT IMAGINE | 127 | Dream | WayvTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang