Jacob mengambil kacamataku dan memegang tanganku,
"Whoa, a Nerd is a Mysterious Model?"Ryan tersenyum jahil. Aku mengigit tangan Jacob dan mengambil kacamata dari tangannya, aku berlari keluar taman ini dan bersembunyi dibalik mobil Christine.
Amber: Christine, Help Me!!! Im behind your car!!
Christine: I already in the Car, i can see you. Just get in!
Aku melihat kaca mobil dan benar Christine sudah dimobil, aku segera masuk.
"This is really danger," ucapku.
"Kenapa?"
"Mereka lihat aku pake kacamata,"
"Benarkah? Apa kita harus minta seseorang hapus ingatan mereka? Atau kita tabrak mereka supaya amnesia?"Christine benar-benar panik.
"Christine, jangan sampai segitunya kali." ucapku dan aku melihat kekaca mobil. Dan melihat T5M berjalan ke arah sini.
"Christine, they are coming." ucapku menepuk bahu Christine. Christine langsung mengandarai mobilnya dengan kecepatan penuh, dan aku melihat kebelakang. Mata mereka melihat mobil ini.
"What i tell them, if they ask me?" tanyaku.
"Kamu harus menghindar dari mereka ok? Jangan pernah bertemu dengan mereka." jawab Christine tanpa mengalihkan pandangannya dari jalanan.
'But... Ah! Merekakan nggak bakal ada dikelas! Mungkin aku harus berada di kelas atau perpustakaan.' aku tersenyum sendiri.
***
"Bye, Amber. Kamu besok akan ada pekerjaan lagi, aku akan menjemputmu seperti biasanya." aku hanya menganguk, dan mobil melaju pergi. Aku terus melihat mobil itu menghilang masuk ke kegelapan. Aku masuk kedalam rumahku, hanyalah rumah 2 tingkat yang aku tinggali dengan kakakku, dan anjingku Bailey.
"Woof!" Bailey melompat kepelukanku. Aku mengelus bulunya yang halus.
"Amber, kau pulang larut sekali." Kakakku tiba-tiba muncul didepan pintu kamarnya.
"Im sorry, Marvin." aku menaruh tasku di kursi.
"Yeah, now change your clothes and eat your dinner." Marvin mengacak rambutku, aku hanya tersenyum saja.
Aku berjalan kekamarku dan membuka lemari yang penuh dengan baju. Aku hanya memakai Kaos berwarna putih bergambar kucing, dan rok jeans pendek.
Di meja makan, terdapat Smoked beef Fried Rice. Harus aku akui, walaupun kakakku laki-laki dia lebih pandai memasak dari pada aku.
Aku makan dengan tenang, hanya terdengar suara garpu dan sendok yang berdentangan. Seharusnya itu tidak terlalu sopan, tapi aku dirumah kok. Bukan di restaurant berkelas.
Aku merasakan sebuah tangan memegang kepalaku, aku menengok melihatnya. Apalagi kalo bukan Marvin.
"What?"
"Nothing," Marvin nyengir kuda. Aku melanjutkan makanku dengan Marvin yang duduk didepanku sambil membaca bukunya.
"Remove your glasses," suruh Marvin.
"No, i don't want to remove this glasses." aku menggeleng dan Marvin langsung mengambil kacamataku.
"Hei!!" aku berusaha mengambilnya.
"No, kamu nggak boleh pake kacamatamu di rumah."
"Ya,ya,ya... Cerewet." Marvin hanya tersenyum kecil.
***
Author POVAmber membuka jendela kamar Marvin.
"Hng... Kok kamu buka sih?" tanyanya yang kebiasaannya tidur hanya dengan celana boxernya.
"Biar kamu bangun! Aku nggak mau telat lagi." Amber menyubit pipi marvin.
"Ya...ya, sekarang keluar dong. Akukan mau mandi."
"Bener ya? Awas kalo tidur lagi!" ancam Amber dan langsung menutup pintu kamar kakaknya itu.
"Masa bodoh!" ucap Marvin, kembali tidur lagi. Amber, firasat tidak tau dari mana yang membuatnya membuka pintu kamar kakaknya lagi.
"Marvin!!! Bangun!!!" Amber menggoyangkan tubuh Marvin. Karena Marvin yang tidak mau bangun, Amber mengambil air dari kamar mandi dan menumpahkannya ke muka Marvin.
"Amber! Kamu memangnya ada kelas pagi-pagi banget di UCL (University College London)?!" tanya Marvin yang langsung duduk di kasurnya.
"Nggak juga sih, aku ada kelas jam setengah 8. Tapi, kan sekarang udah jam setengah enam pagi!!" Amber kembali menarik kakaknya itu. Dan Marvin langsung berjalan kekamar mandi. Amber mengambil sarung yang basah, dan membawanya ketempat ranjang kotor.
***
Amber celingak-celinguk melihat sekitar, karena takut T5M akan ada didepannya tiba-tiba. Amber berlari ke perpustakaan, dia masuk kedalam bagian rak buku berisi History. Yang selalu sepi...
Amber mengambil buku-buku history tebal lagi, dia membacanya dengan serius sampai...
"AKH!!!!"teriakan seorang perempuan terdengar (Alarm datangannya T5M). Amber langsung kaget, dia langsung mengembalikan buku dan lari.
"Amber, whats wrong?"
"Ellie?! Help me..." Ellie adalah satu-satunya sahabat Amber, dia juga tau kalo amber adalah Amberilla.
"Eh? What the matter?"
"Please hide me somewhere!" Ellie langsung menarik Amber ke belakang gedung utama kampus.
"Kenapa kamu memintaku menyembunyikanmu?"tanya Ellie, Amber menceritakan kejadian yang dia alami.
"Wow... Kesempatan sekali kamu bisa berfoto dengan T5M."
"That not the point!"
"Ah...um... Sorry." Ellie nyengir kuda.
"Gimana ini?"
"Mau tidak mau, pasti semuanya akan terbongkar. Bye... Aku ada kelas." Ellie langsung pergi begitu saja.
*Semoga nih cerita nggak gaje, kalo mau vote ya vote. Kalo mau comment ya comment, kalo mau kritik ya kritik, ok? Semoga aja nih cerita nggak jelek di mata para Reader, (ノ^o^)ノ
Terima kasih!
Sallam! Love you all!!!
Wednesday 4 February
11.17 AM
KAMU SEDANG MEMBACA
Beauty Nerd
Teen FictionWhat wrong with Nerd? is there a problem with me? kenapa laki-laki menjudge dari 'look'? aku mempunyai rahasia aku tidak ingin siapa-siapa tau but....