Pada suatu pagi yang cerah.....
Seorang ibu dan anak lelakinya bergandengan tangan meninggalkan ruang tamu rumah mereka. Si anak yang baru berumur 5 tahun itu terus saja bernyanyi. Mereka melewati halaman yang tak begitu luas dengan ayunan dan perosotan disana.
"Naik, naik ke puncak gunung, tinggi-tinggi sekali..." Suara manis itu mengiringi langkah keduanya hingga bangunan didepan rumah mereka. Bangunan mungil yang tepat berada dipinggir jalan raya itu, bercat putih dengan pintu samping menghadap matahari terbit.
"Yongsu,apa kau tak lelah menyanyi terus?"
"Aku tak lelah eomma, aku senang jika orang lain ikut senang mendengar suaraku. Apa eomma tak suka dengan suaraku?"
"Eomma, sangat suka. Tapi apa kau tak takut jika suaramu habis saat disekolah nanti?"
Pria kecil itu menengadahkan kepalanya hanya untuk menatapmu. Tersenyum lebar hingga matanya membuat lengkungan imut-imut.
"I love you eomma." Kau terkekeh mendengarnya mengucapakan kalimat manis untuk membuatmu berhenti bicara.
"Eomma akan membuka toko dan...."
"Suran imo akan menjemputmu Yongsu." Dia menyelesaikan kalimat mu.
"Yongsu, itu...."
"Tak sopan." Dia menyelesaikan kalimat mu lagi.
Kalian tertawa bersama. Pria kecil itu pandai membuatmu tertawa. Kehidupannya memenuhi seluruh hidupmu. Kehadirannya membuat mu mampu melewati seluruh musim.
Hanya kalian berdua. Tunggu! Yongsu melepaskan genggamannya tiba-tiba kemudian berlari menuju pada gadis yang sedang merentangkan tangannya.
"Imooooo!!" Teriaknya sambil memeluk erat.
"Yongsu kau...."
"Tambah besar." Wanita yang dipanggil imo itu melotot tajam.
"Kau ini!" Teriaknya kesal berpura-pura.
"Imo, ayo cepat buka pintu tokonya, aku ingin coklat panas sebelum sekolah." Perintahnya tanpa bisa dibantah oleh imo nya.
"Siapa yang bos disini?" Keluhnya sambil mengikuti perintah pria kecil itu. Pertanyaan itu tertuju untukku. Kalian berdua tersenyum.
"Dia bos nya. Jangan lupa itu." Bisikmu pada gadis itu.
Pria kecil itu melipat tangan di dada kemudian melewati kalian masuk ke toko lebih dahulu.
Melihat tingkahnya yang bossy membuat kalian hanya menggelengkan kepala.
Tak berapa lama mobil hitam berhenti didepan toko.
"Selamat pagi." Semua menoleh kearah si empunya suara."Appa!!" Teriakan Yongsu membuat senyum diwajahnya.
"Selamat pagi oppa." Suran, gadis yang dipanggil Yongsu imo itu membalas sapaannya.
"Aku tepat waktu rupanya. Coklat panas mu memanggilku untuk ikut duduk." JiMin duduk sambil mengelus kepala Yongsu.
"Eomma, satu coklat panas untuk appa." Kau menatap putramu tak habis pikir.
"Kau membuat eomma kesal Yongsu." Bisik JiMin.
"Bukankah appa sudah kenal eomma? Tak perlu sekaget itu appa." Katanya santai sambil membuka buku gambarnya dan mulai menggambar sesuatu.
"Selamat pagi Ji, ini coklat panas mu." Kau menyodorkan mug khusus milik JiMin padanya.
"Terimakasih sayang." Mata sipitnya hilang karena dia tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
With(Out) You
FanfictionAku harus berterima kasih pada TUHAN karena telah mempertemukan kita. -Serrafim Adams- Serra, diusir oleh nenek suaminya dengan 7 juta Won dalam rekening. Wanita Amerika ini pergi bersama dengan janin dalam kandunganny...