Chapter 1

25 3 24
                                    


Cinta mungkin akan memberikan luka. Tapi luka akan membuatku lebih dewasa.Walau sakit yang kau toreh terlalu dalam aku tetap tidak bisa meninggalkanmu

=Nana=

Mungkin aku terlalu bodoh dengan mensia-siakanmu namun perlu kautau,kau adalah sesuatu yang kubutuhkan dan akan selalu kubutuhkan

=Dong Hae=

Nana Pov

Sinar matahari menyilaukan mataku yang baru terbuka. "Hemm aku yakin sebentar lagi pasti ibu berteriak, satu.....dua..ti" belum selesai aku menghitung ucapanku sedah terbukti "Nana.... cepat bangun..bantu ibu menyiapkan sarapan" teriak ibu yang mungkin akan membuat seisi rumah terbangun, tidak bahkan tetangga sepertinya akan ikut terbangun"ya bu aku sudah bangun" jawabku malas. "cepatlah turun" ucap ibu dengan nada yang cukup membuat sakit telinga."ne" ucapku malas sambil turun ke dapur.

" Ibu mau masak apa emm wanginya enak" ucapku saat mencium aroma masakan ibu. "yakk,,Jung Nana , kau belum mencuci wajah mu? Ibu menunjuk wajahku yang baru saja terbangun. "Emm,, belum ibu, kan ibu menyuhku turun" protes ku.

"Ya sudah cepat cuci mukamu lalu bantu ibu masak." Perintah ibu

"Ne ibu" jawabku malas,sambil berjalan ke kamar mandi. Setelah selesai mencuci wajahku aku kembali kedapur untuk membantu ibuku memasak.

"apa yang harus ku bantu bu?"

"Sana potong sayurannya"

"ne"jawabku langsung mengambil pisau yang ada di rak dapur

Beberapa menit aku dan ibu hening,tanpa suara sedikitpun hingga ibu pun membuka mulut dan mengatakan hal yang bahkan membayangkannya saja aku tidak pernah.

"nana" panggil ibu

"ne,wae ibu?" sahutku

"perusahaan ayah mu hampir bangkrut, ayah dan ibu sudah berusaha mencari cara untuk menyelamatkan perusahaan, namun tidak ada cara untuk menyelamatkan perusahaan saat ini, jalan satu-satunya untuk menyelamatkannya dengan menjodohkanmu dengan putra pemilik LEE DAEGU,ibu mohon kau mau melakukannya" ucap ibu dengan suara yang pelan

"mbo!! Sirreo!!" "ibu bercanda ya? Aku tidak pernah mendengar kabar jika perusahaan ayah bangkrut, mengapa bisa sangat tiba-tiba begini?' jawabku

"ayahmu tidak ingin membuatmu khawatir dan gelisah karna hal yang belum waktunya kau pikirkan, namun saat ini situasinya memang sedang sangat parah dan hanya ini cara yang memungkinkan untuk menyelamatkan perusahaan" jawab ibuku

" huh? Ini terasa sangat tidak masuk akal, jangan memaksaku untuk menikah,aku masih kuliah bu mana mungkin aku menikah??" sahutku tegas

"ibu mohon nana,hanya kau yang bias menyelamatkan perusahaan ayahmu dan juga menyelamatkan hidup kita" jawab ibu dengan nada memohon

"ta..tapi bu aku juga punya kehidupan" jawabku semakin tegas. Tiba-tiba ayahku datang dan menjawab pernyataanku tadi dengan sangat hangat.

"jika nana tidak mau jangan paksa dia,lagi pula ini semua salahku tidak bisa menjadi seorang suami dan ayah yang baik,maafkan ayah nana" tes.. tidak terasa air mataku jatuh saat ayahku mengatakan hal itu 'ayah yang tidak baik?? Bagiku ayah adalah ayah terbaik di dunia' benakku

"tidak ayah" "ayah adalah ayahku yang terbaik tidak ada yang bisa menandingi ayah. Jika hanya itu yang bisa menyelamatkan perusahaan ayah aku akan menerima perjodohan itu" jawabku meyakinkan ayahku dan juga sebenarnya mencoba meyakinkan diriku sendiri.

Only YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang