Kehidupan berlangsung seperti biasanya. Ada kelahiran, ada juga kematian. Ada tawa bahagia, ada pula tangis kesedihan. Dari setiap kejadian itu, ada orang-orang yang memperhatikan setiap kejadian dengan awas. Menanti apa yang terjadi di dunia bawah sana.
Kesedihan bisa menjadi kebahagian, namun tawa bahagia dapat juga menjadi tangis kesedihan. Dan salah satunya adalah pertunangan Song Ji Hyun yang akan batal jika kemacetan kota Seoul tak akan terurai saat itu juga Untung ada sahabatnya, In Jung yang menyelamatkannya dari tragedy batalnya pertunangan antara Ji Hyun dan Kang Min Ho.
Walaupun mungkin jika pertunangan itu batal, ada yang merasa senang karena keterlambatannya datang ke pesta pertunangan itu tak akan terlihat.. Dia adalah Han Kang, teman SMA Ji Hyun, dan teman baik Kang Min Ho saat belajar di Amerika. Namun jika ditanya siapakah Ji Hyun, Han Kang akan menjawab bahwa Ji Hyun adalah calon istri teman baiknya, tapi bukan teman Han Kang.
Sedikit kontradiktif dengan perkataanya, Han Kang sangat memperhatikan Ji Hyun. Ia masih ingat kesukaan Ji Hyun yang menyukai rasa bawang putih di tiap makanannya, dan kebiasaannya mencubiti jarinya jika ia sedangKegugupaKegugupan Ji Hyun semakin bertambah, karena tak ada hujan maupun badai, ayah Ji Hyun meminta mereka untuk segera menikah secepatnya. Untuk apa menunda-nunda jika bisa menikah sekarang, saran ayahnya, kecuali jika Min Ho tak memiliki keinginan untuk menikahi putrinya.Cara yang tepat untuk menyuruh calon menantu yang memiliki ego tinggi agar segera menikah. Akhirnya Min Ho menyetujui saat itu juga. Dan sebagai ganti lamaran ayah Ji Hyun pada mereka, Min Ho melamar Ji Hyun secara resmi saat ia sedang memilih gaun pengantin.
Dan mereka pun harus bergegas untuk mempersiapkan pernikahan indah yang tinggal menghitung hari.
Di sisi kehidupan yang lain, ada juga kehidupan yang berjalan perlahan dan tanpa suara Kehidupan itu milik Song Yi Kyung. Ia menjalani hidupnya dengan lambat, seperti tak ada yang mengejarnya. Tapi karena memang tak ada tujuan yang perlu ia kejar. Tujuan itu seperti hanya masa lalu yang menjadi kenangan baginya.
Ia tak mempedulikan kehidupannya lagi. Saat pelanggan toko menyapanya, ia menyapa kembali tanpa semangat dan menghindari kontak mata. Bahkan saat perampok ingin merampok tokonya, ia memilih untuk mengorbankan diri sendiri, meminta perampok untuk membunuhnya saja.
Akhirnya pada suatu hari, ia berjalan ke suatu jalan, membawa setangkai mawar kering dan menatap ke aspal. Mengingat masa lalu, dimana di atas aspal itu tergambar sosok yang terbaring di jalan. Seakan memantapkan diri, ia bangkit dan berjalan ke tengah jalan, tak mempedulikan truk yang melaju kencang ke arahnya.
Namun seseorang menyelamatkannya.
Tapi hal ini menyebabkan terjadinya tabrakan beruntun.Naasnya, Ji Hyun yang sedang menyetir tak dapat mengendalikan mobil saat sepeda motor di depannya jatuh. Ia terlempar keluar dan tak sadarkan diri.
Saat ia sadar, sudah banyak orang yang mengerumuni mobilnya.Setelah dekat, ia melihat dirinya tak sadarkan diri di dalam mobil. Ia memanggil-manggil orang yang ada di dekatnya, namun tak ada yang menggubrisnya. Hanya satu orang yang menatapnya gusar. Namun pria itu lenyap saat dia mencarinya lagi.
Karena tak tahu harus bagaimana, Ji Hyun akhirnya ikut masuk ke mobil ambulan yang membawa tubuhnya ke rumah sakit. Di sana ia bertemu lagi dengan pria yang memandangnya di jalan. Ternyata ia adalah Scheduler (istilah Malaikat Kematian sudah kuno). Ia memberitahu kalau sebenarnya Ji Hyun belum waktunya mati
"Kenapa kau tak berhati-hati waktu menyetir?!"
Jelas sekali Scheduler sangat gusar. Jadwalnya berantakan karena keteledoran Ji Hyun. Seharusnya ia menjemput seorang ayah di jalanan. Namun karena kecelakaan itu, ayah tersebut akhirnya meninggal di rumah sakit.
Okay Mr. Cute and Grumpy Scheduler, kalau mau menyalahkan, bukannya seharusnya ia menyalahkan Yi Kyung dan bukannya Ji Hyun? Karena Ji Hyun pun juga menerima dampak dari Yi Kyung.
KAMU SEDANG MEMBACA
49 DAYS
Randomhai semua kembali lagi cerita kami. penasaran cerita KOREA tentang 49Days. yuk kita ngintip.....................