"Yak~Jane kenapa kau lama sekali?"
Remaja berambut sebahu itu teriak geram sembari merapikan bando bertuliskan '김 지수' dikepalanya. Wajahnya sudah memerah padam karena menahan kesal.
Alice Baumgartner, gadis dua belas tahun yang sekarang menginjak kelas enam sekolah dasar. Adalah orang yang paling heboh setelah mendengarkan ucapan orang tuanya empat hari yang lalu. Bahkan kalimatnya masih terdengar jelas di telinganya.
"Mommy dan Daddy akan ke Korea karena ada pekerjaan. Kalian harus ikut karena kami sedikit lama disana."
Tiga presensi yang tengah berebut ayam goreng itu lantas menghentikan aksinya dan memasang wajah malas. Namun tak bertahan lama, karena setelahnya pria paruhbaya yang berstatus ayah mereka menyodorkan kertas bertuliskan 'KIM JISOO SPECIAL FANSIGN"
Dan setelahnya, hanya ada pekikan heboh dari ketiganya.
Ochie yang sedang mengikat tali sepatu disamping Alice hanya menutup telinga. Kembar bungsunya ini memang besar sekali mulutnya.
"Alice, jangan teriak. Telinga Ochie sakit."ucap Ochie yang tak di hiraukan oleh Alice.
Justru gadis remaja bermata bulat itu menarik kembarannya untuk keluar dan menuju mobil. Meninggalkan gadis lainnya yang sekarang tengah memekik kesal karena ditinggal.
"KALIAN TEGA SEKALI MENINGGALKANKU EOH!!"
Hampir dua menit tiga gadis bermarga Baumgartner itu memandangi bangunan yang sekarang dipenuhi orang dengan mata berbinar.
Jika dibilang norak atau kampungan, mereka tak peduli. Mereka hanya masih tak menyangka bisa keluar dari sangkar emas dan berdiri di bangunan yang sama dengan sang idola.
Dari atas rambut hingga ujung kaki hanya ada pakaian yang dipenuhi dengan tulisan 'KIM JISOO'. Jika ini mimpi, tolong jangan bangunkan mereka. Ini sangat membahagiakan. Berdiri satu persatu untuk mengambil tempat duduk dengan penggemar lain yang juga ingin bertemu dengan sang penyanyi. Tak masalah kok, walaupun sedikit sesak.
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Little Fans [Blackpink]
Fanfiction↳Short Story⸙ ❝Seistimewa itu seorang 'KIM JISOO' dihidup si kembar tiga. Selalu mendukung, membayangkan, dan memimpikan bertemu dengan sang idola adalah kebiasaan Jane, Ocie, dan Alice semenjak berumur sembilan tahun. Lalu, bagaimana reaksi mereka...