Selamat membaca
💜💜💜Disebuah cafe, ada 3 sahabat yang sedang menikmati malam syahdu.
Rara, Ririn dan Reno. Tidak salah kalau mereka dijuliki 3R, karna mereka akan selalu bertiga, everytime everywhere.Aurora Cantika, biasa dipanggil Rara, berambut sebahu, kulit sawo matang cenderung putih, tinggi standar, mata belo, bulu mata lentik alami dan langsing, satu hal yang tidak lupa dia syukuri dari tubuhnya adalah dia tidak akan gemuk meski banyak makan.
Ririn Wulandari, teman Rara sejak semester 1, berambut panjang, agak tomboy, tinggi diatas rata rata, dan galak!
Reno Aditya, sedikit lemot tapi ganteng.
"Minum!! minum!! minum!!" Reno dan Ririn menyemangati Rara seperti sedang berlomba, padahal hanya agar Rara meminum alkohol seperti yang mereka lakukan.
"Tunggu tunggu, gue siapin mental dulu" Rara menahan tangan Ririn yang mengarahkan gelas ke mulutnya.
"Gue minum nih ya?" Tanya Rara yang dijawab oleh anggukan ririn.
Rara mulai mengarahkan gelas ke mulutnya, tapi tiba tiba ada tangan yang menarik gelasnya.
"Pulang!" kata laki laki itu sambil menaruh gelas alkohol ke meja lalu pergi begitu saja dari meja Rara.
Rara masih bengong, ga percaya sama apa yang terjadi barusan.
"Dia siapanya Rara, Rin? Tanya Reno yang kebingungan melihat ekspresi Rara dan Ririn.
"Bias nya Rara" jawab Ririn santai.
"Rin, lu liatkan Rin? Itu bener dia kan Rin???" Rara menarik bahu Ririn agar menghadapnya.
"Ck.. iya gue liat" jawab Ririn malas "udah lah ayo pulang, udah ga seru" Ririn segera bangkit dari kursinya dan pergi meninggalkan kedua temannya yang masih sibuk dengan pikiran masing masing.
"Ra, bias tuh apa?"
"JODOH !!" Rara segera menyusul Ririn.
***
"DIMAS!!" Rara meneriaki Dimas yang sedang berjalan di koridor kampus.
"Apa?" Suara dingin yang selalu rara rindukan.
"Semalem lo kan? Ya kan ya kan ya kan??" Rara mengerjapkan matanya berkali kali diiringi senyuman manisnya.
"ya" jawab Dimas singkat lalu lanjut berjalan.
Dimas Prayoga, laki laki dingin, tampan dan tinggi, yang berhasil menarik perhatian Rara sejak awal semester hingga 6 semester belakangan ini, bukan Rara aja sih, karna hampir semua cewe yang liat Dimas ya pasti naksir haha.
Soal kaya jangan diragukan lagi, pokoknya jangan!Rara terus mengikuti langkah Dimas, "Semalem lu ngapain disitu? Oh ya, semalem lu nyuruh gue pulang kan? Terus kok lu narik minuman dari gue? Kenapa?? Gue ga boleh minum alkohol ya?? Kok lu perhatian banget?? Lo udah mulai suka ya sama gue? Hehehehe" rara terus membeo meskipun tidak ada jawaban dari Dimas.
Dimas berhenti dan menatap rara tajam.
"Lo bisa diem ga? Bacot lo ganggu gue."
Rara terdiam, menatap kepergian Dimas.
"gue kira lo udah mulai naksir sama gue" lirih Rara.
"Ngayal lo!" Ririn yang baru saja datang langsung menyeret Rara ke kantin "Dah lah kantin aja yok"
"Reno mana?"
Ririn mengangkat bahunya.
"Masih di parkiran kali"***
Dikantin, Rara dan Ririn sedang fokus menikmati makanan mereka.
"Ra liat ke arah pintu masuk Ra" Ririn menyikut lengan Rara.
Rara mengikuti arahan Ririn, matanya terbelalak lihat Dimas jalan sama perempuan cantik, tinggi, langsing, putih yaaa pokoknya rara 3 dia 9, karna 10nya author hahaha.
"Dia siapa Rin?"
"Kan lu bucinnya, masa nanya sama gue" Ririn ga perduli, dia lanjut makan.
Mata Rara terus ngikutin Dimas. Rara tau, Dimas sebenernya sadar diliatin Rara, tapi dia terlihat tidak peduli.
"Rin, apa gue udah kalah ya Rin?" Lirih Rara.
"Emang selama ini lo tanding? Udah makanya udahan aja, masih banyak yang laen, lagi lo juga ga jelek jelek amat"
"Tapi masa sampe disini aja rin?"
"Yaiya emang lo mau sampe dimana? Udah cukup lo 6 semester ngejar dia, diladenin engga, makan ati iya lo!"
Rara tersentak mendengar perkataan Ririn, rasanya benar, selama 6 semester atau yang berarti 3 tahun, Rara terus mengejar Dimas, spam chat pagi siang sore, cari cari perhatian setiap tidak sengaja bertemu, kadang bahkan Rara sampai sengaja mencari Dimas hanya agar Dimas sadar akan kehadirannya, tapi Dimas tetap seperti itu.
Rara mulai memikirkan perkataan Ririn. Sepertinya dia memang harus berhenti mengejar Dimas.
***
DIMASKUH
Dimas, tadi lo sama siapa?
Ha?
Tadi gue liat lo
sama cewe cantik heheOh
Siapa?
Knp?
Saingan gue ya?
read
"huft, di read doang Rin" Rara menunjukan layar handphone nya pada Ririn dengan wajah yang menyedihkan, mereka masih berada dikelas yang sudah di bubarkan 15 menit yang lalu.
"udah gue bilang, udahan aja! Masih banyak yang mau sama lo, Ra!!"
"tapi gue maunya sama Dimas, rin" lirih rara.
"huh, kasihan banget tuh hati! Udah lah ayo pulang."
"kita ga bareng Reno?"
"ayo makanya, dia udah nunggu di parkiran daritadi tau."
Merekapun meninggalkan kelas menuju parkiran, sampai di parkiran lagi lagi Ririn mengejutkan Rara.
"Ra, 90 derajat ke kanan."
Rara yang reflek memutar badannya sesuai perintah Ririn, Rara terdiam melihat Dimas yang sedang membuka pintu mobil untuk perempuan cantik yang sepertinya seharian ini bersama Dimas.
Rara tak melepaskan pandangan ketika tatapannya bertemu dengan mata Dimas, Dimas segera masuk kedalam mobil dan meninggalkan area kampus, sementara Rara masih berdiri terdiam.
"Ra! Jamuran nih gue Ra" panggilan Reno yang sedari tadi menunggu didalam mobil, memecahkan lamunan Rara.
"Rinn, mau eskrim" rengek Rara.
"ayo gue traktir!! Ren ayo kita ke cafe eskrim"
Reno segera menancap gas menuju cafe eskrim, cafe yang memang sudah menjadi tempat nongkrong mereka bertiga.
💜💜💜
Halooo..
Terimakasih sudah membaca!!
Semoga suka!!
Jangan lupa Vote Comment nya!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
SIDE
Fanfictionbagaimana kalau cowok yang kamu idam idamkan ternyata tidak sebaik yang kamu pikir? tetap mengidamkannya atau justru ilfeel? tak bisa berkata kata. sudah baca saja. ada adegan dan kata kata 21+ jadi bijaklah dalam membaca. 💜💜💜 cover by Pinterest