PROLOG

16 1 0
                                    

"Zoy, main hp mulu, ngapain si lo?" Onya berdecak, merasa dirinya dicuekin terus oleh Zoya.

Masih dengan mata ke arah handphone, Zoya menjawab, "Chat sama Azka" jawabnya singkat.

"Ih gitu ya lo, mentang-mentang udah punya cowo, lupa sama temen" rengek Onya sambil meninju lengan Zoya.

Zoya meletakkan handphone nya di atas meja sambil menunggu balasan Azka, lalu menoleh ke arah sahabatnya yang dari tadi pagi tingkahnya aneh. "Iya apa sayang?" balas Zoya dengan nada sangat ramah, takut jika Onya malah mengamuk.

Onya yang sejak tadi unmood, mendengar jawaban Zoya lantas menggerutu. "Gajadi. Mau ke Dhito aja!" ucapnya dengan ketus sambil berdiri lalu melangkah ke arah meja pojok belakang, menghampiri laki-laki yang sedang memainkan handphone dengan earphone di telinganya.

"Dhitooooo" rengek Onya didepan sahabatnya itu.

Dhito melepas satu earphone nya, "Ha?" jawabnya singkat.

Mendengar jawaban singkat Dhito, Onya menggerutu, "Ck, lo sama Zoya sama aja. Asik apaan sih sama hp lo pada? sampe sahabatnya dicuekin"

Dhito yang menyadari gelagat aneh Onya, lantas mengecek kalender di handphone nya.

"tanggal satu, pantesan ni anak berubah jadi bison" batin Dhito.

Tanpa pikir panjang, selagi kelas sedang jam kosong, Dhito menarik tangan Onya, menuntunnya menuju kantin.

"Pilih mau puyo rasa apa" tanya Dhito datar.

Onya yang berada disamping Dhito membelalakan mata, melihat beraneka macam pudding yoghurt kesukaannya berjejer manis didepan matanya, "mau yang pink sama biru!" jawab Onya dengan nada seperti anak kecil.

Mendengar jawaban Onya, Dhito membuka kulkas, mengambil dua buah puyo berwarna pink dan biru, lalu membayar kepada ibu kantin.

"Nih, makan" Dhito menyodorkan puyo didepan Onya.

"Aaaa makaciii Dhito cayanggg! lo emang sobat gue paling top markotop" jawab Onya, sedetik kemudian ia mengeksekusi puyo tersebut hingga tak tersisa.

Friend With FeelingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang