Forgive Me (Doubleshoot)

Chap 01

"Plaaak... Plaaaak..." Sebuah tamparan bolak balik yang cukup keras terdengar jelas di dalam kamar ini, sang dominan membulatkan matanya karena kesal dan nafasnya kian memburu. Sementara sang submissive hanya memegangi ke dua pipinya yang terasa panas dan sakit.

"Berulang kali ku katakan, rubah sikap mu itu! Kenapa sih kau susah sekali di aturnya! Aku ini suami mu! Tujuh tahun sudah kita menikah, tapi kau terus saja tidak mendengar apa kata ku, kau membuat ku muak asal kau tau itu! Aku tau kau tidak mencintai ku, pernikahan kita juga karena di jodohkan, aku pun merasa demikian. Tapi aku terus berusaha untuk mencintai mu, dan menerima segala keburukan mu! Aku akan pergi, aku tidak akan pulang malam ini, aku lelah dengan mu berandal!"

Si submissive yang di tinggalkan oleh suaminya kini terduduk lemas di lantai dekat lemari pakaiannya. Air matanya jatuh tanpa izin, ia merasa sakit pada pipi dan juga dadanya.

"Kenapa kamu tidak percaya pada ku? Aku benar benar sudah berubah sejak dua tahun yang lalu, sejak saat itu aku slalu mendengarkan apa kata mu, aku tidak lagi menjadi berandalan, tapi kenapa? Apa sulit bagi mu untuk mempercayai bahwa aku sudah berubah bahkan aku sudah mencintai mu?"

Si submissive terus menangisi kehidupannya yang begitu memilukan. Ia bernama Alex Stuart berusia 25 tahun, ia yatim piatu sejak usianya 7 tahun karena kecelakaan. Saat sadar berada di rumah sakit dan mendengar apa yang di katakan oleh dokter dari balik pintu kamar inapnya, bahwa kedua orang tuanya telah meninggal di tempat, dan tidak ada informasi apa pun mengenai keluarganya itu, agar setidaknya ada pihak saudara yang datang dan mengurusinya.

Mendengar hal itu, ia pun memilih untuk kabur dari rumah sakit, dengan perban yang hampir menutupi sekujur tubuhnya. Entah alasannya apa hingga membuatnya nekat seperti itu, namun yang pasti pada saat itu ia mengalami hilang ingatan. Sehingga nama Alex Stuart dia pilih untuk namanya sendiri. Alex dengan tekad kuatnya memilih hidup di jalanan layaknya anak brandalan di kota tersebut. Dari sana ia mampu bertahan hidup, namun naasnya ketika ia sedang berlari dari kejaran warga yang memergokinya tengah mencuri dompet seorang wanita, Alex keserempet mobil mewah yang di kendarai oleh sepasang suami istri itu.

Ide liciknya pun datang, Alex pura pura pingsan hingga akhirnya suami dari pasangan itu menggendongnya masuk kedalam mobil untuk di larikan ke rumah sakit. Setelah Alex di obati oleh dokter, pasangan suami istri itu bertanya tanya pada Alex, tentang siapa namanya, nomer ponsel atau telepon rumahnya agar orang tuanya bisa di beri kabar tentang keadaannya. Alex pun berkata bahwa ia sebatang kara yang hidup di jalanan setelah orang tuanya meninggal karena kecelakaan, tidak ada satu pun sanak saudaranya yang mau merawatnya. Bahkan harta kekayaan orang tuanya pun di rebut begitu saja dan membuang Alex kejalanan pada saat keadaan Alex masih terluka dan hilang ingatan hingga saat ini 4 tahun sejak kecelakaan tersebut.

Hati suami istri itu tersentuh mendengar cerita Alex, apa lagi wajah polos Alex dan air mata buayanya berhasil meyakini mereka bahwa apa yang di katakan Alex adalah kejujuran. Sehingga mereka memutuskan untuk mengadopsi Alex sebagai anaknya, kebetulan dia hanya punya seorang putra yang sudah berusia 19 tahun. Dan anak itu sedang sibuk kuliah di tahun pertamanya, membuat sang ibu merasa kesepian ketika berada di rumah.

Anak mereka bernama Doni Hiller, tentu saja dia sangat tidak suka dengan keputusan orang tua mereka itu. Tapi dia bisa berbuat apa? Tidak ada! Jadi mau tidak mau pun Doni menerima Alex di dalam keluarganya meski ia tidak menerima Alex menjadi adiknya. Bagi Alex itu tidak masalah, setidaknya kini ia bisa hidup nikmat tanpa harus lomba lari dengan warga dan makan secara teratur. Lalu pada saat usia Alex 18 tahun dan Doni 26 tahun, orang tuanya pun menjodohkan mereka. Karena bagi mereka Alex merupakan anak baik baik dan pilihan yang tepat untuk di nikahkan dengan putra tunggalnya, dari pada Doni harus menikahi para gadis matre yang selalu di ajaknya berkencan.