82-87 (Realitas)

86 8 19
                                    

Novel Banxia
Bab 82 Realitas (1)
Lampu Zhong Tai kecil
Bab Sebelumnya: Bab 81 Penyakit Jantung (20)Bab Berikutnya: Bab 83 Realitas (2)


    Namei membuka matanya.

    Seperti orang yang tenggelam, terbangun dengan kesedihan.

    Dia menghadapi kabin permainan yang gelap sendirian, dan bau disinfektan yang menyengat memenuhi hidung dan mulutnya.

    Dalam keadaan linglung, dia merasa seolah-olah dia masih di Rumah Sakit Qingshan.

    Masih berdiri di kamar mayat, masih berdiri di atas gas yang menyesakkan.

    Tapi orang yang memeluknya—

    itu.

    Orang yang meneteskan air mata di bahunya.

    Tapi dia tidak lagi di sisinya.

    Namei merasa tersesat.

    Dia mengangkat tangannya dengan ragu-ragu dan mencapai bahunya.

    Sepertinya masih ada air mata yang deras.

    Tapi tangannya hanya mencapai kulit bahunya yang kering dan halus.

    Dia membenci game dan membenci ALIEN.

    Tapi betapa ironisnya—

    game ini adalah satu-satunya tempat dia melihat Vali.

    Kenyataannya hanya membosankan, pucat dan membosankan.

    Jadi Namei berdiri sendiri di kabin game, dalam kegelapan yang tertutup. Bahkan tidak ingin mengangkat tangan untuk membuka pintu.

    Bagaimanapun, tidak akan ada ...

    miliknya di luar . pacar.

    Dia berkedip, menguap lagi, dan bertanya-tanya apakah dia harus terus tidur.

    Bagaimanapun, pengawal Wan Qi juga mengatakan bahwa di sini aman, dan palka tidak dapat dibuka dari luar.

    Dia menutup matanya dengan mengantuk.

    Tapi tiba-tiba, dia tiba-tiba mendengar sesuatu.

    Di seberang kabin permainan yang membosankan, suaranya samar dan kecil.

    Tapi itu menempel di telinga Namei seperti jarum.

    "Ah--" Itu

    seperti seorang wanita yang berteriak.

    Itu seperti ...

    teriakan Wan Qi.

    Namei: "?"

    Apa-apaan ini.

    Dia menyandarkan telinganya ke palka, mencoba mendengar apa yang terjadi di luar.

    Tapi dia tidak mendengar apa-apa.

    Jeritan itu sepertinya tidak lebih dari ilusi.

    Namei: "?"

    Dia menekan lebih keras di pintu, meletakkan semua bebannya di atasnya.

    Dia berangsur-angsur bangun dari permainan dan mengingat semua yang ada di dunia nyata.

    ——Meskipun semuanya tampak jauh darinya.

    Kerumunan demonstrasi.

    Rumah Sakit untuk evakuasi darurat.

[End]NPC terlalu menyukai sayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang