Curiga

0 2 0
                                    

Mungkin hubungan lo itu mainan makanya bisa dirusakin
-Jessy Sahaja

_Happy Reading_

Beberapa jam kemudian, sudah saatnya pulang. Mereka berjalan sepanjang koridor,
"Tuh kan gue curiga pasti Aksa yang ngirimin lo mainan tas sama kertas itu" Ujar Jessy sambil melirik Zeha.

Aisyah menggeleng,
"Kalau orang lain gimana? Memang sih awalan nama mereka sama tapi belum tentu juga kan?"

Zeha menatap Aisyah dan Jessy bergantian,
"Udah deh teman-teman gak usah di bahas, gue malas banget berurusan dengan hal begituan" Ujar Zeha lalu menarik tangan Jessy dan Aisyah untuk mengikuti langkah Glory yang sudah berjalan mendahului mereka bertiga.

"Zeha" Seorang cewek berambut pendek sebahu dengan gaya sombongnya mendatangi Zeha.

"Kenapa Win?" Tanya Zeha tanpa senyuman. Wina Salsabilla, Siswa perempuan yang suka membully. Bahkan dirinya terlihat sangat iri kepada Zeha.

"Lo emang gak tahu malu ya, dasar perusak hubungan orang" Tuding Wina sambil menunjuk kearah wajah Zeha.

Jessy maju kedepan,
"Eh Cabe, lo ngapain ngatain teman gue gitu? Kalau udah gak tahu sama diri sendiri itu gak usah sok tahu sama hidup orang lain. Enak aja teman gue lo katain perusak. Emang hubungan lo sama siapa yang dirusakin sama Zeha. Mungkin hubungan lo itu mainan makanya bisa dirusakin" Cerocos Jessy yang membuat Wina semakin marah.

Ternyata dibelakang Wina sudah ada Susi Andari dan Rayanti Nugraha, kedua temannya yang selalu bersamanya untuk membully.

"Hubungan Aksa sama Wina berakhir gegara Zeha si cari perhatian sama pacar orang" Ujar Susi

"Eh lo bertiga ngapain teman gue ha?" Teriak Glory yang berjalan ke arah mereka.
Mereka bertiga diam, kalau Glory sudah ikut serta karena mereka tahu Glory sangat pandai bela diri.

Wina menutupi rasa takutnya lalu maju melangkah kedepan Glory,
"Ni bilangin sama teman lo, dia tu cantik jadi gak usah mau sama pacar gue" Ujar Wina menunjuk kearah Zeha.

Aisyah tertawa mengejek,
"Bukannya udah putus ?" Tanya Aisyah membuat Wina membuang muka karena malu

"Mungkin dia mutusin lo bukan karena Zeha, tapi karena lo aja yang terlalu kekanak-kanakan belum lagi lo itu gak dewasa banget buktinya suka bully" Terang Glory membuatnya terdiam.

"Intropeksi diri lo Win, gue tahu lo pikir Zeha jadi alasan kalian putus karena tadi dikantin dia numpang sebangku sama kita kan? Yang pasti Zeha gak suka sama mantan pacar lo itu" Ujar Jessy lalu menarik tangan Zeha untuk ikut melangkah meninggalkan Wina dan teman-teman.

Sembari melangkahkan kaki, Jessy selalu saja berbicara tanpa henti.
"Kenapa lo diam aja Zeha? Kalo lo gak bersuara anggap aja lo mengiyakan yang Wina ucapin. Untung aja kita pada jawab tu anak kalau gak dia bakal meledak-ledak kayak bom" Ujar Jessy sambil berkacak pinggang

"Apa jangan-jangan lo sengaja ikutin pesan yang dari si A itu? " Tanya Aisyah yang kini sudah berada disamping Zeha.

"Gak ya Syah, Karena kalian udah jawab jadi ya gue gak perlu jawab. Kan ada kalimat yang bilang kalau Sahabat adalah diri kita yang kedua" Jelas Zeha membuat teman-temannya tersenyum.

"Gue tahu lo baik Zeha, hanya saja lo gak mau orang lain salah mempergunakan kebaikan yang lo kasih ke mereka jadinya lo begini terus" Ujar Glory.

"Tapi kebetulan gak sih, kalau semisal ini ya tulisannya tu kan masalah , pas banget ini juga kan yang dihadapi Zeha kan masalah. " Ujar Jessy

Aisyah mengangkat bahu tak acuh,
"Nggak tahu Jess, kita liat aja besok. Kalau besok isinya gimana dan ternyata kejadiannya serupa ya mungkin dia yang ngirim itu maksudnya baik"

AGAH Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang