Untung Sayang

31 7 4
                                    

Mentari menyapa begitu cerah, membuat gadis cantik yang sedari tadi memandang langit terlihat sama cerahnya dengan mentari. Gadis yang tidak kalah cantik nya dengan peri itu sedang tersenyum di balkon kamarnya, entah apa yang membuatnya begitu bahagia. Mungkin karena pagi ini semesta tidak memberi tanda-tanda akan menangis hanya memberi kehangatannya. Sama seperti perasaannya. Mungkin begitu.

Aster melirik jam yang melingkar dipergelangan tangannya. Lagi-lagi Aster tersenyum begitu manis. Kali ini bukan karena semesta, tapi karena ia teringat wajah Alpha. Pasalnya jam itu adalah hadiah pemberian Alpha. Ah, tentang Alpha, ia sudah berjanji akan menjemput Aster tepat waktu.
Aster beranjak dari balkon lalu menyiapkan segala keperluannya untuk sekolah. Setelah selesai Aster pergi menuju ruang makan.

"Bundaaaa Papaaaa selamat pagi" Sapa Aster sambil tersenyum memperlihatkan deretan gigi putihnya. Kentara sekali bahwa mood nya sedang baik. Bunda Aster melirik anaknya dengan pandangan bingung, papa nya yang berada tepat di hadapan bundanya hanya menggeleng gelengkan kepala.

"Kamu kenapa sayang? Seneng banget keliatan nya" Tanya bunda sambil menaruh nasi di piring sang suami.

"Paling karna Alpha" Ucap sang papa sambil menggoda Aster.

"Terus aja terus godain Aster. Lagian emang salah kalo Aster bahagia? Giliran Aster nangis-nangis aja Aster dibilang lebih baik senyum" Aster mengerucutkan bibirnya, lalu berjalan menuju meja makan.

Papa dan bunda Aster hanya tersenyum melihat kelakuan anaknya yang seperti anak kecil.

"Aster bekel makan nya udah bunda siapin ya jangan lupa dibawa" Ucap bunda sambil duduk disebelah papa Aster. Aster hanya menganggukan kepala sebagai jawaban.

Selang beberapa menit setelah selesai makan terdengar suara motor dari luar.

"Pangerannya udah ngejemput tuh" Goda bunda yang hanya dibalas rengekan malu dari Aster. Papa hanya tersenyum melihatnya.

"Pah bun... Aster berangkat ya, oh iya papa semangat nanti kerjanya ya, jangan lupa bawain Aster makanan pulangnya hehe" Papa menggeleng gelengkan kepalanya melihat tingkah kekanakan anaknya.

Aster berpamitan dengan papa dan bundanya lalu beranjak dari meja makannya untuk menemui Alpha.

"Alpha masuk dulu ga?" Tanya Aster ketika melihat Alpha. Alpha dengan cepat menggeleng.

"Ntar aja kalo sempet baliknya gue mampir ke rumah lo" Ucap Alpha dibalas anggukan oleh Aster. Aster kemudian menaiki motor Alpha lalu bergegas pergi kesekolah.

"Tumben lo jemput gue ga deket-deket waktu masuk sekolah" ucap Aster dengan nada bercandanya.

"HAH APA? GUE GA DENGER" tanya Alpha dengan sedikit berteriak.

"GUE TAU LO GA TULI JANGAN PURA PURA BUDEG" balas Aster ikut berteriak

"Jemput pagi salah jemput siang salah, serba salah gue" ucap Alpha yang terdengar jelas oleh telinga Aster. Aster mendengus malas lalu memilih untuk diam tidak membalas.

Aster melihat jalan yang ia lewati bersama Alpha. Kemudian pandangannya teralih, tertuju pada spion untuk melihat wajah Alpha.

"Bisa ga sehari ga ganteng?" Ucap batinnya.

Aster kemudian menutup matanya. Menikmati angin yang menerpa wajahnya.

Tiba tiba motor Alpha berhenti, membuat Aster membuka matanya dan mengerutkan keningnya.

"Kenapa?" Tanya Aster

"Ban gue kayaknya bocor"

"Ko bisa?"

ETHEREALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang