Beautiful Eye

3 0 0
                                    

"Dilihat-lihat, gue ganteng juga." gumam Alfa yang sedang menatap cermin dikoridor sekolag.

"Ngaca mulu lo!" ucap Ariana.

Alfa dan Ariana sendiri adalah sahabat sejak usia mereka lima tahun dan sampai  detik ini mereka masih bersahabat dengan baik.

"Masya Allah, utamakan salam wahai makhluk Allah." sahut Alfa.

"Astagfirullah, terimakasih telah mengingatkan wahai putra adi."

"eh kok jadi bawa-bawa nama orang tua sih, lo?!"

"Biarin, wleee."

Alfa yang gemas langsung memiting Ariana dari belakang dengan lengannya.

"Eh! Eh! Lepas ih!" ucap Ariana seraya memukul mukul tangan Alfa.

"Lebay, emang lebay lo mah. Ngga pake tenaga ini."

Saat itu juga lima orang siswa perempuan yang masih satu angkatan dengan Alfa dan Ariana berjalan dan kebetulan melewati mereka berdua.

"Cie, cie. Katanya sih ngga pacaran, tapi berduaan mulu." ucap salah satu dari mereka.

"Eh, udah yuk. Pulang aja, keburu makin panas." ujar Shafa mengajak keempat temannya tersebut.

Akhirnya mereka pun pergi meninggalkan Alfa dan Ariana.

"Fa, liat tuh Shafa, gara-gara lo tolak dia jadi keliatan murung, sedih, putus asa, frustasi, kesepian, kaya ngga ada harapan banget." ucap Ariana.

"mulaikan, emang lebay lo mah. Gue piting lagi lo."

"halah alesan, paling ada tujuan lain miting miting gue."

Alfa hanya diam dan menatap Ariana.

"mulai kan, lo juga ngapain sih suka ngeliatin gue kaya gini?"

"tuhkan, sadar!" Ariana menepukkan tangannya didepan wajah Alfa.

Alfa seketika itu juga langsung sadar.

"gue ngeliatin lo lagi ya?" tanya Alfa.

"Hmm."

Sudah sejak awal persahabatan mereka, Alfa sudah sangat sering melakukan hal itu tanpa sadar, bahkan ia sendiri tidak tau apa penyebabnya. Yang ia tahu hanyalah Ariana sangat menarik baginya.

"lo masih suka kesel ya kalo gue kaya gitu? Gue juga bingung banget, pertama mata lo indah dan juga mengingatkan gue sama seseorang tapi ngga tau siapa, hmm. "

"hmm ngga juga sih, udah biasa. Cuma masih kepikiran aja kenapa lo bisa gitu tanpa sadar. Bahkan dari umur lima tahun yang menurut gue ngga masuk akal kalau anak sekecil itu udah ada rasa sama lawan jenisnya, dan juga kan ngga mungkin anak sekecil itu udah punya nafsu akan hal hal seperti itu."

"wihhh, berpikir kritis, tajam dan aktual! Sempurna!"

"ngeledek mulu lo mah. Males." Ariana langsung pergi begitu saja meninggalkan Alfa.

"Huhuh, maapin."

"Arianaaa."

"Halo, Ariana."

"Ariana, Ariana, Ariana, Ariana."

Alfa terus terusan memanggil Ariana sambil mengikutinya, seolah tak tahu malu akan orang orang sekitarnya.

Ariana langsung berhenti dan berbalik menatap Alfa dengan tatapan yang seram.

Seketika Alfa yang berisik langsung terdiam dan ekspresi nya berubah ketakutan.

"Diam. Bisa kan?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 09, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Love, Friend, Life. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang