Adiba (O1)

29 5 5
                                    

Assalamualaikum semuanya! Jangan lupa vote juga komentarnya jika kalian suka ceritaku✨

Selamat membaca dan jangan lupa untuk mengawalinya dengan

بسم الله الرحمن الرحيم
___________________________________


Bunyi adzan berkumandang pertanda kewajibannya harus segera dilaksanakan. Terasa sejuk, sampai membuat si gadis mungil ini enggan beranjak dari balik selimutnya, hingga terdengar derap langkah mendekat tapi tidak membuat sang empunya terbangun dari tidur.

"Adiba" Panggilnya dengan nada lembut dan mengusap rambut sang anak, agar bangun dari tidur nyenyak nya.

"Hngg..." Balasan dari yang dibangunkan, dan segera bangun, "Selamat pagi, Uma~" Sapanya dengan tersenyum, dengan keadaan masih setengah sadar.

Almahyra. Ibu 3 anak tersebut yang masih terlihat muda atau lebih tepatnya mungkin awet muda. Walaupun usianya sudah berkepala empat yang tidak jauh berbeda dari suaminya, tidak membuatnya wajahnya menampilkan sedikitpun keriput diwajahnya.

Alma mengusap rambut Adiba kembali, tersenyum juga menatap anak tengahnya, "Shalat yuk, semuanya udah nunggu dikamar uma,"

"Siap uma"

Segera Adiba turun dari kasurnya dan mencuci muka juga menggosok giginya, setelah itu ia mengambil wudhu.

Alma masih menunggu Adiba dikasurnya, saat melihat Adiba telah siap mereka segera melaksanakan shalat berjamaah dikamar Alma juga Alfa.

Jam 06.30

"Selamat pagi semuanya" Sapa Shafa, si bungsu yang baru memulai sarapannya.

Dimeja makan terlihat riuh dengan bunyi sendok dan garpu yang saling beradu, tanpa ada pembicaraan dari semuanya.

Adab makan dimeja makan yang selalu diterapkan oleh Alfa juga Alma kepada anak-anak mereka adalah, Jangan berbicara saat makan, kamu boleh berbicara setelah selesai makan.

"Adiba, nanti kamu pulangnya sama abang ya" Ucap sang kepala keluarga, Alfarizi.

"Iya, abah"

"Tapi, pulang nanti abang mau nongkrong sama teman, abah"

"Kan bisa adiknya diantar pulang dulu, sekalian kamu ganti pakaian juga baru boleh pergi nongkrong." Mutlak Alfa dan segera berangkat kerja.

"Psstt, abang!" Panggil Adiba dengan bisikan yang hanya terdengar oleh mereka.

"Kenapa?" Tanya Fathan.

"Nanti Adiba bakal pulang sama Hana kok! Abang pergi aja nongkrong." Bisik Adiba yang membuat Fathan menatapnya senang.

Adiknya memang selalu bisa diandalkan, dan sangat dia sayang, tentu saja mereka berdua, Adiba dan Shafa.

"Makasih ya" Fathan dan mengusap kepala Adiba yang terbalut khimar yang masih sesuai dipakai untuk kesekolah.

"Abang bawa pakaian ganti kan?" Tanya Adiba memastikan, Fathan sering sekali jadi pelupa.

Fathan hanya mengacungkan jempolnya dan segera berangkat kesekolah sendirian, menaiki motor kesayangannya.

"Adiba" Panggil Alfa, pada anaknya yang terlalu lama.

Adiba berlari dan segera mencium tangan umanya, "Adiba berangkat uma, assalamualaikum!"

"Waalaikumussalam, anak uma"

Bunyi klakson diluar gerbang, menandakan mereka telah pergi dan Alma hanya menatapnya tersenyum. Hingga mobil yang dibawa suaminya hilang dari pandangannya, ia pun masuk kedalam rumah.










ADIBATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang