Mata hangat yang tenggelam dalam dingin itu melihat jendela, dia yang dingin tanpa mau berbicara akhirnya bicara.
"Terima kasih Jey, aku akan selalu mengingatnya."
- choi yuna -
"Kita itu beda, gak akan pernah satu."
- jeon jungkook -
Aku ingin tidur tapi tidak bisa, terlalu berisik, akhirnya ku letakkan kepalaku ke meja. Aku membuka mata dan langsung tertuju pada orang disebelahku, selalu saja melihat jendela itu. "WOY WOY KEPSEK WOY," orang terheboh di kelasku, Jihyo. "JUY BANGUN JUY." "Iya na, iya." "Pagi semuanya," sapanya. "Pagi pakkk," jawab kami bersamaan. "Bapak harapkan di semester satu ini kalian lebih baik dari kelas 10, jangan kebanyakan main! Pelajari materi dangan sungguh-sungguh, kalian ini sudah mau kelas 12!" "Iya pakk," jawab kami serentak, kecuali Jey. "Jeon Jungkook kamu mendengarkan saya tidak!?" "Dengar," jawabnya singkat. "Jey benar-benar cari mati!" batinku. "Kamu ini sama orang yang lebih tua kok kurang ajar." "Jey minta maaf!!!" Kataku pelan. "Maaf." "Sudahlah, kamu ini, lain kali yang sopan sama guru!" Orang berkepala botak itu meninggalkan kelas dengan wajah memerah. Aku terbingung, kenapa Jey hanya dinasihati?
——🦋——
"Na, gue duluan yaa." "Dada Ujuyy." BRAK! Seseorang didepanku menjatuhkan sesuatu. "Buta!?" Semua orang terdiam, aku penasaran dan akhirnya mengangkat wajah. "So-sorry, tadi a-aku g-ga sengaja k-kak," suara perempuan yang sedang ketakutan. BRAK! Untuk kedua kalinya, suara itu terdengar. Bukan dari barang, tapi itu suara jatuhnya perempuan tadi! "Kamu gak papa?" Ucapku sambil menjulurkan tangan. "G-gak papa k-kak." "Aku duluan ya, lain kali hati-hati." "Makasih k-kak." Aku mengejar orang yang tadi menjatuhkan perempuan itu, nah! itu dia! "WOY LO KASAR BANGET SIH!?" "..." Tidak ada jawaban. "JEON JUNGKOOK!" Dia menoleh, tatapan dingin itu membuatku merinding dan ketakutan "gue gak suka orang manggil nama gue." Aku terdiam, ucapan itu langsung menusuk ke ke hatiku. Dia pergi dengan motornya, dan aku masih terdiam di tempat.
——🦋——
"BANG ANTERIN GUEE." "Anjir, masih jam 6 lo udah mau berangkat?" "Iyalah, daripada telat lagi." "Gak gitu juga Choi Yuna," Ada penekanan di namaku. "Ya udah gue berangkat sendiri aja." "Iya iya gue anter, tapi ntar gue pulang lagi." "OKEY, MAKASIH KEMBARAN TERBAIK SE DUNIA." "Kalo ada maunya doang muji gue." "Hehehehhe." —————————— Pukul 06.15 aku sudah sampai di sekolah, cukup jauh dari jam seharusnya aku ke sekolah. "Ah enak banget kalo sepi gini, perpus dulu deh, siapa tau ada novel bagus." Langkahku terhenti, ada seseorang di perpustakaan itu, siapa dia? Rajin sekali. "Halo, gue Choi Yuna anak 11-2." Dia berbalik, DIA JEON JUNGKOOK! "mm, maaf gue gak tau," aku langsung buru-buru pergi dari meja itu dan mencari meja lain. "Aduh Choi Yuna gila, kemaren tuh dia udah bilang gak mau ngomong sama lo lagi! Choi Yuna gila gila gila!" Aku berbicara pada diriku sambil memukul-mukul kepala. "Siapa bilang?" Suara itu datang dari belakang. "EH!?" "Siapa bilang?" Ulangnya. "Maksudnya?" AKU. GAK. NGERTI. "Lo ga mau ngomong?" "Hah?" "Lemot." "YA MAAF, Maksudnya apa sih." "Siapa bilang lo gak boleh ngomong sama gue?" Akhirnya dia menjelaskan. "L-Lo?" "Gue ga bilang gitu," Dia pergi dengan langkah yang jauh, aku tersadar dan langsung mengejarnya. "Jey, Jey tunggu," Aku mengejarnya, langkah kami jauh berbeda. Brak! Aku jatuh, aduh malu banget. "Makanya kalo lari hati-hati." "Lo gak niat bantu?" "Lo bisa sendiri." Benar-benar seperti es, aku mulai mengimbangi langkahnya. "Lo bukannya gak mau ngomong sama gue?" "Kapan?" "Kemaren, pas diparkiran." "Ga." "Jadi lo mau ngomong sama gue?" "Hm." "Maaf ya kalo gue terlalu ikut campur." "Maaf." Aku terkejut, Jeon Jungkook baru saja meminta maaf!!! Aku terdiam dan mulai mengimbangi langkahnya, lagi. Tiba-tiba ada seorang perempuan yang mendekat kearah kami, aku seperti mengenalnya, ah! Dia adik kelas yang kemarin Jey dorong! "K-kak J-J-Jey a-aku m-minta m-m-maaf." "Yang bener." Jey sangat dingin! "Aku minta maaf kak! I-ini untuk Kak J-Jey" Dia memberikan sekotak coklat, Jey mengambilnya dan langsung pergi . Tapi kenapa aku yang kesal? "Lo ngikutin?" "Hah?" "Ooh, engga, kan ini mau ke kelas." "..."
——🦋——
"Cia ilah, Jey sama Yuju barengan nih?" Tentu saja itu Jihyo. "Hah? Tadi cuma ketemu di jalann," aku gak mau yang lain salah paham. "Di tunggu pajak jadiannya," Binnie membalas ucapanku, sorakan yang lainpun mulai menjadi. Seperti biasanya, selalu ada hadiah untuk Jey. "Enak banget ya kalo famous, ke sekolah aja banyak yang ngasi," Aku hanya berbicara sembarangan. "Nih." "Hah? Ini bukannya yang dikasih cewe tadi?" "Buat lo." "UDAH TINGGAL SAH AJA INI MAHH," Jihyo kembali berteriak, ternyata mereka memperhatikan kami sejak tadi! Tiba-tiba ada panggilan dari si ketua kelas "Yuju ada yang nyariin tuh." "Oh iya bentarr," Balasku, sedikit berteriak. —————————— "Loh, lo yang sering boloskan?" "Anjir, gue DK, lo lupa nama gue?" "Hehe maaf, kenapa nyari gue?" "Bukannya lo janji mau ngebales gue?" ADUH AKU LUPA! "Ah, oh itu, mmm gak lupa kok! Lo mau apa?" "Jalan bareng." "Jalan bareng?" "Ayo nonton, makan, main, atau apapun itu, lo aja yang milih." "Gue minta Insta lo aja, nanti gue kabarin kalo bisa." "Dokyeom_svt" "Nanti gue dm yaa." "Oke, lo udah janji ya." "Iya iya, udah bel sana balik ke kelas lo." "Byee."
Jeonjung
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
❤️ J.yein dan 1.987 lainnya -komentar- Taehyungkim : Tumben amat ngepost Seokjin_seok : Anjay ganteng ——Sowon_so: Kan gak ada mukanya 😡 Jiminniiee : Ada apa nih kok ngepost perpus —— Hobbiej : jangan jangan
•perpustakaan-selesai• EPISODE KALI INI DIPENUHI SENYUMAN HAHAHAH, BENER BENER BAPER SENDIRI KALO KURANG PANJANG MAAF YA😭 HOPE U LIKE IT GUYS 🖇 MENERIMA KRITIK DAN SARAN! TULIS AJA DI KOLOM KOMEN! -yupi