411 61 4
                                    


Beomgyu hanyalah siswa SMA kelas tiga yang biasa dan sederhana. Seperti anak remaja pada umumnya dia memiliki sahabat.

Huening Kai, dialah sahabat Beomgyu. Seseorang yang akan bercerita tentang apapun yang sedang dia rasakan dan apapun yang dia inginkan.

Beomgyu dan Kai mengetahui segalanya tentang satu sama lain. Kesukaan, benci, hobi, bahkan sebuah aib sekalipun.

Namun, satu hal yang Beomgyu tidak pernah ceritakan pada siapapun, termasuk Kai yang merupakan sahabatnya.

Dia menyukai teman sekelasnya, Taehyun.

Taehyun adalah siswa populer di sekolahnya, tidak ada yang tidak mengenal Taehyun. Kecerdasan, ketampanan, dan juga kekayaan membuatnya dikenali oleh seluruh penghuni sekolah dan bahkan di luar sekolah.

Oleh karena itu, kesempatan Beomgyu untuk mendapatkan Taehyun hampir mustahil, setidaknya itulah yang dipikirkan Beomgyu.

Bahkan sekedar menyapa saja rasanya tidak pernah. Terlalu banyak orang yang selalu mengerubungi Taehyun adalah alasannya.

Sehingga yang dapat Beomgyu lakukan hanyalah satu, memandanginya dari kejauhan.

Berbeda dengan Kai yang selalu ceria dan sama dikenalnya oleh orang-orang. Dia beberapa kali berhasil menyapa Taehyun. Kemudian menyombongkan dirinya di hadapan teman-temannya yang lain, termasuk Beomgyu, tentu saja.

"Hari ini Taehyun yang nyapa aku loh," ujar Kai sombong sambil duduk di atas meja.

"Bohong banget hahaha, mana mungkin dia nyapa kamu, memang kamu siapa?" bantah salah seorang temannya, Jeongin.

"Nggak percaya ya sudah, ngomong aja iri kan? Hahaha,"

Beomgyu tertawa, walaupun di hatinya rasanya sangat sesak. Perasaan iri menyeruak di dalam hatinya.

Mengabaikan siswa lain yang mulai mengejeknya, dia turun dari meja, duduk di depan Beomgyu.

Beomgyu menatap Kai penasaran, "Beneran disapa Taehyun?"

Jantungnya berdetak kencang, berharap bahwa semua yang dikatakan sahabatnya hanyalah bualan, seperti kata temannya yang lain.

Kai tertawa, "Enggak lah, yakali,"

Rasa iri Beomgyu seketika menghilang, digantikan rasa lega menguasainya.

Beomgyu meneguk ludahnya, dia sangat ingin menanyakan sesuatu kepada Kai. Namun, takdir tak menghendakinya, bel sekolah berbunyi, memaksanya untuk membenarkan cara duduknya untuk memulai pelajaran.

Walaupun begitu, dia senang. Karena hanya saat pelajaran saja dia bisa melihat pujaan hatinya dari bangkunya yang untungnya ada di ujung kiri paling belakang. Tidak akan ada yang menyadari bahwa dia tidak memperhatikan pelajaran, tapi memperhatikan idola sekolah, Taehyun.

Seperti biasanya, guru masuk, menyuruh siswa dan siswi untuk membuka buku masing-masing dan mulai menerangkan pelajaran.

Namun, Beomgyu membuka bukunya bukan untuk agar mengerti apa yang guru jelaskan, melainkan untuk menutupi smartphonenya yang dia gunakan untuk diam-diam memotret Taehyun.

Beomgyu memang payah, dia akui itu. Dia tidak punya keberanian sama sekali untuk mendekati Taehyun. Oleh karena itu, dia hanya bisa diam-diam memperhatikan, memotret, mencintainya dari jauh.

Setelah mengambil beberapa foto Taehyun. Beomgyu meletakkan ponselnya kembali di kolong meja. Bukunya diturunkan, dia menunduk, berpura-pura membaca buku. Namun, yang aslinya dia lakukan adalah, tentu saja memandangi Taehyun yang sedang fokus memperhatikan guru.

Kakigoori no Kataomoi (Taegyu) {Oneshoot}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang