Bagian 1

14 0 0
                                    

🍁🍁🍁

Cahaya di ufuk timur mulai nampak bersinar cerah menembus jendela kaca tiap-tiap rumah. Orang-orang mulai sibuk dengan aktivitasnya masing-masing, terlihat dari banyaknya orang yang mengisi sudut-sudut kota pagi itu. Hilir mudik kendaraan mengisi setiap ruas-ruas jalan.

Pagi yang sangat indah, bagi setiap orang yang mensyukuri nikmat Ilahi Rabii. Nikmat sehat, nikmat bernafas, nikmat melihat, nikmat mendengar, nikmat berjalan, dan nikmat-nikmat yang lainnya yang telah Allah berikan kepada setiap hamba yang di kehendaki-Nya.

"Allah, terimakasih atas segala nikmat yang telah engkau berikan kepada hamba-Mu yang lemah ini, dan aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rizki yang halal, dan amalan yang Engkau terima Ya Allah" Do'a di pagi hari yang selalu dipanjatkan seorang gadis yang mengharapkan Keridhoan sang pememilik kehidupan.

"Abi, Isya berangkat sekarang yah"

"eh enggak sarapan dulu nak?"

"Alhamdulillah hari ini kan hari senin, jadi InsyaAllah Isya puasa Bi"

"Oh...yaudah...ingat pesan Abi ya...belajar yang benar, jangan lupa luruskan niatkan untuk menuntut ilmu, jadi ilmu apapun yang kamu dapat InsyaAllah bernilai pahala di sisi Allah sebagai bentuk ibadah kamu kepada-Nya. Dan juga, berdo'a sebelum belajar itu penting, minta sama Allah agar kamu diberikan kemudahan dalam memahami setiap pelajaran.

"Dan ingat, bahwasanya tidak semua orang bisa mengenyam pendidikan, jadi kamu harus bersyukur diberi Allah kesempatan untuk menuntut ilmu. Kunci kehidupan itu ada dua yaitu sabar dan syukur. Kita harus bersabar saat ditimpa musibah, dan bersyukur saat diberi nikmat.

"Di luaran sana, banyak anak-anak yang ingin merasakan bagaimana duduk di bangku sekolah, namun keinginan itu tidak bisa tercapai karena terkendala biaya, kesehatan, dan lainnya" Ucap Arkham sambil tersenyum manis ke anak gadisnya itu.

"Siap pak ustadz" Isya mengangkat tangannya dengan gaya hormat

Arkham hanya geleng-geleng kepala melihat kelakuaannya

"Ya udah Isya berangkat ya, Assalamu'alaikum" dia mencium takzim tangan Abinya.

"Wa'alaikumussalam, hati-hati"

***

"Terimakasih pak..."

"Sama-sama neng..."

Setelah membayar ongkos dan turun dari angkutan umum yang mengantarkannya ke sekolah, ia berjalan santai memasuki gerbang sekolah yang beberapa minggu ini tidak di kunjunginya.

"Ya..iyalah...kemaren kan liburan semester, masa iya orang liburan aku tetap ke sekolah".

"WOY... Ukhti Isya yang cantik nan solehah..." Seseorang berteriak kencang sambil menepuk pundaknya dari belakang. Hal itu kontan membuatnya terlonjak kaget.

"Assalamu'alaikum Ra" Balas Isya dengan muka datar. Dia merasa jengkel atas apa yang barusan dilakukan temannya ini.

"Hehe...Lupa...Oke Ulangi, Assalamu'alaikum Ukhti Isya..." Terra terkekeh kecil, dia tau pasti bahwa temannya itu sedang kesal terhadapnya karena sudah membuatnya kaget, dan tentu saja dia senang karena tujuan utamanya terpenuhi.

Quinsha Terra, gadis dengan sifat usil yang Isya temui saat dia pertama kali masuk sekolah ini.

"Wa'alaikumussalam" Jawabnya tetap dengan raut wajah datar

"Caileh...jagan judes-judes gitu juga kali muka kamu Sya, kaga ada manis-manisnya sama sekali kaya Le Mineral" Ujar Terra, sepertinya kejiwaan temannya satu ini mulai terganggu lagi

BisyarahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang