Extra Part 1

4K 189 0
                                    

Hi, maaf baru update FD. Extra part ini khusus Point of View Lyon nanti akan terbagi kemungkinan sampe 4 part tergantung mood saya membuatnya bisa aja kurang atau lebih dari 4 part. Selamat membaca..

***************************************************************************************************************

Lyon Millard Hartawan a.k.a Decepticon nama yang sangat gue suka kecuali nama Millard, nama keluarga bokap gue, si tua Bangka yang udah nyia-nyiain gue semenjak mama meninggal saat gue berumur 14 tahun. Begitu mama meninggal si tua bangka langsung berburu para ’barbie’ buat dijadikan pacar sedangkan gue, dikirim ke sekolah asrama di Inggris.

Bukan cuman itu saja yang di lakukan si tua bangka, ulang tahun ke 15, gue malah pengen di nikahin sama tante-tante yang usianya  beda 12 tahun dari gue. Catat, 12 tahun! Diusia gue yang baru nginjak beberapa jam 15 tahun , gue pengen dinikahin! Untung gue kabur berbekal dengan uang jajan yang selama ini dia kirim, gue balik ke asrama. Tentu aja kesempatan itu gue bikin sebagai ajang balas dendam. Gue ngelapor ke polisi kalau bokap memaksa gue menikah di bawah umur.

Saat bokap diperiksa polisi dan mediasi, gue baru tau kalau alasan bokap pengen gue cepat menikah karena wasiat mama yang ngelarang bokap menikah sebelum gue menikah duluan. Alasan simpel kan?  Bahkan bokap juga mengakui kalau dia emang memaksa gue tapi bukannya di hukum, bokap hanya diberi sanksi ringan dengan membayar pajak dan sumbangan ke yayasan milik pemerintah.

Yang paling gue benci saat senyuman meremehkan saat ia melewati  gue seakan-akan yang gue lakuin hanya debu baginya. Dan bukan Millard namanya kalau ga membalas dendam yang orang lakuin, akibatnya uang jajan gue bahkan dana biaya sekolah di hentikan bokap. Sebagai bentuk balas dendam juga yang membuat gue menambahkan nama Hartawan di belakang nama gue. Untungnya berbekal kejeniusan gue yang berusia 15 tahun sudah menyelesaikan high school gue dan mendapat beasiswa di MIT di Amerika.

Di saat itu masa krisis gue, meski mendapat beasiswa sekolah, gue juga harus bekerja sambilan tanpa sepeserpun uang dari bokap dan warisan mama yang ga pernah dikirim ke rekening gue. Di usia gue yang muda juga bukan hal yang mudah, gue selalu jadi sasaran oleh mahasiswa yang iri dengan otak gue. Tentu saja kesabaran gue habis. Gue berhenti jadi pihak yang disiksa dan menjadi  gue yang menyiksa mereka. Tentu bukan menyiksa berdarah-darah tapi memang darah Millard dan pengaruh bokap yang mendokrin gue dari kecil bahwa orang-orang dapat tunduk kalo kita mengetahui kelemahan mereka.

Berbekal dokrin dari bokap, gue yang awalnya memoto dan mengancam akan menyebarkannya melalui internet sampai menggunakan ilmu kuliah gue, merentas data di komputer orang dan mengancam mereka menggunakan itu, yang akhirnya lahir nama Decepticon.

Setelah lulus kuliah, gue kembali ke Indonesia. Berusaha membuka perusahaan di Negara kelahiran mama dan menuntut harta warisan gue sebagai modalnya. Bukannya mendapatkan warisan itu, pengacara mama ditemani om-om kerabat jauh mama  memperlihatkan surat wasiat mama kalau harta warisan sepenuhnya akan diberikan ke gue anggota keluarga terakhir Hartawan sebagai satu-satunya ahli waris jika gue sudah menikah dan selama lajang, gue dikirim uang 1.000 pounsterling perbulan.  Tentu saja gue marah karena selama ini gue ga pernah mendapatkan uang itu.

Dan ternyata biang keladi semua itu om bermuka serakah itu lah yang selama ini menguasai harta mama dengan dalih gue masih anak kecil dan gue ga berhak mendapat harta sebelum menikah dan pengacara brengsek itu juga ikut ambil bagian. Bahkan mereka berani mengusir gue di rumah almarhum kakek nenek gue.

Gue hanya mengandalkan sisa uang tabungan tinggal di kontarakan dan mulai mencari penanam modal sampai bertemu pengusaha kaya yang baik, Hendrawan. gue bahkan sangat senang saat dia berjanji menanam modal di perusahaan yang akan gue bangun. Ternyata harapan gue hancur berantakan. Hendrawan begitu saja membatalkan semuannya. Gue mati-matian mencari investor lain dan untungnya bank meminjamkan modal usaha dan banyak klien yang bekerja sama dengan perusahaan software keamanan yang baru gue rintis.

The Jerk "Decepticon"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang