CHAPTER 15 END

478 28 3
                                    

CHAPTER 15

Sontak akupun kaget melihat yeoja itu

"Eomma!!"Teriakku

Lama kelamaan yeoja yang lebih tepatnya eommaku lemas dan hampir jatuh kebawah, untung dibawah sudah ada seseorang yang menahan tubuh eomma agar tidak jatuh ketanah.

Akupun menangis dan akupun sangat marah. Rambutku berubah menjadi warna hitam sangat hitam, mataku berubah menjadi warna biru dan api di sekeliingku yang menandakan bahwa aku sangatlah marah.

Aku mendengar teriakkan myungsoo, tapi aku tak memperdulikan itu, aku sangatlah marah dan dendam karena eomma meninggal karena wuedee itu!

Akupun mengarahkan telapak tanganku ke arah deara dan young seok.

"Kalian akan membayar semua perlakuan kalian kepada eommaku!"Ucapku membentark

Tangankupun mengeluarkan ice yang dapat membekukan mereka. Merekapun terkena sihirku, mereka membeku dan ini adalah kesempatanku. Aku mengarahkan telapak tangankui lagi kearah mereka.

Tanganku mengeluarkan api hitam beracun yang konon katanya api itu adalah api yang telah dicampur dengan bom atom atau bom yang meledak sangat besar.

Mereka terkena apiku alhasil mereka juga mati seperti abu yang terhapus oleh angin. Tubuhkupun jatuh ke tanah, ini akan menjadi terakhir kalinya aku memakai sihir yang dapat membuatku melemah.

Sedikit ku lihat semua guru berlarian ke arahku, aku hanya tersenyum manis setelah itu semuanya gelap, tak ada terah sama sekali.

SKIP

Perlahan lahan aku membuka mataku, aku menerawang ruangan ini. Ini bukan kamarku, ku yakin ini adalah ruangan UKS. Aku mengerjap ngerjapkan mataku lagi.

"Eomma, eomma.."Gumamku sembari menangis

"Kau sudah sadar eoh? Mengapa kau menangis?"Tanya seseorang yang kuyakini ia adalah namja

"Luhan! Eomma mana? Kemana eomma? Eomma masih hidup kan? Iya kan?"Tanyaku penuh harap

"Eum.. Sebenarnya.. Se.. Sebenarnya. Eomma mu telah meninggal dan dimakamkan"ucap luhan ragu takut aku lebih drop keadaannya

"Eomma! Luhan, antar aku ke pemakaman eomma! Cepat" ucapku dan bangun terburu buru

"Pelan pelan suzy!" Ucap luhan

Luhanpun membantuku untuk berdiri dan membantuku untuk menaiki mobilnya.

SKIP

Sesampainya dipemakaman aku langsung berlari kearah orang orang yang memakai baju serba hitam. Sampainya disana air mataku tak bisa terbendung lagi, akupun menangis dan memeluk nisan eomma sangat kuat

"Eomma! Mengapa kau meninggalkanku secepat ini eoh?" Ucapku terisak

"Sudah lah suzy.. Eomma pasti akan tenang disana.. Ini, surat dari eomma sebelum dia meninggal" ucap myungsoo sembari memberikan surat itu

"Uljimayo.. Oppa selalu ada disampingmu"

Kurasakan myungsoo merangkulku agar aku tetap kuat saat membaca surat dari eomma. Air mata ini semakin menjadi jadi saat membaca tulisan surat eomma

'Dear suzy,Annyeong anakku.. Eomma sudah lihat ajal eomma didepan mata, eomma melihatmu ingin ditusuk, jadi eomma ber telepathy ketempatmu yang sedang lengah. Mian eomma pergi secepat ini.. Silahkan kau ke kamarmu.. Ada sesuatu, eomma sayang sama kalian myungsoo-suzy, eomma sudah bahagia di sini bersama appa..

Talking To The MoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang