HALLO GUYS, SEBELUM BACA JANGAN LUPA BUAT TEKAN BINTANGNYA YA. BAGI YANG BELUM FOLLOW, YUK DI FOLLOW AKUN AKU YA. BERTEMAN, 'KAN INDAH😊😊
OKE HAPPY READING ....
*********
Pagi hari yang cerah terlihat seorang gadis yang tengah bersiap-siap akan pergi ke sekolah barunya, ya gadis itu adalah Farnisa Azahra atau yang biasa di panggil Nisa.
Hari ini Nisa akan pergi ke sekolah barunya. Ia kemudian turun ke bawah dan menemui kedua orang tuanya yang tengah menikmati sarapan paginya.
Dengan tersenyum Nisa kemudian ikut bergabung di meja makan bersama kedua orang tuanya.
"Selamat pagi Ma, Pa," sapa Nisa dengan senyuman manisnya.
Kedua orang tuanya pun ikut tersenyum kearah Nisa. "Selamat pagi juga, Sayang," ujar kedua orang tua Nisa.
"Oh iya, Nak ... apakah kamu sudah menyiapkan perlengkapan sekolahmu?" tanya Rahma selaku Ibunya Nisa.
Dengan tersenyum Nisa pun mengangguk. "Sudah Ma. Nisa sudah menyiapkan perlengkapan sekolah Nisa," sahut Nisa dengan cepat.
"Baguslah, Mama senang mendengarnya dan nanti kamu akan berangkat bersama dengan Ayahmu ya," ujar Rahma memberitahu putrinya.
"Iya Ma," jawab Nisa cepat dan kembali memakan sarapannya.
Sedangkan Damar selaku Ayah hanya diam saja. Membiarkan kedua Bidadari kesayangannya berbicara. Ia tersenyum melihat keakraban antara istri dan Anaknya itu.
Tak berapa lama akhirnya sarapan pun selesai. Kini Nisa pun bergegas memakai tas sekolahnya dan berlamitan pada Ibunya yang tengah mengantarkannya dan Ayahnya keluar rumah.
Dengan senang hati Nisa mencium punggung tangan milik Ibunya, lalu setelah itu disusul oleh Ayahnya yang mencium kening Ibunya setelah Ibunya mencium punggung tangan Ayahnya.
Ah ... betapa bahagianya melihat pemandangan yang harmonis antara Ayah dan Ibunya. Tiba-tiba saja Nisa kepikiran untuk mempunyai impian masa depannya yaitu menikah dan hidup bahagia bersama keluarga kecilnya.
Tak lama ia merasakan keningnya disentil dan ia melihat Ayah dan Ibunya yang tengah terheran melihat Nisa tersenyum-senyum sendiri.
"Kamu kenapa Nak? Kenapa kamu senyum-senyum sendiri?" tanya Damar Sang Ayah.
Nisa yang ditanyai seperti itupun gugup dan bercampur malu. Lalu dengan cepat Nisa menggelengkan kepalanya.
"Eh, nggak kok Yah. Nisa baik-baik aja. Yaudah yuk berangkat. Nanti keburu telat!" seru Nisa meninggalkan kedua orang tuanya yang masih terheran.
Setelah kepergian Nisa, Rahma kemudian menyenggol lengan suaminya. "Yah, anakmu tuh!" seru Rahma dengan menunjuk Nisa dengan dagunya.
Melihat itu Damar hanya menggelengkan kepalanya saja. "Itu, 'kan anakmu juga Ma," ujar Damar menatap Rahma.
"Sudah-sudah ... cepat berangkat! Nanti kamu telat, Yah," ujar Rahma memberitahu.
"Oke, Ayah berangkat ya Ma," ujar Damar kemudian pergi meninggalkan Rahma dan Damar pun pergi memasuki mobil dan menjalankan mobilnya meninggalkan pekarangan rumah.
********
Sedangkan di sebuah sekolah yang bernama sekolah Angkasana Pertama seorang laki-laki tengah berjalan menuju kantin dengan tampang seperti urakan. Baju laki-laki tersebut tidak ia masukan kedalam dan juga tidak memakai ikat pinggang seperti yang telah ditentukan oleh peraturan sekolah.
Tampang laki-laki tersebut seperti laki-laki nakal. Bahkan laki-laki tersebut tidak mematuhi aturan sekolahnya. Bahkan ia berani menentangnya sampai-sampai ia harus bolak-balik masuk keruang BK.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hadirmu Mengubah Segalanya
Fanfiction"Nis, gue cinta sama lo," ujar Alvino dengan menggenggam jari-jemari tangan milik Nisa. Mendengar pernyataan cinta Alvino membuat Nisa terperangah mendengarnya. "Apa yang bikin kamu cinta sama aku, Vin?" tanya Nisa menatap Alvino dengan seksama. "G...