SEBELUM BACA, JANGAN LUPA BUAT TEKAN BINTANGNYA YA, TEMAN-TEMAN.
********
Pagi harinya Nisa berangkat ke sekolah dengan diantar oleh Ayahnya. Di dalam mobil ia masih kesal pada Ayahnya yang batal menjemput dirinya hingga membuat dirinya harus menunggu lama di parkiran sekolah.
Damar melihat kearah putri sulungnya yang terlihat cemberut dan kesal pun mengernyitkan dahinya bingung dengan tingkahnya yang hari ini tak seperti biasanya.
"Anak Ayah kenapa sih daritadi cemberut terus?" tanya Damar dengan menjalankan mobilnya meninggalkan perantaran rumahnya.
"Tau ahk! Nisa lagi kesel sama Ayah!" ketus Nisa cuek.
Mendengar penuturan dari putrinya Damar terkekeh. "Lho kok, Ayah sih? Emang salah Ayah apa, Nis? Coba kamu kasih tau Ayah. Nanti Ayah ingat-ingat," ujar Damar dengan tetap fokus ke depan dengan terus mengemudikan mobilnya.
"Ayah pikir aja sendiri! Nisa males jelasinnya," ujar Nisa dengan menatap kearah kaca jendela mobil dengan bibir manyun.
"Yaampun Sayang, kamu kira Ayah ini cenayang apa?" tanya Damar lagi.
Mendengar penuturan Damar seketika membuat mood Nisa anjlok dan semakin kesal dengan Ayahnya yang tak kunjung peka terhadap dirinya.
"Ayah, kemarin kenapa ngirim pesannya pas Nisa masih belajar sih? Jadinya Nisa harus nunggu lama di depan gerbang sekolah. Panas-panasan lagi!" ketus Nisa.
Mendengar itu Damar pun mengerti kalau putrinya ini sedang kesal padanya gara-gara dirinya batal menjeput Nisa hingga gadis itu kesal padanya.
"Oh itu ... maafin Ayah ya. Kemarin Ayah niatnya mau jemput kamu, tapi di kantor Ayah lagi sibuk banget sampe nggak sempet jemput kamu. Dan lama kirim pesan saat kamu masih belajar."
Mendengar penjelasan dari Ayahnya seketika Nisa sadar kalau Ayahnya juga pasti sedang sibuk. Ia kemudian menatap Ayahnya dengan tatapan bersalahnya karena sudah marah pada Ayahnya.
"Ayah, Nisa minta maaf ya kalau Nisa nggak peka sama pekerjaan Ayah. Nisa janji nggak akan membuat Ayah kerepotan lagi deh," janji Nisa dengan mengangkat tangannya.
Taklama mobil pun berhenti di depan sekolah Nisa. Damar tersenyum kearah putri sulungnya dan mengelus surai Nisa dengan lembut.
"Kamu ini bilang apa, Nis? Kamu ini anak Ayah jadi udah sepantasnya Ayah juga perhatiin kamu. Kamu adalah harta paling berharga yang Ayah miliki setelah Mama dan adik kamu Dean. Jadi sekarang kamu jangan bilang kalau kamu ngerepotin Ayah. Jusru Ayah merasa bersalah karena sudah membiarkan putri cantik Ayah kepanasan gara-gara nungguin jemputan. Maafin Ayah ya, Nis."
Dengan perasaan terharu Nisa segera memeluk Ayahnya. "Ini bukan salah Ayah, tapi salah Nisa karena nggak buka hp. Maafin Nisa juga ya Yah. Dan makasih karena sudah jadi Ayah yang baik untuk Nisa, Mama dan adik."
Mendengar itu Ayah Nisa langsung memeluk putrinya dengan sayang. Namun saat sedang asik-asiknya berpelukan, tiba-tiba suara cempreng milik Dean menghentikan aksi peluk-pelukan itu.
"Ihh Kakak sama Ayah kayak teletubis, peluk-pelukan. Dean juga ikutan ah," kata Dean langsung duduk di tengah-tengah Ayah dan Nisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hadirmu Mengubah Segalanya
Fanfiction"Nis, gue cinta sama lo," ujar Alvino dengan menggenggam jari-jemari tangan milik Nisa. Mendengar pernyataan cinta Alvino membuat Nisa terperangah mendengarnya. "Apa yang bikin kamu cinta sama aku, Vin?" tanya Nisa menatap Alvino dengan seksama. "G...