Hidupku yang aman tiba-tiba terusik dengan datangnya sekelompok orang yang mengatakan bahwa aku adalah orang yang mereka cari selama ini dan kata mereka aku adalah Queen selanjutnya yang akan memimpin kerajaan, dengan bermodalkan tanda lahir bergamb...
Kicauan burung telah terdengar dimana-mana pertanda matahari telah menyingsing memperlihatkan wujud cantik cahayanya. sinar matahari yang telah menembus tirai dan mengenai wajah sesosok perempuan cantik yang sedang terlelap dalam tidurnya, hingga terdengarlah suara..
"Sayang waktunya kamu bangun, nanti kamu terlambat kekampus hari ini" Kata seorang perempuan, sambil membuka jendela kamar itu.
"Hmm, 5 menit lagi ma" Kata perempuan yang sedang berada diatas tempat tidur.
"Tidak, ada 5 menit! Cepat bagun bersiap-siap" Kata ibunya itu sambil menarik selimut yang dipakai perempuan muda itu.
"5 menit lagi ma" Sambil menarik selimut.
"Queenzy Challysta Dyamore bagun!" Kata ibu Queenzy.
"Herr, iaia aku bangun." Sungut Queenzy.
"Langsung mandi, mama sudah mencampurkan air panas dibak mandi, bajunya nanti mama siapkan. Cepat bergerak Queen!" Kata ibu Queenzy.
"Ia ma" Kata Queenzy.
"hah, anak itu benar-benar!" Kata ibu Queenzy menggelengkan kepalanya sambil membereskan tempat tidur anaknya itu. Dan berlalu dari tempat itu.
15 menit kemudian..
Terdengar suara sepatu sedang berjalan menuju meja makan.
"Pagi mah, pah" Kata Queenzy sambil mencium pipi kedua orang tuanya.
"Pagi dear" Sahut kedua orang tuanya.
"Cepat sarapan dan kita langsung kekampus" Kata Ayah Queenzy.
"Ya sudah, ayo kita berangkat nanti kamu terlambat. Mah, kita pergi dulu yah, baik-baik dirumah" Kata Joe Ayah Queenzy sambil mencium kepala istrinya. "Mah, kita pergi dulu yah" Kata queenzy mencium pipi ibunya.
"Iaia, hati-hati dijalan" Kata Marry, ibu Queenzy.
Ayah Queenzy bekerja sebagai seorang Tuor Guide atau bisa dikatakan seorang pemandu wisata. Tapi meskipun begitu, gaji ayahnya lebih dari cukup untuk membiayai kebutuhan rumah maupun anak dan istrinya. Disamping itu sebagai seorang petani. Ibunya mempunyai toko kecil untuk menjual sayur-sayuran, buah-buahan, bahkan bunga yang dipetik langsung dikebun milik keluarga mereka.
Queenzy sendiri sedang menempuh pendidikannya disalah satu universitas swasta dicalifornia, dan mengambil program bea-siswa yang kebetulan Queenzy sendiri salah satu mahasiswa berprestasi dikampusnya. Queenzy mengambil jurusan Ekonomi Manajemen.
"Belajar yang bener yah, Papa mau lanjut ketempat kerja". Kata Ayah Queenzy sambil membuka helm yang dipakainya.
"Ia ayah, hati-hati dijalan" Kata Queenzy sambil mengecup pipi ayahnya dan memberi helm yang dipakainya.
"Setelah selesai jangan kemana-mana, ayah akan menjemputmu disini" Kata ayahnya.
"Ia ayah" Balas Queenzy.
"Ya sudah, kalau begitu papa pergi dulu" Kata ayahnya mengecup kening anaknya.
"Dadah papa" Kata Queenzy sambil melambaikan tangannya pada ayahnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Baju yang dipakai Queenzy.
Queenzy berjalan menuju kekelasnya. Saat memasuki gerbang, lagi lagi semua pandangan mengarah pada dirinya. Bagaimana tidak, Queenzy adalah perempuan tercantik dikampusnya. Queenzy terus berjalan menghiraukan semua orang yang menatap dirinya.
"Hey, Queen" Teriak seorang perempuan yang sedang berlari menghampiri dirinya. Queenzy pun membalikan badannya.
"Kenapa, pagi-pagi begini main teriak-teriak saja, tidak malu apa dilihat anak-anak kampus" Kata Queenzy.
"Udah ah, kita kekelas saja" Kata Crystal sembari menarik tangan Queenzy.
"Oh yah, tugas dari Mr Ray sudah kamu keerjakan?" Tanya Crystal.
"Sudah. Memangnya kenapa? Kamu nggak buat tugas yah, ngaku kamu!" Kata Queenzy.
"Ehehe, belum, Queenzyku yang baik hati dan tidak sombong bisa pinjam bukumu yah" Kata Crystal dengan wajah sok polosnya, dan kedua jari telunjuknya saling mengetuk dengan wajah berbinarnya.
"Ih, kamu kebiasaan deh. Nggak mau ah pinjam ke yang lain saja" Kata Queenzy sambil berlalu dari tempat itu.
"Masa kamu tega sih sama sahabatmu sendiri. Masa ia aku dihukum Mr Ray lagi" Balas Crystal.
