[✓]Tidak ada yang tidak bisa mencintaiku

15-16

Bab 15
     Pomelo melihat ini dan melihat itu, alis kecilnya berkerut, dan nyonya tua Song meraih cucu kecilnya: "Dasar jeruk bali, mari kita abaikan dua orang tua ini, ayo pergi. Nenek telah menyiapkan banyak makanan enak untukmu.  ~ "

     Nenek Yu tersenyum dan memberi isyarat kepada Youyou. Kedua lelaki tua itu menolak untuk menyerah. Mereka mengejar Anda untuk berbicara dengan Youyou, dan membujuk Youyou untuk belajar dari mereka. Bintang semacam ini yang memegang bulan dan diperlakukan sebagai bayi besar membuat Youyou  Pomelo sangat senang. Mata Xing sedikit menyipit. Nenek Yu duduk di sampingnya dengan hati-hati mengupas jeruk pomelo nya. Urat putih di atasnya dibersihkan dan dimasukkan ke mulut Pomelo.

     Aku menggigit pomelo. Jeruk pomelo yang asam manis sangat enak. Nenek Yu tersenyum sehingga matanya menunduk menjadi bulan sabit. Dia mengambil lagi grapefruit dan mencelupkannya ke dalam susu kental. Buah pomelo membuka matanya. Jelas, rasa manisnya  Saya sangat menyukainya, dan bahkan diam-diam mengulurkan jari saya, menyeka sedikit susu kental dan memasukkannya ke dalam mulut saya.

     Nyonya tua Song mengatur kue kecil yang dibelinya di depan jeruk bali. Semuanya kecil. Hanya jeruk bali yang memiliki telapak tangan besar, tetapi rasanya tidak terulang. Keluarga tersebut tidak tahu apa yang disukai jeruk bali atau tidak.  Apa? Bahkan jika Anda bertanya, Yuyou sendiri tidak bisa menjawab, jadi dia harus mencicipi semuanya, sehingga Yuyou akan tahu apa yang dia suka.

     Jelas, dia sangat menyukai yang manis-manis, semakin manis semakin enak, dan dia bisa memakannya tidak peduli betapa manisnya itu.

     Stroberi yang montok dan segar berwarna merah cerah. Sangat enak dimakan dengan susu kental sehingga indra perasa meledak. Buah delima sangat enak untuk dimakan. Mengejutkan lembut dan elegan. 15 tahun penderitaan sebelumnya, dan  Tidak bisa menyembunyikan cahaya putri kecil.

     Itu terlalu kurus, dan kakek nenek yang kurus merasa tertekan.

     Perutnya kecil dan tidak makan banyak. Dia hanya mencicipi setiap jenis kue. Yuyou sendiri merasa perilaku seperti ini tidak baik, tapi nenek tidak keberatan sama sekali, jadi Yuyou menggigit setiap potong kue dengan sendok kecil.  Dibandingkan dengan coklat yang sedikit pahit, dia jelas lebih menyukai krim stroberi, yang paling manis adalah yang terbaik.

     Nenek dan nenek juga merajut selendang kecil untuknya. AC sentral menyala sepanjang tahun dan suhunya sedang, tapi saya khawatir jeruk pomelo akan dingin. Selendang yang terbuat dari benang wol lembut dan hangat. Ukuran ini seukuran anak kecil.  Dia benar-benar terlihat sedikit lebih besar ketika dia memakainya, bahunya sangat tipis dan tidak ada daging. Ketika wanita tua itu memakai syalnya, mereka tidak berani mengangkat jari ketika mereka menyentuhnya, karena takut tulang yang rapuh akan terasa sakit.

     Setelah pomelo memakai selendang, ia terus mengamati kedua lelaki tua itu bermain catur. Kedua lelaki itu biasanya bermain catur dan bertarung sampai mati.Meski ada pecatur berbakat dalam keluarga, setingkat orang tua ...  Dao itu bermain catur dengan keranjang catur yang bau, semakin bau anda bermain, jangan harap mereka berlevel tinggi, mereka termasuk pemain amatir level non-profesional.

     Saat bermain, dia berpura-pura berpura-pura memberi tahu Yuyou aturan Go. Wanita tua itu dikelilingi oleh Yuyou. Youyou duduk di sana dan melihatnya dengan hati-hati. Dia mengerti. Catur kedua pria tua itu masih  Jalan buntu, dapat dikatakan bahwa mereka adalah lawan yang seimbang.

     Kamu juga bisa menahan amarahnya. Dia melihat kakek bermain catur dengan kakek untuk waktu yang lama, dan tiba-tiba mengulurkan tangan kecilnya, mengambil batu hitam dan menjatuhkannya, kakek tidak marah, dan wajahnya yang selalu serius adalah senyum tipis yang memukul dirinya sendiri  Setelah tersenyum terlalu cemerlang dan membuat takut Pomelo oleh istrinya, dia tidak berani tertawa terlalu antusias pada Pomelo, lagipula tidak menular dan cukup menakutkan.  "Kamu ingin bermain juga? Kakek yang mengajarimu, oke?"