SAHABAT JADI CINTA
Bel sekolah pun berbunyi tanda masuk kelas, aku masuk ke kelas dengan sahabatku yang bernama iqbal. Dia itu teman aku sejak kecil, orangnya sangat baik dan perhatian kepada semua orang terutama kepadaku sahabat terbaiknya. Karena dia orangnya sangat menyenangkan membuat aku selalu nyaman berteman dengannya.
"Iqbal, lu udah ngerjain tugas belum kalau udah gue nyontek dong" kataku
"Ah lu bel,bisanya nyontek mulu kapan lu bisa ngerjain tugas sendiri tanpa bantuan orang lain" jawab iqbal
"He he he" aku malah tersenyum
"Ekh malah senyum nih tapi awas besok jangan nyontek lagi yah" kata iqbal
"sok sift" jawabkuAkhirnya pelajaran pun selesai sekarang waktunya pulang, hari ini aku gak di jemput sama ilham cowokku. Dia lagi ada tugas di kampusnya karena dia sudah menjadi mahasiswa, aku dan dia cuman berbeda 2 tahun. Dari tempat parkiran kelihatan ikbal lagi ngeluarin motornya kemudian aku menghampirinya.
"Iqbal tunggu, bareng yuk pulangnya" kataku kepada iqbal
"ayo,emang lu ga di jemput bel sama cowok lu?" jawab iqbal
"gak dia lagi ada tugas di kampusnya jadi gak bisa jemput gue hari ini, gue bareng lu yah" ucapku
"Ayo, kita kan tetanggaan jadi pulangnya searah, ayo naek" ajak iqbal
"ok thanx yah bal, lou emang temen terbaik gue" jawabku
"Iya, lu cuman nganggep gue temen terbaik loe, tapi gue pengennya lebih bel" kata iqbal di dalam hatinya.
"Ayo buruan malah bengong" ajakkuKami pun sudah sampai di rumahku, tapi Iqbal gak mampir dulu ke rumahku dia langsung pulang. Di dalam rumah mamah sudah menungguku untuk mengajak makan siang bersama, beliau sudah menyiapkan makanan kesukaanku. Aku langsung ganti baju lalu bergabung di meja makan yang sudah ada adik-adikku, ayahku gak ada dia masih kerja pulangnya sore. Kamipun makan dengan lahap.
Dari luar rumah kedengeran ada yang memanggilku, ternyata dia iqbal ngajak aku main ke tempat biasa kita nongkrong bareng yang lain.
"Hai bella" iqbal menyapaku
"tunggu bentar aku ganti baju dulu bal" jawabku sambil masuk lagi ke dalam
"bel sebenarnya aku pengen ngajak kamu ke suatu tempat yang menyenangkan karena aku menyukaimu tapi sayangnya kamu sudah ada yang punya" kata iqbal dalam hatinya
"maaf yah aku lama ganti bajunya" kataku
"iya gak apa-apa, ayo kita pergi" ajaknyaSetibanya di tempat biasa kita nongkrong, sudah banyak orang yang lagi asyik ngobrol dengan temannya masing-masing. Akupun menemui teman cewekku namanya cika, dia temen sebangkuku orangnya sangat baik dan menyenangkan, dia juga naksir sama iqbal tapi gak berani ngungkapinnya. Sedangkan iqbal menemui temen-temenya yang lain.
"hai cik" akupun menyapanya
"hai bel" cika balik nyapa
"lu udah lama di sini cik?" kataku
"gak baru bentar, kok lu bareng iqbal ke sininya bel" tanya cika
"iya, emangnya kenapa?" jawabku
"gak kenapa-kenapa, emangnya ilham kemana gak bareng lu?" tanya cika
"eum bilang aja lu cemburu gue bareng iqbal, ilham lagi ada tugas di kampusnya jadi gak bisa maen ke sini" jawabku
"oh lu bisa saja, gue gak cemburu kok sama lu" kata cika
"besok di sekolah ada tugas sama ulangan gak, cik?" tanyaku
"kalau gak salah, gak ada bel" jawabnya
"syukurlah kalau gak ada, gue lagi males belajar hari ini" kataku
"eum emang tiap hari lu males belajar kalau gak di suruh sama ilham, tadi pagi juga kamu ngerjain PR di sekolah nyontek lagi yah sama iqbal" katanya
"he he he" aku cuman tersenyumDari kejauhan iqbal memanggilku dia mengajakku pulang karena sudah sore sebentar lagi mau adzan maghrib, akupun berpamitan sama cika dan cikapun sebentar lagi mau pulang katanya. Akupun menghampiri iqbal yang lagi nungguin aku, kita pun langsung pulang tanpa kemana-mana dulu. Di depan rumah, mamahku sudah menunggu karena sudah sore banget aku baru pulang, aku terus diomelin tapi aku tidak menghiraukannya kemudian mamahku juga berhenti mengomel.
Keesokan harinya ketika aku sedang berjalan menuju gerbang sekolah mau pulang, tiba-tiba ilham mengagetkanku ternyata dia menjemputku, tetapi baru hari ini aku merasa aneh kenapa aku gak bahagia di jemput sama ilham malah berharap sekarang aku bisa pulang bersama iqbal. Ya Allah apa yang sudah terjadi kepadaku, apa aku mulai menyukai Iqbal,itu gak mungkin tidak,tidak aku hanya menganggap iqbal sahabat terbaikku saja.
"Hai bel" sapa ilham tiba-tiba
"eh kamu,kirain siapa?" jawabku
"emang nya kamu ngarepin nya siapa?" tanyanya
"gak ngarepin siapa-siapa, di kiranya kamu masih sibuk ngerjain tugas kampus"
Jawabku
"oh masalah itu sudah beres kok tugasnya, sorry yah kemarin aku gak bisa jemput kamu" katanya
"gak apa-apa, aku kemarin pulang bareng sama iqbal" kataku
"baguslah kalau kemarin kamu ada yang nganterin pulangnya" jawabku