*PLAKK!!!*
Anak lelaki yang masih berusia 8 tahun itu sangat terkejut melihat apa yang baru saja ayahnya lakukan pada sang ibu.
Tamparan yang cukup keras itu menghadiahkan bekas merah pada pipi ibunya. Tak ada hal yang bisa ia lakukan untuk membantu membela sang ibu.
Hal kejam yang ayahnya lakukan kepada ibunya sudah sering terjadi bahkan ia sering melihat ibunya menangis sendirian di dalam kamar seusai bertengkar hebat dengan ayahnya.
Ia sangat ingin menghentikan pertikaian antara kedua orang tuanya, tapi ia sangat takut dan tak cukup berani untuk menghadapi amarah sang ayah.
" yeobo~ hisk "
Tangan mungil nya mengepal kuat ketika menyaksikan ibu yang ia sayangi berlutut memohon pada ayahnya.
" APA KAU TIDAK LIHAT SUAMIMU SEDANG MEMBUTUHKAN UANG?!!"
" B-baiklah hisk aku akan memberikan mu uang hisk. Tapi biarkan aku bekerja dulu dan setelah aku menghasilkan uang, aku akan memberikan nya kepada mu hisk. Jeongmal. "
" aiishh "
" YA !! AKU-"*DOR!!!*
_______________ _______________
_______________ * * * _______________Lelaki itu terbangun dengan nafas terengah-engah dan keringat yang bercucuran membasahi hampir kesekujur tubuhnya. Mimpi itu, mimpi yang selalu menghantuinya selama bertahun-tahun.
Setelah merasa cukup tenang, ia mulai beranjak dari kasur king size miliknya dan melangkah menuju kamar mandi untuk membersihkan diri sebelum berangkat ke sekolah.
Perlahan, air dari shower yang ia nyalakan mulai membasahi seluruh tubuhnya. Ia terdiam sejenak, kemudian tangan nya mulai gemetar dan fikirannya mulai kalut akan masa lalu kelam yang di milikinya.
" aarrkghhh!!!!! "
Ia berteriak cukup keras. Melepas semua beban yang bersemayam di dalam fikirannya.
" itu bukanlah sebuah kesalahan. Eomma berkata itu hanyalah kecelakaan kecil jadi tak ada yang perlu di khawatirkan selama semuanya diam "__________ __________
__________* * *__________Lee Donghyuck atau siswa yang akrab di panggil Haechan itu merupakan siswa berprestasi di sekolahnya. Semua murid sekolah menengah atas banyak yang sudah mengenalinya, bahkan murid dari sekolah lain juga sudah banyak yang mengetahui tentang dirinya.
" Yeah mean! "
Baru saja ia membuka pintu kelas hendak melangkah menuju kursinya, sebuah sapaan yang sangat familiar sudah menyapanya terlebih dahulu.
" Kau datang cukup pagi Choi "
" Hei! Kau tahu bukan hari ini ada tugas matematika yang di berikan guru Kim? "
Haechan mengangguk memberikan jawaban
" Kau ini ti-"
*Tak!*
Haechan memukul kepala Beomgyu dengan buku tugas matematika miliknya.
" cepatlah selesaikan sebelum murid lain melihatnya. "
Dengan mata yang berbinar, Beomgyu menyalin semua tugas milik Haechan. Tak butuh waktu yang lama untuknya melakukan hal seperti itu karena ia sudah terlatih untuk menulis dengan cepat sebelum bel berbunyi.
" Terima kasih Tuan Lee. "
Beomgyu menyerahkan buku tugas Haechan kepada pemiliknya lalu membungkukkan tubuhnya 90°. Setelah melalui keheningan beberapa saat, Beomgyu teringat akan satu hal yang pasti tidak diketahui oleh temannya ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
I GET U
FanfictionSiapa sangka pria tampan, baik hati, pintar, dan periang itu merupakan seorang psycho gila yang haus akan darah dan teriakan indah dari korbannya. Menganggap dirinya sebagai malaikat pengabul permohonan. " aaa~ nasibmu sangat memilukan." " bukankah...