BAGIAN 2

9 1 0
                                    

"m -maafkan aku."

Pria itu sudah tak kuat lagi menahan nyeri di sekujur tubuhnya. Psycho gila ini benar-benar menyiksa dirinya habis-habisan hingga membuat kulit putih bersih miliknya kini di nodai oleh cairan anyir berwarna merah itu.

" ucapkan sekali lagi."

"m-maafkan aku hisk tolong selamatkan aku, hanya kaulah yang bisa melakukannya saat ini."

"a~ nasibmu sangat memilukan."
"bukankah ini yang kau mau? Malam itu, kau berkata pada ku jika kau ingin sesuatu "

Tubuhnya mulai bergetar saat pria itu mendekatinya dan berbisik tepat di telinganya.

"mati"

Seketika tubuhnya menegang mendengar kalimat yang di lontarkan pria berjubah di depannya itu. Ingatannya kembali berputar dihari dimana ia berkata ingin mengakhiri semuanya.

// flashback //

"appa! Berhentilah berjudi dan mabuk seperti ini!! "

*plak*

"kau punya hak apa untuk melarang ku?! "
"dasar anak buangan."

Jantungnya berdegub begitu kencang, matanya memanas menahan sesuatu yang akan keluar dari sana.

"a-apa?"

"ibu mu tidak pernah bercerita?"

Ia segera menghapus air mata yang akan mengalir di pipinya, lalu merangkul sang ayah untuk di bopong menuju rumah.

"kau sepertinya banyak minum appa. Mari pulang "

"ya! Cha seongmin!!"
"kau tidak ada hak mengaturku."

"a-appa... Berhentilah dan pulang"

"aisshh. Padahal dia bukan bagian dari darah daging ku, tapi masih bersikeras mengaturku."

Meski sang ayah sedikit berbisik, tapi masih dapat ia dengar dengan jelas apa yang baru saja dikatakan oleh ayahnya, atau lebih tepatnya orang yang selama ini ia anggap adalah ayahnya.

"baiklah, pulanglah jika kau mau dan mabuklah sepuasmu karna aku tidak akan menggangggu mu lagi."

Seongmin berjalan sedikit cepat dengan air mata yang mengalir di pipinya. Orang yang selama ini ia anggap sebagai ibu dan juga ayahnya, ternyata bukanlah miliknya secara utuh.

"aku ingin mengakhirinya."
"aku pria yang menyedihkan. Apa lebih baik aku mati? Hidup ku sudah sangat sulit."
"aarkkkhh!!!!!!!!"

Tepat tak jauh dari tempat seungmin berdiri, ada seorang pria yang memperhatikannya dari jauh dengan setelan hoodie hitam, dan masker hitam.

"aku merasa jika dari tadi ada yang memperhatikan ku."

Tepat saat ia berbalik, pria itu kembali berjalan meninggalkan Seungmin.

"siapa dia?"

// flashback off //

"k-kau orang yang mengikutiku?"
"ya!! Brengsek!! Lepaskan aku!"

Pria itu tersenyum dari balik maskernya. Ia berjongkok untuk menyamakan tingginya dengan korban yang berada tepat di depannya itu.

"aku hanyalah malaikat pengabul permohonan. Jika itu yang kau mau...."

Pria itu kembali berdiri lalu berjalan membelakangi Seungmin.

"jeongmal~ tolong biarkan aku hidup  hisk"

"maka beristirahatlah dengan tenang sekarang."

*DORR!*

__________         __________
__________ * * * __________

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 16, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

I GET UTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang