Bagian 4: Keluarga

241 19 2
                                    

*SUDUT PANDANG BORUTO*

Ketika Aku melewati Naruto, entah mengapa Aku merasakan ada seseorang yang mengawasiku, namun siapa? tidak mungkin bila itu Ayahku, Naruto, ataukah Kurama? tapi mengapa? hmm, entahlah. Lebih baik aku menemui Himawari dan Hinata, Ah mulai sekarang Aku harus memanggilnya Ibu dan Adikku? Haha... Semua yang tak pernah kubayangkan terjadi tiba-tiba.

Aku berjalan di Koridor, Setelah akan sampai di ruang keluarga, Aku melihat Wanita yang lebih tepatnya telah menjadi seorang ibu. Rambut berwarna Biru pekat ke ungu-unguan pendek hampir sebahu, mata yang berwarna merah muda transparan mungkin ungu transparan? yang melambangkan Kondisi Dojutsu non-aktif, yaitu Byakugan. Kini Aku berjalan menghadapinya, inilah kecantikan Hinata Hyuga yang dapat dilihat secara nyata dan langsung.

Hinata: "Boruto. kenapa kamu lama sekali? sebelum berangkat, Ayo kita makan Bersama terlebih dahulu"

Boruto: "Iya Bu"

ini adalah suasana yang tak pernah Aku rasakan di kehidupanku sebelumnya, memiliki keluarga yang bahagia, selalu berkumpul, dan selalu makan bersama. Sungguh Aku tak tahu mengapa Boruto dalam kisah aslinya sangat manja dan membutuhkan perhatian lebih.

Tapi setelah beberapa ratus EPS, dalam Animenya, dia pergi ke masa lalu dengan Sasuke secara tidak sengaja karena mengikuti Otsutsuki Urashiki. lalu mereka sampai di masa lalu, dimana itu adalah masa kecil Sasuke dan Naruto ketika Genin, hingga Boruto tahu bahwa masa lalu Ayahnya yaitu Naruto sangat menyedihkan.

Naruto segera bergabung untuk makan Bersama, namun ada gerakan yang sangat tidak biasa. Naruto mendekati Hinata dan berbisik kepadanya, agar tidak terlihat memperhatikan mereka, Aku melanjutkan makanku, dimeja makan terdapat banyak sekali makanan. Terutama ada menu yang menjadi favorit Naruto dimeja makan. Yaitu Ramen! Hal yang kecil untuk membuat atau membeli Ramen, namun apa jadinya bila bisa memakan Ramen di Dunia Naruto!

Segera Aku menambahkan Ramen ke piringku, beberapa saat setelah Aku nambahkan Ramen mereka semua menatapku dengan heran. Aku merasa melewatkan detail kecil dalam seri Boruto. dan tak lama..

Hinata: "Boruto. Bukankah Kamu tidak menyukai Ramen?"

Oh, Sial! Ternyata ini yang ku lupakan!

Dalam seri Boruto, Boruto tidak menyukai Ramen entah apa pada awalnya. Namun dalam pergaulannya dengan Shikadai dan yang lainnya, Mereka semua lebih menyukai Hamburger, mungkin karna perubahan Zaman dan Perbedaan Generasi?

Tapi Karna Aku adalah seorang Remaja berumur 18 Tahun di Kehidupan sebelumnya, Aku dengan cepat tenang dan menjawab pertanyaan Hinata.

Boruto: "Aku masih kecil Bu, jadi untuk tumbuh menjadi Ninja yang Hebat, Aku harus banyak makan, dan Aku harus mensyukuri apa yang saat ini Kita miliki. Mungkin diluar sana ada banyak orang-orang yang lebih membutuhkan makanan, jadi Aku tak ingin membuang-buang atau menyia-nyiakan apa yang kita miliki"

lah, Aku Bicara Apa Sih? Justru lebih mencurigakan jika aku berbicara dengan Ceramah seperti ini!

Tak diduga..

Naruto: "Hooo Ternyata Kamu sama seperti Ayah saat masih kecil, Boruto. Kamu sudah tumbuh menjadi Laki-Laki yang bertanggung jawab!"

Hinata: "Syukurlah, jadi Anak Ibu sudah pintar"

Ketika mereka memujiku, Aku merasa seperti mendapatkan pelukan yang sangat erat dari mereka, kehangatan keluarga yang tak pernah kurasakan, kini aku bisa merasakannya, hal ini membuatku ingin meneteskan air mata.

Boruto: "..."

Dan ya, inilah yang terjadi. Aku menangis.. Namun tentu saja aku tak menunjukkannya, alih-alih masih bersedih, Aku terpikirkan sebuah ide.

Boruto: "Kalau begitu, Ayah, Ibu. Aku ingin menjadi seorang Ninja, Aku ingin masuk Akademi! maka dari itu kumohon, ajari aku membuka Tenketsu!"

Bersambung

SECOND LIFE BECOME A GODTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang