6. Malam Minggu

1.8K 365 26
                                    

Hari ini hari sabtu itu artinya nanti malem adalah malam minggu, para penghuni aespa belle juga gak mau ketinggalan buat rehat sejenak dari segala aktifitas yang mereka lakukan di kampus selama 5 hari belakangan.

"Jalan lagi sama Jeno lu?" Tanya Giselle pada Karina yang sore itu sudah berdandan cantik bak bidadari turun dari kayangan.

"Yap, lo mau pergi juga gak malem ini?" Tanya Karina balik.

Giselle menggeleng, "Proposal penelitian gue belum selesai."

"Lo jadi daftar exchange ke Jepang itu?"

"Doain ya, semoga lolos."

"Pasti." Jawab Karina, "Kalo gitu gue jalan dulu ya, gue denger Winter juga mau pergi katanya."

"Oya? Mau kemana dah?"

"Katanya sih sih mau interview kandidat presma." Jawab Karina, "Pergi dulu ya,Sel."

"Hmm."

Bertepatan dengan Karina yang menutup pintu, Winter muncul dari arah kamarnya. Kemudian ngambil toples cookies dan duduk disebelah Giselle.

"Karina bilang lo mau pergi interview capres, kok belom siap? Nunggu Jaemin jemput?" Tanya Giselle pada Winter.

"Enggak. Orang gue pergi sendiri." Jawab Winter sambil nyemilin cookies dari toples nya langsung.

"Tumben, Jaemin kemana?"

"Ada, mau nge-date dia sama Jinsol."

"Seriusan?" Kaget Giselle. "Lo berdua lagi marahan apa gimana?"

"Hah? Enggak kok."

"Gue kira marahan. Tumben banget Jaemin jalan sama orang lain." Kata Giselle aneh.

Ya ngedenger Jaemin jalan sama cewek lain emang se-aneh itu. Soalnya 24/7 biasanya jalannya sama Winter mulu, Winter terus.

Gimana gak bikin orang-orang mikir yang aneh soal mereka berdua coba?

Maksudnya pacaran gitu..

"Enggak aneh lah kak, Jaemin juga kan manusia. Punya rasa punya hati."

"Jangan sama kan dengan pisau belati?"

Winter ketawa.






❄️







"Ngg-- lo ada helm gak Sol? Soalnya gue lupa gak bawa helm lebih." Kata Jaemin pada Jinsol.

Sekarang ini anaknya udah jemput Jinsol di depan kosnya, naik bumblebee seperti biasa. Tapi karena kebiasaan jemput Winter dan cewek itu udah punya helm legendaris yang berwarna pink itu sendiri. Jaemin malah kelupaan gak bawa helm double buat Jinsol.

"Oh, kayaknya di dalem ada sih punya temen kos gue,kak. Sebentar ya gue pinjem dulu." Kata Jinsol kemudian balik lagi masuk ke kosannya.

Sambil nunggu Jinsol, Jaemin ngecheck hp. Kali aja Winter ada ngabarin, nyatanya enggak.

Fix Winter beneran mau comblangin dia sama Jinsol.

Sakitnya terjebak friendzone.

Jaemin jadi bingung harus gimana. Apa harus jalan sama Jinsol tapi hatinya buat Winter, atau ninggalin Jinsol dan balik lagi ke Winter? Biarpun statusnya gak ada kejelasan.

Lagi dilema sendiri begitu, Gak lama Jinsol balik lagi, buru-buru Jaemin ngantongin hape nya dan mulai nyalain mesin motor. Tapi sebelum Jinsol naik, Jaemin ngomong sesuatu.

"Ini pertama kalinya gue boncengin cewek selain Winter loh,Sol."

Disaat kayak gini Jinsol gak tau harus seneng atau sedih.





❄️








Hape Winter terus-terusan gak berhenti berdering. Padahal ini tuh dia lagi wawancara Mark Lee, kandidat presiden bem dari FSRD.

"Angkat dulu aja, siapa tau penting." Perintah Mark pada Winter ditengah-tengah wawancaranya.

"Sorry bentar ya kak." Kata Winter kemudian sedikit menjauh dari Mark.

Dahinya berkerut waktu lihat nama gak asing di layar hapenya itu.

"Ada apa sih? Ini gue lagi interview kak Mark tau!" Cerocos Winter begitu mengangkat telponnya.

"Win.."

"Eh bentar. Bukannya lo lagi jalan sama Jinsol ya? Kok nelpon gue si?"

"Win, lo dimana?" Tanya Na Jaemin. Orang tak asing yang nelpon Winter.

"Napa si? Masih wawancara kak Mark ini."

"Gue nanya nya lo wawancara dimana?"

"Ya di lobi apartement kak Mark lah, kemaren kan janjiannya disini."

"Tunggu disitu, jangan dulu balik kalo pun udah selesai." Perintah Jaemin kemudian nutup telponnya gitu aja.

"Apasih aneh banget." Gumam Winter lalu kembali duduk di hadapan Mark.

"Sorry ya kak, ada iklan sebentar. Hehe." Kekehnya.

"No need to sorry, Jaemin mau jemput ya?" Tanya Mark.

"Kok tau sih?"

"Udah ketebak. Aneh aja lo kesini sendiri." Jawab Mark. "Jadi, pertanyaan selanjutnya apa?"

2 |CERIWIS ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang