Antara Aku, Kamu, Dia, dan Dirinya

338 71 15
                                    

|Mahesa | Jeffrey | Yura | Bima | Mina | Yoga | Lisa | Una | Deka | Jihan | Elang | Jevan |

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

|Mahesa | Jeffrey | Yura | Bima | Mina | Yoga | Lisa | Una | Deka | Jihan | Elang | Jevan |
.
.
.
|20 years old|


Information : live (with regrets)

"We believe that She will not leave us."

|Rosé| 20 years old |

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

|Rosé| 20 years old |
.
.
.
Information : Die
____________________________

Pemakaman telah selesai dilaksanakan. Menyisahkan duabelas manusia yang masih senantiasa menatap dalam makam tersebut dengan duka.

Roseanna Patricia, telah perpulang pada dini hari menjelang ulang tahunnya yang ke duapuluh tahun.
Rose ditemukan meninggal di apartemennya oleh petugas kebersihan.

Kematian Rose memukul telak relung hati keduabelas mahasiswa tersebut.

Bellisa Mccarthy adalah orang yang paling terpukul diantara kesebelas temannya. Karena diantara keduabelas temannya, Rose paling dekat dengan Lisa.

"Rose, bakal sedih kalo ngeliat lo kayak gini, Lis." Mina memeluk Lisa yang senantiasa memeluk pusara Rose dengan erat.

"Ayo pulang," Jihan menggenggam tangan Lisa. Mencoba membujuk gadis perponi tersebut.

Lisa menyentak tangan Jihan dengan kasar. Dia bahkan tak sadar jika mendorong Mina, hingga gadis asal Jepang tersebut jatuh. Untung saja dibelakang ada Bima yang dengan sigap menangkap tubuh Mina.

"Gue gak mau pulang!" seru Lisa disela tangisnya. "Gue mau nemenin Rose! Dia bakal kesepian kalo gue gak ada! " lanjut Lisa yang semakin memeluk erat pusara Rose.

Kematian Rose belum sepenuhnya diterima oleh Lisa. Lisa bahkan pingsan saat mendengar kabar tersebut, dan setelah sadar, Lisa berlari seperti orang kesetanan yang menerobos hujan ke apartemen Rose.

"Lis jangan gini," suara Mahesa bergetar. "Relain Rose, dia udah tenang di atas sana." lanjutnya dengan menggigit bibir bawahnya dengan keras.

"Relain?" Lisa menoleh ke arah Mahesa. Mata bambinya menatap tajam sahabat Laki-laki nya tersebut. "Apa yang harus gue relain? Rose?" tanya Lisa. "Jangan becanda. Rose cuma tidur! Nanti dia bakalan bangun. Dan gue pingin jadi orang pertama yang dia lihat! " lanjut Lisa seraya mendorong kasar Mahesa.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 30, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

roses noiresTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang