[1]

13 16 44
                                    

HARI PERTAMA SEKOLAH✨

Semoga ditempat ini
Aq bisa merangkai dan menciptakan kebahgiaan sejati, bersama seseorang yg kelak akan ku sebut sebagai kenangan terindah!
~Intana Ajenzi Zihab🥀

__________________

Matahari perlahan2 mulai terbit, melakukan tugasnya sebagi penerang diseluruh penjuru dunia, sinarnya menerobos masuk kedalam jendela bening milik Intana, yg sedang tertidur pulas. namun cahaya itu tak kian membuat Intana terbangun.

-----

Kring2...

Intana menggeliat di tempat tidurnya, kemudian mengerjapkan matanya, lalu melirik jam dinding dan melototkan matanya, karena jam sudah menunjukkan pukul 07.00

"Huwaaa gue nggak boleh telat, inikan hari pertama gue masuk sekolah." Ia berlari ke dalam kamar mandi, beberapa menit setelah melakukan ritual mandinya ia dengan cepat memakai seragam sekolah. lalu menghampiri tantenya yang sedang menyiapkan sarapan di meja makan.

"Ehhh... Intana udah bangun?,
sarapan dulu yuk, sayang. Tante udah buatin kamu nasi goreng" ucapnya sambil tersnyum.

"iyah tante"ucap Intana singkat.

"Oh iya, bang Dirga kemana tante. Kok nggak keliatan dari kemaren?"

"Tuh dibelakang kamu, sambil menunjukkan jarinya ke arah belakang Intana.

Intana memutar tubuhnya kearah belakang, dan benar saja Dirga sudah ada tepat dibelakang kursinya.

"pagi Bang Dirga" ucap Intana sambil tersenyum ramah.

"Pagi juga, gue denger2 tadi ada yang lagi nyariin gue. Kangen yahh?" ucapnya lalu duduk disamping Intana.

"Ehhh, siapa juga yang kangen, cuman nanya dong kali bang" ungkapnya.

"kalo kangen bilang aja kali nggak usah gengsi, gengsi kok dipelihara."

Intana memutar bola matanya malas, "iyain dah biar cepet kelar,"

Dirga terkekeh, "cepet abisin makanannya, entar telat."

Intana mengangguk2kan kepalanya,

Setelah selesai makan ia berpamitan kepada Tami untuk berangkat ke sekolah.

------
Menempuh perjalanan 20 menit Intana dan Dirga akhirnya sampai di SMA Nusa Prima.

"Udah sampai" ucap Dirga lembut.

Intana menganguk, lalu turun dari motor Dirga.

Intana melototkan matanya kaget,

Dirga bingung melihat tingkah aneh sepupunya,

"kenapa tuh mata udah kyak mau lompat keluar"ucap dirga.

Intana kemudian memukul tangan dirga, sambil menunjuk kearah belakang Dirga. Dirga spontan memutar tubuhnya dan mengikuti arah yang ditunjuk oleh intana,

"Shitt!" umpat Dirga.
Lalu menarik tangan Intana, meninggalkan motornya di pinggir jalan, kemudian berlari menuju gerbang yg sebentar lagi akan ditutup oleh satpam sekolah.

-----

Dengan nafas yang tersenggal2, serta keringat yang bercucuran di dahi mereka akibat berlarian, Intana dan Dirga akhirnya berhasil masuk kedalam lokasi sekolah tepat waktu, sebelum pa Maman mengunci gerbang sekolah.

----

Dengan perasaan lelah Intana melangkahkan kakinya menuju kantor, sedangkan Dirga sudah pergi ke kelasnya setelah menunjukkan ruangan kepala sekolah kepada Intana.
Setelah menyetor berkas yg telah ditentukan, kepala sekolah menyuruh ibu Rini mengantarkan Intan ke kelasnya,
Setelah sampai ibu Rini mempersilahkan Intana untuk memperkenalkan namanya.

"Hay teman2, perkenalkan nama saya Intana Ajenzi Zihab, panggil aja Intana
Saya pindahan dari SMA STARLA". Ucapnya sambil tersenyum ramah.

"Idih sok cantik"

"Gayanya keliatan cupu"

"Menurut gue lumayan cantik"

"Cantik sih, tapi masih cantikan gue kemana2"

bla bla...

Begitulah kira2 bisikan2 dari beberapa siswa/siswi yang sempat di dengar Intana, tapi Intana tidak terlalu memperdulikannya,
Karena menurutnya nggak penting.

"Stop! Teriak ibu Rini penuh amarah. Ibu harap kalian bisa diam dan tenang, Intana sekolah disinih untuk belajar bukan untuk klian komentari, kalau kalian masih tetap ribut ibu akan hukum kalian satu kelas, ancamnya tak main2.

Seketika kelas menjadi hening, tidak ada lagi suara atau bisik2 tetangga yang tercipta, semu murid bungkam, diam seribuh bahasa.

Kemudian ibu Rini menyuruh Intana duduk di samping Nadira. Intana melangkahkan kakinya menuju bangku Nadira sambil menundukkan kepalanya,
Lalu duduk di samping Nadira.

"Hai nama gue Nadira Anastasya, panggil aja Nadira. Ucapnya sambil mengulurkan tangannya kepada Intana sebagai tanda perkenalan,

Intana tersenyum ramah, gue Intana Ajenzi Zihab, panggil aja Intana, sambil membalas uluran tangan Nadira.

Dalam hati intana mengucap syukur kepada Allah karena telah dipertemukan dan duduk sebangku dengan Nadira, gadis ramah dan baik hati.

*****

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 22, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

"Pengagum Rahasia"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang