OO2:; Origami Bunga Teratai

270 32 7
                                    

__________ ___

Origami Bunga Teratai
genre:; school, rom-com, minor angst

happy reading,
fellas!

Entah sejak kapan, perasaan ini berubah menjadi cinta.

Ya, aku tahu aku sering mengisenginya untuk kesenangan ku sendiri, tapi...

"Yang ku tahu, seribu origami burung bangau adalah pernyataan cinta pada umumnya," ujar Seungwan, memberikan saran.

"Tapi dia tidak suka burung," jawabku menghela nafas. Aku pernah mengejutkannya dengan menaruh burung merpati hidup di lokernya, dan saat itu baru kuketahui bahwa dia sangat takut pada burung. Mungkin dia pernah trauma atau semacamnya. Sepupu ku itu ikut menghela nafas panjang mendengarnya.

Dia yang ku maksud adalah Oh Sehun, teman sekelasku yang berjarak satu tahun lebih muda dariku. Sepekan lalu, aku menyatakan perasaan ku padanya. Dia waktu itu bergeming menatapku, tak menyahuti untuk beberapa lama. Kukira dia akan menerima perasaanku, tetapi nyatanya dia berkata dengan tegas. "Aku tak akan menerima cinta dari seseorang yang tak tulus sepertimu."

Dan Ya Tuhan, hatiku sudah seperti mengeropos. Jadi ini rasanya ditolak cinta? Aku harus menarik kata-kata ku dulu yang menganggap perasaan orang-orang yang ditolak cinta itu berlebihan.

"Memang kau pernah melakukan apa saja untukku, hyung?" lanjutnya. "Yang hyung lakukan hanya membuatku menderita. Memangnya aku senang dengan tipe orang yang iseng seperti hyung? Memangnya aku suka diisengi oleh hyung?" Bisa kulihat air matanya mulai menggenang di kelopak mata, siap beterjunan bebas. Sedang hidungnya merah, bibir mungilnya bergetar seiring berbicara, dadanya bergerak naik turun begitu juga nafasnya yang menderu, sesak.

"Bagaimana aku bisa... menerima orang yang sejak awal selalu bercanda, hyung? Bagaimana jika di dalam hati hyung... hyung hanya ingin main-main padaku?" Sehun bertanya dengan lirih, kemudian pergi meninggalkanku begitu saja.

Mengingat itu semua, hatiku terasa tertusuk-tusuk. Namun, aku tak ingin menyerah untuknya. Aku ingin membuktikan, bahwa seorang Park Chanyeol bersungguh-sungguh, dan tidak main-main dengan ucapannya.

"Ah! Bagaimana dengan origami bunga teratai yang diajarkan oleh halmeoni dulu?" Seungwan memberi saran lagi. "Bunga teratai tidak kalah bagusnya, kok!" lanjutnya mengacungkan jempol mantap.

Tiba-tiba aku mendapat ide brilian. "Origami bunga teratai yang diajari halmeoni dulu!"

"Yak! Itu yang baru saja ku katakan tadi!" geleng-geleng Seungwan, menepuk dahinya. Aku hanya menyengir sambil menggaruk kepala ku yang tidak gatal.

"Baiklah, Seungwan, terima kasih! Saranmu sangat membantuku!" Dengan kalimat itu, percakapan ku dengan Seungwan berakhir. Aku berlari girang meninggalkannya, yang hanya senyum-senyum sendiri.

"Fighting!"

_______  __

Sejak hari itu, aku mempersiapkan kertas origami sebanyak seribu lembar, dan membuatnya sedikit demi sedikit. Aku bahkan menghabiskan waktu istirahat sekolah - yang biasanya kuhabiskan untuk menjahili orang - demi membuatnya.

Beberapa murid termasuk teman-temanku dengan senang hati menawarkan diri untuk membantuku, namun aku menolaknya.

Jika Sehun mau melihat ketulusanku, aku akan menyatakannya.

Lima ratus lembar kertas origami itu kutuliskan namanya, sisanya kutuliskan kata "Aku mencintaimu" dengan rapi dan sesekali ku gambarkan corak-corak bunga.

nasi campur.ᶜʰᵃⁿʰᵘⁿTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang