Prolog

17 2 5
                                    

"Hei berhenti kamu..!!" teriak sekumpulan orang berlari mengejar seseorang.

"Hei kau!!"

"Lanser Autroya!!" sebuah serangan laser diarahkan kepada orang-orang itu dari tangan seorang wanita cantik.

Serangan kecil dari wanita itu berhasil menghadang orang-orang yang mengejarnya itu.

Wanita cantik itu terus berlari tanpa henti untuk menghindari orang-orang itu. Namun, orang-orang itu berhasil mengejarnya bahkan menghadang jalan wanita cantik itu.

"Hahaha.. kata kau kuat tapi.. larimu lambat juga, rasakan ini!!" kekeh orang-orang itu sambil melemparkan busur panah secara serentak kepada wanita itu.

"Tembak!!" perintah ketua pasukan itu.

"tek.. tek... hyat..!" Panah telah menembak.

"Alise!" busur panah itu di tangkisnya dengan satu mantra.

"Sebenarnya aku kurang suka bertarung dengan manusia tapi.. tidak ada salahnya mencoba hal baru. Kalianlah yang telah menantangku!!" Wanita itu terlihat sangat marah, dia melepas segel pada kekuatannya yang di tahan. Aura-aura bercahaya keluar dari tubuhnya dan dia mulai menyerang orang-orang jahat itu.

"Saksikanlah kekuatan bintang utama yang terkenal... Stracon Dellusion!!" wanita itu menyerang mereka dengan bubuk bintang. Dan orang-orang itu mulai berhalusinasi.

Melihat hal itu wanita itu pun tertawa atas kemenangannya.

"Jadi hanya seperti ini kekuatan manusia yang ingin melawan seorang Dewi Pulau!!"

Wanita itu merasa sangat puas namun, ternyata perasaan itu adalah moment sesaat. Sepasang suami istri datang dengan membawa senapan mereka menggunakan topang berwarna coklat dan sang istri memiliki kalung mutiara berwarna hitam sang suami menggunakan topi coboy.

"Lawanmu adalah kami Dewiku..!" seru sepasang suami istri itu.

"Manusia kostum aneh seperti kalian tidak mungkin mengalahkanku!" sahut wanita itu.

Pertarungan pun dimulai kedua belah pihak itu saling menyerang, sepasang suami istri itu terus melempar busur panah dan peluru senapan pada wanita itu. Namun, wanita itu menangkisnya dengan satu tangan dan menyerang mereka dengan serangan api lasernya.

Pasangan suami istri itu menghindar dengan amor besi yang telah mereka beri ramuan penguat. Mereka saling adu serangan dan pertarungan mereka semakin sengit.

Sang wanita adalah petarung yang luar biasa dan pasangan suami istri itu sangat pandai dalam menghindar dan mereka berdua memiliki kerja sama yang sangat bagus.

"Dor!! Tre...k trek... hyat!" Peluru senapan dan sebuah busur panah mengarah ke arah wanita itu, dan ditangkisnya lagi dengan satu tangan.

Saat wanita itu hendak membalasnya seluruh tubuh terasa sangat lemas, kekuatannya seakan-akan habis terkuras. Padahal ini bukanlah apa-apa dibanding dengan pertarungannya yang sebelumnya.

"Hahaha jadi seorang Dewi pun bisa kelelahan huh!?" kekeh wanita paruh baya itu.

"Ikat dia sayang!" pinta wanita paru baya itu pada suaminya.

"Baik!" Sang suami menjawab.

Pria paru baya itu mengikat wanita cantik yang sudah kehabisan tenaga itu, lalu pasangan suami istri ini meletaknya wanita cantik ini di sebuah peti mati dan membawanya ke ruang bawah tanah mereka.

"Ah... aku lupa!!" seru sang suami

"Lupa apa!?" tanya sang istri.

"Di saat seperti ini kamu bisa lupa!" bentak wanita paru baya itu pada suaminya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 25, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Prisi Lupin : Protatis Nisi Lupin (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang