MoonLight

267 36 0
                                    

Jeongin tahu kalau dirinya selalu diintai di rumahnya setiap hari dan di jalan dalam gelapnya malam, melangkah kemana pun setiap malam terekam dalam kamera yang disembunyikan oleh seseorang, fikirnya.

Bahkan di kamar mandi nya sekalipun apabila Jeongin pulang sangat malam.

Entah kenapa pada malam ini, Jeongin pulang sangat malam dari sekolahnya dan bersegera mandi.

Sudah hal yang biasa dijalani, bedanya

Jeongin tidak sengaja atau mungkin sengaja mandi menghadap kamera yang dipasang seseorang yang bahkan dia tidak tahu bagaimana wujudnya.

"Anak nakal, memberi santapan dadamu yang berisi itu kepada siapa saja hm", bisik orang itu di seberang sana saat melihat monitor laptopnya dipenuhi dengan gambar dada Jeongin.

"Bagaimana tuan? Anda ingin lebih melihat badan saya?", bisik Jeongin dengan semakin mendekatkan putingnya yang tegak ke kamera tersembunyi itu.

Wow, sengaja...

Sontak membuat orang yang di seberang sana kaget, namun dengan cepat dia mengganti mimik wajahnya menjadi senang.

"Apa tuan tidak mau menyantapku secara langsung?, kasihan milik tuan tak dapat merasakan rumahnya."

Jeongin keluar dari kamar mandi nya tanpa sehelai benang menutupi badannya setelah ia mengeringkan badannya, dan segera tidur di kasurnya.

Pikirannya melayang, bagaimana bisa seseorang yang selalu mengawasinya tahan dengan badan moleknya.

Jangan kira jeongin anak baik, dia adalah anak yang sangat nakal, bahkan dia sudah lebih dulu menghilangkan keperjakaannya oleh ayahnya sendiri.

Bukan semacam pemerkosaan, karena dia juga menikmati kejantanan sang ayah yang memasukinya saat umur 14 tahun silam.

'Ceklek'

Kamar itu terbuka menampakan seorang pria tegap dengan kemeja hitam dan jeans serta topeng yang menutupi sebagian wajahnya.

"Huh?, aku kira tidak selambat ini tuan", kata Jeongin yang masih tetap di ranjangnya dengan kaki yang perlahan terbuka.

"Fuck, benar-benar anak nakal"

Pria itu duduk di depan Jeongin, dan melihatnya yang menggoda pria itu dengan memaju mundurkan jari yang sudah didalam lubang hangat.

"Ahh.. jadi tuan, anda akan menyantapku kan malam sshh.. ini?", tanya Jeongin dengan mempercepat tempo tangannya.

"Tentu saja-

Jeongin sudah bergembira hatinya akan jawaban dari orang tersebut

-dan saya memiliki beberapa syarat sebelumnya"

Jeongin langsung merubah mimiknya menjadi bertanya-tanya.

"Aahh. Apa ini tentang fetish mu? Daddy kink? Atau keragaman sex lainnya?-

Jeongin melepas tautan jarinya di lubang hangatnya beralih menarik kerah pria dihadapannya dan mendorong pria tersebut ke ranjang.

-Tenang saja, aku tipe yang suka apa saja. Asal tuan dengan segera memasukki ku dengan kejantananmu yang sudah membentuk tenda ini"

Dengan balasan smirk dari orang itu, dia membalik posisi Jeongin dan mengungkungnya.

"Call me daddy, dan lepaskan baju saya dengan cepat"

"Of course, dadd"

Dengan cepat, Jeongin melepas pakaian sang daddy, dan tak sengaja melihat borderan nama di kemejanya.

Lee Min Ho [ Lee Know ]

Jeongin sedikit kaget karena dia mengenal pria itu,

Sang anak presiden dan juga politikus yang terkenal akan kecerdikannya.

Jeongin dengan segera menarik tengkuk pria tegap di hadapannya dan hendak melepas topengnya

Minho, menarik bahu sang submissif.

"Kamu sudah tahu saya kan?", katanya sambil melepas topengnya perlahan.

"Sebagai gantinya, saya akan memakanmu seharian. Jangan pingsan", kekeh Minho yang disambut senyuman Jeongin

"Tentu daddy, gunakan aku semau daddy"

Itu percakapan terakhir dari mereka karena selanjutnya hanya desahan, dan pujian yang terlontar untuk satu sama lain.

"Ahh.. Daddhh.."

Kepala jeongin yang terantuk-antuk dashboard ranjangnya menambah suara di kamar tersebut.

Badan yang menungging, dan kaki yang dilebarkan serta jangan lupakan 'genjotan' dari pria di belakangnya sungguh pemandangan yang sangat menakjubkan.

"Fuck, sudah berapa kali kamu dimasukkin hm?", erang Minho sembari menjambak pelan surai legam milik Jeongin.

Namun Jeongin hanya diam dan sibuk mendesah karena kejantanan milik sang anak presiden terus menumbuk titik nikmatnya.

"Tidak menjawab hm? Suka dengan ini?", Minho terus menggempur lubang itu dan melayangkan beberapa spank untuk pantat bulatnya Jeongin.

"Akh yeshh.. daddyhh.. w-wanna cum uhh"

Tak lama, cairan putih kental itu muncrat dan membuat Jeongin agak bergetar.

Si anak presiden itu tak memberi celah sedikit pun untuk istirahat, terus menggempur titik kenikmatan Jeongin.

"Daddy's wanna cum too baby boy"

'Plak!'

Bersamaan dengan tamparan pada pantat Jeongin, cairan putih kental milik Minho meluber keluar dari holenya.

"Tidak menyesal saya mengikutimu hingga berfantasi spesial dengan mu, anak nakal"

Jeongin yang masih menungging tegap itu masih terengah-engah. Adegan sex yang sangat menakjubkan.

"D-daddy..hhh..."

"Hm?"

"Let me be your baby boy"

"Of course, sambut saya setiap hari dengan tubuh manismu ini"

Minho membalikkan tubuh Jeongin dan ikut merebahkan dirinya disampingnya. Jeongin langsung memeluk manusia disampingnya itu dan mengecupi dadanya

"Yes daddy, i'm yours"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 18, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Delicious FoxTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang