PROLOGUE

34 7 6
                                    

Dunia ini terasa terhenti, tangisan disetiap pagi yang membuat Mey harus menghilangkan setiap tetesan air mata sebelum berangkat menuju sekolah nya. Baginya, berangkat ketika bersekolah mengingatkannya pada Alm.Ibunda nya yang selalu mencium kening & berkata " hati - hati ya, nak " membuatnya bersemangat menuju impiannya menjadi Penulis Terbaik. Mey hanya tinggal berdua bersama Ayah nya. Sejak, kematian ibunda tercinta nya kehidupan Mey menjadi berbeda. 

Namun, tak membuat gadis berusia 16 tahun tersebut tak pantang menyerah meraih cita citanya tersebut, bersama seseorang Ayah yang sangat dicintai oleh Nya & di banggakan, membuat Mey bangkit. Jatuh bangun yang sudah dijalanin nya setelah 2 tahun yang lalu menjadikan sosok Mey yang berprestasi dibidang ekstrakulikuler & di cabang olahraga disekolahnya. Tak heran, kalau mey dijulukin sebagai srikandi kecil oleh Ayahnya selalu.

Bel pun berbunyi, siapa sangka ketika Mey yang baru saja duduk di bangku luar didepan kelasnya yang ingin bangkit tiba tiba saja tertabrak oleh seorang laki laki.. 

Tanpa sengaja, Mey yang sedang membawa buku diarynya & roti sarapan yang ingin disantapnya terjatuh membuat Mey kesal dan marah. Tetapi, kekesalan nya kepada lelaki tersebut membuatnya hilang kendali dan memandanginnya tanpa berkedip.

" Ah.. maaf, saya tidak sengaja. lagi terburu- terburu. Yuk, aku bantu berdiri.. "

" . . . . . . . . . " Mey yang hanya menatapnya, hanya terdiam.

"Hai, aku Bian! salam kenal , kamu baik baik saja nona?". 

" B..i..a..n?" 

" Iya, saya Bian. hahaha. Ah iya, aku lanjut kekelas dahulu ya." Bian pun langsung berlari dengan cepat meninggalkan Mey yang sedang terpaku menatapnya.  

Mey pun lanjut berusaha mengendalikan dirinya yang beku, dan penasaran dengan sosok lelaki tersebut. Tanpa berpikir panjang pun, Mey langsung beralih masuk ke kelas dengan cepat.

6 Tahun pun terlewatin, lelaki yang disapa akrab Bian tersebut tanpa sengaja melihat sosok wanita yang tidak asing baginya. Wanita dengan berpakaian rapi, dan menarik baginya. Membawa planner diary yang tak pernah lepas di tangannya setiap berjalan, serta berambut pirang berwarna red wine. Seketika, Bian merasa pernah melihat nya , tetapi lupa dimana. Bian yang tadinya berada di Indonesia sempai tahun ke-3 disekolahnya dahulu, namun harus ikut dengan mamanya terkendala pekerjaannya di Jepang .

Senjougahara Marshland, tempatnya mereka tanpa sengaja berpapasan. Bian pun langsung memanggil sosok perempuan tersebut, ternyata dugaannya benar. Cinta pandangan pertama diwaktu sekolah menengah atas yang belum selesai, seakan akan menjadi kenyataan. 

" Halo, maaf. Apakah kamu Mey?" . 

" Ya? betul. Kamu siapa ya? Apa kita pernah bertemu sebelumnya? " . Kata perempuan yang sedang bingung melihat pria didepannya.

Bian yang menyangka sesuai ekspetasinya, tetapi tidak. Tanpa berbasa basi pun, Bian langsung tersenyum dan meninggalkan Mey dengan pamit, dengan berjalan lanjut ke penginapan.

" Ah, maaf. Mungkin saya salah orang. Saya, lanjut dahulu ya, Mey. Senang bertemu kamu kembali. "

Mey pun merasa tidak asing dengan sosok pria tersebut, dan mencoba mengingat kembali. Tetapi, tidak ada yang teringat olehnya. Ingin membalas dan berkenalan dengan Nya , tetapi Pria tersebut hilang dari Mey.

" Aku , tidak salah pernah melihatnya. Apa ingatanku hilang karena kejadian kecelakaan di awal kuliah? Hmm, Yasudahlah."  

Yudha & Tiara berkesimpulan kalau mereka ingin mempertemukan Bian dan Mey karena mereka yakin, sesuatu yang diPertemukan oleh Tuhan pasti mempunyai satu alasan yang kuat. Sama sama merupakan sahabat kecil mereka, tanpa berbasa basi mereka pun mempunyai rencana yang sudah dipersiapkan di waktu sekolah menengah atas dulu.

Reiyu merupakan mantan dari Mey, kembali dengan berharap dan melancarkan pernikahan mereka yang akan di senggalarakan pada Tahun depan. Tetapi, Melihat Mey yang tidak memperdulikannya. Reiyu merasa ingin mendekatin nya dengan berbagai cara apapun agar Mey melihatnya. Lelaki bercampur Jepang - Minang tersebut, sangat mencintai Mey dan selalu mempersiapkan segala kebutuhan Mey. 

Berbeda dengan Olive, perempuan yang sudah dijodohkan oleh Mamanya bian tersebut. Sangat menginginkan Bian. Namun, Bian tidak. Lelaki itu, hanya biasa saja. Bukan karena fisik, tetapi memang Bian tidak terlalu ingin cepat menikah. Olive yang lahir di Australia dan mempunyai segudang prestasi Model yang terbaik di negara paman sam tersebut, serta perempuan yang menemanin Ibunda Bian dalam jatuh bangun kehidupan dan dipercaya oleh mamanya untuk segera bersanding dengan putranya tersebut , tidak dengan pilihannya Bian yang hanya ingin fokus berkarir. Walaupun, dia tidak bisa menolak permintaan dari sang Ibunya tersebut, dengan lapang dada Bian pun setuju dengan pilihan Ibundanya sendiri. 

My Boo Since 2012Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang