1:Pemanis

69 8 0
                                    

Kun mengedarkan pandangannya pada seluruh penjuru ruangan, pria bernama lengkap Qian Kun itu telah menunggu lama untuk bertemu sahabatnya-Huang Guanheng atau yang sering dipanggil Hendery

Kun sendiri tidak tau kenapa Hendery mengajaknya bertemu, apalagi dicafè biasanya Hendery merengek tidak punya uang

"Yo! Man! Apa kabarmu baik? Aku baik sekali!!"Kun mengangkat alis sebelah kanannya, heran melihat sahabatnya membawa boneka besar berwarna biru

"Apa yang kau bawa?"

"Oh! Ini titipan sepupuku, kau tau kan? Huang Renjun, si manusia moomin itu. Dia menyuruhku untuk membelikannya boneka ini, padahal dia sudah punya banyak sekali dirumah!!"Hendery bercerita dengan kesal, Kun mengangguk membenarkan-memang Renjun ini terkenal sebagai manusia moomin ditempat mereka menempuh ilmu

"Bagaimana kabar kekasihmu? Ku lihat kemarin kaliah errr-bertengkar?"

"Ayolah bung? Kita tidak mungkin bertengkar! Lebih baik kau tanyakan pada dirimu sendiri! Kapan kau akan mempunyai kekasih?"Kun merasa tertohok dengan ucapan sahabatnya, benar kapan ia akan memiliki kekasih? Seumur hidupnya, ia belum pernah merasakan yang namanya pacaran

"Sialan kau!"Hendery tertawa kencang, lalu menutup mulutnya dan mendekatkan tubuhnya pada Kun

"Manusia moomin itu masih single, aku bisa mengenalkanmu padanya. Bagaimana?"

"Bagaimana apanya?"

"Kau ini bodoh atau tolol?"ucap Hendery sembari berbisik-takut kelepasan berteriak

"Tentu saja aku pintar! Nilaiku selalu diatas! Dibandingkan dirimu"

"Ya ya ya, jadi bagaimana?"

"Terserah"

----

Kun menggaruk tengkuknya, sungguh! Dirinya benci suasana awkard seperti ini

"Ah, sepertinya aku harus pergi dulu. Temanku sudah mendesakku untuk segera pergi"ucap lelaki didepannya sembari membereskan buku yang berada dimeja lalu memasukannya kedalam tas

"Ah! Itu, bolehkah aku meminta nomor mu? Id line mungkin?"lelaki didepannya tersenyum

"Kau bisa menanyakannya pada Hendery, selamat tinggal!"Kun menatap kepergian lelaki tadi yang sepertinya sangat terburu-buru

"Bodohnya aku"

----


"Jadi, Huang Renjun ceritakan padaku! Apa yang kalian bicarakan tadi?"Renjun yang ditanya menatap Jaemin malas

"Kita tidak membicarakan apapun, aku hanya membaca bukuku"

"Lalu apa yang dilakukan dengan dirinya?"kini Hyunjin yang bertanya

"Entahlah, aku tidak memperhatikannya"Hyunjin menggebrak meja

"MANA BISA BEGITU! KAU HARUS KEMBALI KESANA LALU MEMINTA MAAF DAN MENGOBROL!!"Renjun menatap Jaemin yang tampaknya setuju dengan ucapan Hyunjin

"Haruskah begitu Jaem?"Jaemin mengangguk cepat

"YAK! BUKANKAH KALIAN YANG MENYURUHKU UNTUK CEPAT DATANG KESINI!!"Renjun berteriak dihadapan kedua sahabatnya yang tidak mempunyai otak  itu

"Ya sudah, kalau begitu jika kalian berdua bertemu lagi. Kau ajak saja untuk mengobrol, ingat jangan menyusahkan hidup cukup nikmati saja"Jaemin memakan keripik ubi yang didapatnya dari sang kekasih

"Betul sekali!"

"Diam kau bibir tersengat lebah!"

"Eh iya, tapi apa kau menyukai Qian Kun itu?"tanya Hyunjin dengan serius, Jaemin menantikan jawaban dari Renjun sembari memakan keripik ubi dengan dramatis

"Tentu saja................ Iya! Aku sudah menyukainya sedari kita pertama bertemu!"Jaemin menghela napasnya

"Kalau begitu, bilang padanya!"

"TIDAK SEMUDAH ITU WAHAI OTAK UDANG!"


Qian Kun

Huang Renjun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Huang Renjun

Huang Guanheng

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Huang Guanheng

Huang Guanheng

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Na Jaemin

Hwang Hyunjin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hwang Hyunjin

Hwang Hyunjin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Only Human || KunRenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang