Prolog

2 2 1
                                    

Di anugrahi hidup dengan sendok emas!  Hahh,  bukannya itu sangat menyenangkan.

Hidup kaya raya, punya rupa yang cantik menawan dan juga kepopuleran di antara lawan jenis. Bukannya,  itu luar biasa hebat!!

Lalu apa kurangnya kehidupan Nanditia?  Bukannya ini sudah terlalu sempurna?
Ada sangat banyak,  orang di dunia ini   yang sangat ingin berada di posisi tersebut.

"Selamat pagi, bu! " sapa Afrend-pengawal Nanditia yang baru.

"Ada apa?" tanya Nanditia dengan nada ketus.  Kini,  Nanditia sedang berada dalam mood yang kurang baik.
Akibat dari,  beberapa masalah akhir-akhir ini di dalam perusahaan.

"Ini sudah larut,  sebaiknya anda pulang," pinta Afrend,  dengan wajah memelas.  Bagaimana tidak,  saat ini sudah pukul sebelas malam, dan sialnya Bos gilanya,  masih saja sibuk bekerja.

"Kau memerintahku?  Kau bosan hidup? " tanya Nanditia, dengan tatapan yang tajam ke-arah Afrend.

"Aku bukan memerintahkan bos,  hufhttt!!!  Aku sedang meminta," kata Afrend,  menatap balik pada Nanditia yang masih setia mempelototinya.

"Bos,  akan lebih baik jika kau tersenyum. Kau kini,  seperti mak lampir bos, " saran Afrend.

Kuping, Nanditia kian memanas.  Saat dirinya yang sempurna.  Di hina oleh pengawal gila-nya, "Keluar! " hardik Nanditia,  melempati Afrend dengan buku-buku tebal di meja-nya.  Bahkan laptop yang Ia gunakan,  telah terbang ke Arah Afrend dan mendarat sempuran di lantai.

"Sayang sekali!! Huffhhhtt,  kenapa kau tidak memberikan laptop itu padaku bos??  Padahal, aku bisa menjualnya dan memenuhi kebutuhanku, selama beberapa bulan, " dengus Afrend,  ke pada Nanditia yang sepetinya marah besar.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 21, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Aku ingin : Mengenal Cinta!! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang